"Dunia memang tidak bisa ditebak.--"
Jaemin sudah merasa hidupnya sempurna. Ada Jeno sebagai pelengkap hidupnya. Namun suatu hari, Mark datang mengisi kesehariannya. Jaemin fikir, kehadiran Mark adalah sebuah kesalahan. Lelaki itu datang di waktu da...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bu guru Nana !!"
Suara teriakan Minhyung terdengar lantang seisi apartemen Mark. Anak itu langsung turun dari sofa setelah melihat Jaemin masuk.
Jaemin berlutut dan merentangkan kedua tangan untuk menyambut Minhyung yang berlari.
Hap!.
Jaemin mendekap tubuh mungil Minhyung dengan erat. Rasanya seperti sudah satu tahun saja tidak bertemu.
Mark tersenyum melihat Jaemin dan Minhyung sejenak. Barulah kemudian, lelaki itu segera berjalan menuju dapur selagi Jaemin dan Minhyung masih berpelukan.
"Mau ramen ?" Tawar Mark.
Jaemin menggendong Minhyung. Ia mengangguk. Minhyung yang melingkarkan tangannya ke leher Jaemin juga ikut mengangguk.
"Aku mau pa !."
"Bu guru Nana juga !!" Sahut Jaemin.
Mark melihat ke arah Jaemin sambil tertawa. Jaemin ikut melakukan hal yang sama. Keduanya terlihat sedang senang.
Selagi Mark memasak ramen di dapur, Jaemin membawa Minhyung duduk di sofa. Sambil duduk di atas pangkuan Jaemin, Minhyung menyalakan televisi.
"Minhyung kok belum tidur ?"
"Tungguin papa."
"Habis makan ramen, Minhyung tidur ya."
Minhyung menoleh ke belakang. Dilihatnya Jaemin yang sedang tersenyum manis. "Minhyung mau tidur sama Bu guru Nana."
"Sama Bu guru Nana ?"
"Minhyung tidur sama papa aja." Jawab Mark dari dapur.
Minhyung langsung menggelengkan kepala. Tangannya melingkar memeluk Jaemin seerat mungkin. Wajahnya merengut ke arah papanya di dapur.
"Sama Bu guru Nana."
Jaemin menunduk melihat Minhyung yang masih memeluknya. Kemudian matanya berganti melihat ke arah Mark. Lelaki yang berdiri di dapur itu, menatapnya.
Mark dan Jaemin bertukar pandang. Mark menggeleng, memberi isyarat untuk tidak menghiraukan perkataan Minhyung.
"Minhyung mau tidur sama Bu guru Nana ?"
Anak itu mendongak. Sambil tetap memeluk Jaemin, Minhyung mengangguk.
"Iya, nanti Bu guru Nana temenin Minhyung tidur."
Jawaban Jaemin membuat dua mata polos itu membelak. Wajah Minhyung langsung berubah jadi sumringah. Minhyung memekik senang dan kembali memeluk Jaemin dengan erat.
