21 | Galuh

10 0 0
                                    

17 Januari. Barisan kendaraan sudah mengantre di lajur kiri jalan Gatot Subroto sepanjang lima ratus meter. Dari Mercedes Benz S class sampai ojek online, semua memiliki satu tujuan sama, janur kuning yang melengkung di di atas gerbang masuk The Trans Luxury Hotel

Dari wajah asing hingga beberapa wajah familiar gue temui di ballroom ini. Saking ramainya, ada yang tidak menyadari kehadiran gue, ada juga yang sekedar memanggil dan bertegur sapa menanyakan kabar, dan dari semua itu, reaksi yang diberikan kedua bintang utama malam inilah yang paling menarik. Malken dan Cia dibuat menganga dan mata terbelalak begitu gue memasuki ruang pandang mereka bersama perempuan yang tangannya berada di genggaman gue

"Gita! Ya ampun akhirnya keliatan juga!!" Cia menarik Gita dan memeluknya erat, membuat genggaman gue terlepas namun bibir gue tersenyum melihatnya

"Ceilah senyam senyum, kemaren  luntang-lantung gak karuan, gue yang kena." Mata Malken bergantian menatap gue lalu Gita seolah memastikan keberadaannya benar-benar nyata bukan ilusinya semata, lalu kembali ke gue lagi "Gak nyangka gue lo bakal dateng bawa gandengan. Gita pula!"

Gue menyengir tak berdosa pada Malken. "Happy for you" ucap gue tulus. Malken adalah salah satu orang yang namanya ada di daftar prioritas gue karena jasanya yang selalu menemani gue kala surut dan air pasang, melihat wajahnya bersinar bahagia malam ini karena salah satu misi hidupnya tercentang, tentu saja gue ikut bahagia

Malken menyeringai dan matanya memercikkan kebahagiaan yang terasa hingga ke tulang-tulang "Lo juga Gal, cepet nyusul ya!"

Gelak tawa pecah dari tenggorokan gue. Kepala gue sampai condong ke belakang saking kuatnya tawa yang hadir secara tiba-tiba ini "Doain aja"

Gue menoleh untuk melihat Gita yang malam ini lebih tinggi karena heels yang dipakainya, pipinya bersemu saat ia tersenyum malu. Setelah melihatnya menangis di teras malam itu, melihatnya tersenyum bagaikan menemukan kepingan hilang yang sudah lama dicari-cari.

Gue dan Gita sama-sama punya luka. Kami juga masih sama-sama belajar untuk saling menerima, menerima pemberian dan juga menerima apa yang hilang. Bukan perkara mudah mengingat gue dan Gita sama-sama bungsu yang mana gue dihadapkan hal baru mengenai seni mengalah, yang tentunya bukan melulu soal kalah atau menang. Pautan usia yang cukup jauh juga memberi gue kesempatan untuk Gita belajar dewasa. Memang pola pikir Gita sudah jauh lebih dewasa dan bijaksana dari umurnya, tetapi pada hakikatnya Gita masih baru menginjak umur dua puluh, naluri remajanya masih kental, masih perlu dibimbing dan diarahi.

"Galuh!"

Gue menoleh saat mendengar nama gue dipanggil. Sebelumnya gue lagi memakan melon di piring yang Gita pegang, dengan garpu yang masih gue jepit di bibir, mata gue melebar begitu menangkap keberadaan Chandra dan Adam yang kian mendekat

"Gila! Kemana aja lo!" Seru gue sambil bolak balik menatap mereka bergantian "Beres S2 lo?" Tanya gue pada Chandra. Chandra dan Adam ini adalah dua orang lain yang dipersatukan dengan gue gara-gara skripsi. Bukan hal yang aneh lagi dulu kami bergilir menginap di tempat satu sama lain. Melihat fisik mereka yang berubah dan mungkin gue juga, dari adanya rambut wajah hingga lemak tubuh, menyadarkan gue sekali lagi akan cepatnya waktu berlalu

"Bentar lagi lah, lo gimana kabar cuy?"

Gue mengedikkan bahu, gini-gini aja, sebuah jawaban klise untuk menggambarkan kondisi gue secara harfiah. Keraguan akan waktu dan langkah yang harus gue ambil masih ada walau sekarang sudah sedikit teringankan

Memutar bahu sedikit sehingga mata gue menemui Gita yang tengah menunggu. Gue memberi gestur padanya untuk mendekat, dalam tiga detik gue sudah kembali menatap Chandra dan Adam yang penasaran label apa yang akan gue berikan pada gadis di samping gue ini

Satu hal yang gue tak lagi ragu, tak perlu gue lantangkan karena seluruh dunia sudah dan akan segera tahu

"Kenalin, ini Gita." Semestaku.

THE END
•••

AWWWWW AMBYAR BOSSQ

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SENANDIKA | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang