Diletakkannya cincin tersebut ke atas meja. Mata Jeno memicing, memastikan apakah cincin itu adalah cincin yang biasanya melingkar di jari manis Jaemin."Kenapa cincinnya Jaemin ada di papa ?"
"Jaemin yang kasih."
"Jaemin ? Kenapa dikasih ke papa ?"
Firasat Jeno mulai tak enak. Firasat buruknya menguat ketika melihat Donghae tersenyum remeh ke arah cincin tersebut. Tangannya mengepal, menahan marah.
"Jaemin itu gampang menyerah. Baru aja papa bikin sakit hati sedikit, dia pergi. Cincinnya dilepas. Jaemin gak mau menikah denganmu."
"Pa !" Jeno berdiri. Ruang makan yang seharusnya hangat, berubah menjadi tegang. "Papa bilang apa aja ke Jaemin ?! Hah ?! Jawab !!"
Donghae berdecak, menutup telinga rapat-rapat. Suara teriakan Jeno terlalu keras. Tangannya bergerak menyuruh Jeno kembali duduk. Tapi Jeno tak menurut.
Matanya mendelik, menatap Donghae dengan nyalang. Kalau saja Jeno tidak ingat siapa Donghae, bogem mentah sudah Jeno terima daritadi.
"Papa suruh duduk itu duduk ! Sabar dikit."
"Gak usah basa-basi ! Cepet jawab ! Papa bilang apa aja ke Jaemin ?!"
"Ck !" Donghae berdecak kesal. Tangannya bergerak menarik tangan Jeno agar duduk.
Jeno akhirnya kembali duduk karena dipaksa. Tapi matanya masih menatap Donghae dengan tajam.
"Papa cuman mau kasih ujian dikit buat Jaemin yang terakhir kalinya. Kalau dia akhirnya menyerah, berarti Jaemin lulus. Dia lebih mementingkan pendapat orang tua dibandingin perasaannya sendiri."
"Bagus dong. Jaemin menyerah. Dia gak mau paksa kehendak papa buat suka sama dia. Itu artinya, keputusan orang tua adalah nomor satu buat Jaemin." Lanjut Donghae.
Jeno tak bisa berkata-kata. Tak habis pikir dengan pola pikir ayahnya. Jeno tak tahu harus senang atau sebaliknya. Ucapan Donghae mengisyaratkan bahwa ia bersedia menerima Jaemin. Namun masalahnya, Jaemin pasti marah besar sekarang.
Jeno langsung mengacak-acak rambutnya sendiri karena frustasi.
"Ya Tuhan ! Papa !"
Donghae bingung saat Jeno malah membentaknya. "Apa ?!"
"Papa udah gak bisa mikir lurus apa gimana ?! Cara papa itu konyol tahu gak !. Mana bisa papa nilai Jaemin pake cara sekonyol itu !"
"Loh, papakan cuman--"
"TERSERAH PAPA AJALAH SEKARANG ! pokoknya Jeno gak mau tau, PAPA HARUS MINTA MAAF SAMA JAEMIN !."
KAMU SEDANG MEMBACA
Anthe After |•Markmin
Fanfic"Dunia memang tidak bisa ditebak.--" Jaemin sudah merasa hidupnya sempurna. Ada Jeno sebagai pelengkap hidupnya. Namun suatu hari, Mark datang mengisi kesehariannya. Jaemin fikir, kehadiran Mark adalah sebuah kesalahan. Lelaki itu datang di waktu da...