Sinar mentari yang menembus sela jendela kamar berdekorasi serba putih itu tak mampu membangunkan tidur sang pemilik kamar. Terdengar suara sandal yang bertemu dengan lantai kayu mendekat ke arah gundukan tubuh yang tertutup selimut.
"Minjoo bangun!" Chaeyeon mencoba menarik selimut yang menutupi tubuh Minjoo. Terdengar suara mengeram dari balik selimut.
Chaeyeon kembali menarik selimut itu, kali ini berhasil membuat sang pemilik selimut membuka suaranya.
"Gak mau! Gak mau kuliah! Mau berhenti kuliah aja!" Minjoo merebut selimutya dari tangan Chaeyeon dan kembali menutupi tubuhnya.
"Oh mau dicoret dari kartu keluargamu? Terus diusir dari rumah? Jadi gelandangan?"
"Bodo amat! Nanti kalau gue beneran diusir ya numpang ke lo aja!"
"Gampang banget itu mulut ya kalau ngomong?" Chaeyeon kembali berusaha menyeret Minjoo dari tempat tidurnya.
"Gak mau kak! Lo gak tau sih betapa malunya gue dilihatin orang sekampus kemarin!" rengek Minjoo sambil tetap berpegangan rapat pada spreinya.
"Salah lo sendiri gak lihat-lihat dulu kalau mau nyapa orang!"
"Ya mana gue tau kalau Kak Yena ternyata Amuba!" Minjoo menggelengkan kepalanya seperti menolak mengingat kejadian itu lagi.
"Amuba?" tanya Chaeyeon tak mengerti.
"Iya! Itu orang mirip pake banget sama Kak Yena! Kayak kloningan tau gak? Beneran deh kalau gue gak pernah kenal kak Yena sebelumnya, pasti gue gak akan nyadar kalau itu bukan dia."
Suara lengking tawa Chaeyeon menggelegar hingga seluruh ruang kamarnya. Membuat Minjoo harus menutup kedua telinganya.
"Cintamu palsu sih! Mana ada orang cinta gak bisa ngenalin gebetannya sendiri?"
"Diem deh kak!"
"Udah ah bodo amat sama kisah cinta monyetmu! Cepetan gih siap-siap ke kampus atau gue telpon tante!"
"Ih lo kok gitu sih kak? Gak seru banget!"
"Gak ada seru-seruan! Lo ini udah biaya kuliah mahal, lulusnya kedokteran lama, kuliahnya susah, jangan cuma gara-gara kepentok malu aja mau bolos!"
"Iya, iya! Gue ngontrak sama lo biar ga kena omelan mama tiap hari, eh malah lebih parah."
"Menyesal?" goda Chaeyeon mengangkat alisnya sebelah.
"Tau ah!"
***
Minjoo berjalan di koridor menuju kelasnya dengan menundukkan kepala. Setiap jengkal langkahnya, ia merasa dihujani tatapan tajam dari mahasiswa-mahasiswa yang berkerumun di setiap sudut kampus. Ia menghela nafas panjang berkali-kali."Kenapa Min?" tanya Yuri, salah satu teman yang ada di kelompoknya. Semenjak diskusi kemarin, Minjoo mulai akrab dengan beberapa anak termasuk Hitomi dan Yuri.
"Gak tau ini perasaanku aja atau emang aku dari tadi diliatin sama orang satu kampus ya?"
"Ya pantes aja lah! Namamu udah masuk blacklist para SsamYenisti!"
"..."
"..." Minjoo hanya mengedipkan mata.
"Lo gak tau SsamYenisti!?" Minjoo menggelengkan kepalanya.
"Itu tuh sebutan fans fanatiknya Kak Yena sama Kak Chaewon."
"Mereka punya fans!? Memangnya mereka idol?"
"Jawabannya sih iya, mereka punya. Banyak!"
"Jadi gini Min. Kak Yena sama Kak Chaewon kan sering banget terlihat berengan tuh. Plus wajah mereka yang tampan rupawan dan mempesona, plusnya lagi mereka mirip, jadi banyak mahasiswa sini yang mengidolakan mereka berdua. Oh bahkan para fans mereka sampai buat semacam fanclub gitu namanya SsamYenisti."
![](https://img.wattpad.com/cover/229129314-288-k783118.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Made Me a Beautiful Dress (END ✔)
FanfictionMinju belajar lebih keras dari yang lain demi bisa diterima di kampus impiannya. Namun tak banyak yang tahu tentang alasannya yang lain, yakni demi bertemu kembali dengan cowo yang telah lama ditaksirnya. Note: Genderbend