Satu

148 81 19
                                    

*Happy reading*


Seperti biasanya dan tidak ada yang berubah dari diri seorang remaja sma satu ini. Wajah yang cantik dan postur tubuh yang ideal. Namun sikapnya yang cuek dan dingin. Sebenarnya ini bukan kemauannya namun waktu dan keadaan lah yang membuatnya seperti ini. Siapa lagi kalau bukan Stevani Gabriela Putri Erlangga.

Vani adalah anak dari seorang pengusaha terkaya di Asia. Ayahnya bernama Roy Erlangga dan ibunya Sarah Putri. Vani juga memiliki seorang kakak laki laki yaitu Vano Algibran Putra Erlangga.

Vani beruntung memiliki keluarga yang sangat sayang padanya. Vani juga beruntung memiliki seorang kakak seperti Vano,karena disaat vani memiliki banyak masalah Vano lah yang selalu mengajarkan apa itu arti dewasa dalam menyikapi masalah.

Sebenarnya Vani adalah seorang remaja yang ceria,ramah,dan mudah bergaul. Namun setelah kejadian masa lalu yang menimpa vani membuatnya menjadi seseorang yang dingin dan cuek kepada siapapun termasuk keluarganya.

Dia,,Vani benci dia,membayangkannya saja vani enggan,muak.

----

Hari ini hari senin , hari dimana hampir seluruh siswa enggan untuk berangkat sekolah termasuk Vani. Lihat saja sekarang , jam sudah menunjukan pukul 06.00 tapi Vani masih setia dengan kasurnya. Dan hal itu yang membuat Sarah selaku ibunya harus membangunkan putrinya ini.

Tokkk.. tok .tok

"Vani "panggil Sarah namun belum ada jawaban.

"Vani bangunnn udah siang nanti kamu telat nak"panggil Sarah lagi.

Karena tidak mendapat jawaban dari putrinya , akhirnya Sarah masuk ke kamar Vani dan beruntungnya kamar Vani tidak dikunci.

Saat memasuki kamar Vani , Sarah terkejut melihat putrinya yang menggigil.

"Van...Vani kamu kenapa?"ucap Sarah.

"Gak papa mah"jawab Vani yang masih berbaring di kasurnya.

"Gak papa gimana , ini kamu menggigil"-ucap Sarah , kemudian Sarah memegang kepala putrinya dan ternyata Vani demam.

"Ya ampun Vani kamu demam nak"Sarah.

"Vani baik baik aja kok mah"Vani.

"Kamu istirahat aja dulu , nanti biar Vano ijinin kamu sehari"Sarah.

"Engga , Vani gak mau ijin"Vani.

"Vani hari ini ada ulangan"lanjut Vani sambil bangun dari tidurnya.

"Kan bisa susulan sayang"Sarah.

"Gak mah"Vani.

Sebenarnya kepalanya sedikit pusing karena tadi malam tidur terlalu malam. Tapi Vani tetap lah Vani keras kepala.

"Ijin dulu sayang sehari"Sarah.

"Gak mah"ucap Vani mencoba berdiri.

"Udah mamah turun aja nanti vani nyusul"lanjut Vani sambil memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri.

Sementara itu Sarah masih setia duduk di pinggir kasur putrinya sambil memandang nanar putrinya.

"Balik nak seperti Vaninya mamah , mamah kangen Vani yang dulu"lirih Sarah kemudian bergegas keluar dari kamar Vani.

Hanya butuh waktu 15 menit bagi Vani untuk membersihkan dirinya dan bersiap siap. Tidak lupa Vani mengoleskan sedikit bedak bayi pada wajahnya dan liptin pada bibirnya supaya tidak terlallu pucat.

Sudah siap , Vani bergegas menuruni tangga menuju meja makan. Di meja makan sudah berkumpul ayah,ibu dan abangnya.

"Pagi dek"sapa Vano.

Z I V A N I  [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang