🐻 2. Bayi penjajah 🐻

11.4K 837 21
                                    

"Mommy."

Leon merentangkan tangan kepada Julia. Bibirnya tersenyum sehingga pipinya menggembung. Leon memanggil-manggil Julia supaya menggendongnya lagi, tetapi Julia malah takut.

Perubahan suasana hati Leon terjadi begitu cepat. Julia jadi curiga jika sebenarnya anak itu bukanlah anak biasa. Bisa jadi dia adalah orang dewasa yang terjebak dalam tubuh bayi.

Leon masih merentangkan tangan. Kali ini tubuhnya maju agar dapat mencapai Julia. Namun, usahanya itu membuatnya dalam bahaya. Leon akan jatuh dari kasur bila Julia tidak segera menangkapnya. Julia menghela napas kala berhasil menyelamatkan tubuh pendek yang ternyata berat.

"Lo makan apa sih? Berat banget?" tanya Julia.

"Maem kitkit," jawab Leon.

"Mommy, maem kitkit," kata Leon lagi. Ia mengemut ibu jarinya.

Melihat perilaku Leon, Julia bergidik. "Iyuh, jorok. Lepasin," suruhnya.

Leon mendongak. Mata bulatnya berbinar ketika Julia memperhatikannya. Leon menatap tangannya, kemudian kembali mengemut jarinya. Sejenak, matanya melirik Julia.

"Lepasin. Itu nggak enak. Ih."

Terganggu dengan perilaku Leon, Julia melangkah keluar. Gadis itu berdiri di ujung tangga, kemudian memanggil, "Bibi! Beruang liar udah dikasih makan?"

Bibi yang bersih-bersih di lantai bawah sontak menjawab, "Enggak, Non. Kata Nyonya nggak ada beruang liar di sini."

"Maksudnya Leon."

"Kalo itu emang belum dikasih makan."

Setelah mendapat cukup informasi, Julia kembali ke kamarnya. Ia seketika dikejutkan oleh penampakan kamarnya yang acak-acakan. Bantal berjatuhan, selimut tergeletak, dan seorang bocah tersenyum sambil memegang boneka beruang. Julia hendak merebutnya, tetapi Leon memegangnya dengan kekuatan penuh.

"Balikin. Itu punya gue," kata Julia.

Leon menggeleng.

"Balikin!"

Leon menggeleng lagi. Ia berjalan mendekati Julia. Kepalanya mendongak. "Mommy, maem," pintanya.

"Nggak ada makan kalo itu nggak dibalikin," ancam Julia sambil bersedekap.

"Maem ...."

Merasa permintaannya tidak akan dikabulkan dengan mudah, Leon memilih jalan pintas menggunakan air mata. Ia menatap lekat Julia seolah mampu menghipnotis gadis itu. Tak lupa Leon menarik-narik celana Julia, sama seperti yang ia lakukan saat menghadapi Daddy.

Julia jadi kesal melihat tingkah bocah di hadapannya. "Drama lo," tuduhnya.

"Mommy ... hiks ... maem ...."

"Iya, iya. Siniin." Julia mengabulkan keinginan Leon, tetapi ia masih menagih barang miliknya. Boneka beruang kecil itu adalah hasil bermain mesin capit selama dua bulan. Mana mungkin ia rela melepasnya?

"Puna Eyon."

Dahi Julia berkerut. Anak kecil ini sudah diberi hati malah minta jantung. Secepat cahaya Julia merebut bonekanya. Lalu, ia meletakkan boneka di rak tertinggi. Setelah selesai, ia tersenyum remeh kepada Leon.

Leon menggembungkan pipi. Ia menatap ke rak tertinggi. Padahal ia menyukai beruang itu, tetapi Mommy malah mengambilnya. Leon duduk, menarik napas, lalu membuka mulut. Di saat itulah Julia dapat mendengar tangisan kencang yang memekakkan telinga.

My Neighbor'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang