Chapter 15

249 38 9
                                    

Note: Ini double update sama Chapter 14 sebelumnya ya~

~Yena POV~

Genap dua tahun aku bersamanya. Dia jelas gadis yang diimpikan setiap pria. Dia cantik, baik, dan pintar. Aku menyukainya, sangat menyukainya. Tapi apa kami bahagia? Apa setiap tawa yang kami bagi mempunyai arti lebih?

Minju, kekasihku, maafkan aku yang tak membiarkanmu jujur pada dirimu sendiri. Sejak malam itu, malam pertengkaranku dengan Chae, aku terbakar api cemburu melihatmu membalas ciumannya. Ya, malam itu pula aku tahu kamu telah jatuh hati padanya. Akan tetapi sisi egoku tak mau menerimanya. Aku menolak menerima kenyataan itu. Aku bilang bukan kamu yang salah. Maafkan aku, tapi ucapan itu sebenarnya hanya untuk meyakinkan hatiku sendiri bahwa kamu tidak punya rasa padanya. Aku memaksamu ikut membohongi hati kita.

Saat ini aku memandangimu di hadapanku. Menghabiskan semangkok soba kesukaanmu. Bahkan saat kuah soba mengusap lipstik di bibirmu, membuat merahnya memudar, kau masih tetap cantik. Ku ambil tissue di meja, ku elap lembut ujung bibirmu. Kau tersenyum padaku, menyipitkan matamu, memperdalam lesung pipi di pipimu. Aku ikut tersenyum. Minju, hari ini aku akan melepaskanmu dan membiarkanmu meraih kebahagiaanmu yang telah lama ku patri jauh darimu.

~Yena POV End~

Mereka berdua berjalan santai menyusuri tepi sungai Han.

"Minju..." panggil Yena pelan.

"Hmm?" Minju yang tengah asyik melihat langkah ujung sepatunya, mengangkat wajahnya ke arah Yena.

Mereka berhenti.

"Ini bukumu ketinggalan di mobilku rabu kemarin" Yena mengulurkan sebuah buku mengenai Dental Anatomy.

"Astaga! Makasih ya kak! Pantesan aku cariin di kamar gak ada" Minju mengambil buku itu dari tangan Yena.

Yena hanya tersenyum.

"Makasih banget loh kak! Kamu penyelamatku. Senin depan ada kuis ini soalnya"

Sangking bahagianya, Minju secara reflek membuka lembaran di buku itu. Tangannya terhenti saat sebuah foto jatuh dari sela buku itu. Ya, foto Chaewon. Tepatnya foto yang diambil saat mereka sibuk mendesain untuk runaway 2 tahun lalu. Foto saat Chaewon tidur kelelahan.

Minju terkejut saat foto itu terjatuh, Ia seperti tidak bisa bernafas seketika. Ia menutup matanya, mengutuk dirinya yang lupa jika Ia menyisipkan foto itu di bukunya, sebagai pembatas sekaligus penyemangat.

Yena berjongkok untuk mengambil foto itu lalu menyodorkannya ke Minju. Minju tak berani menatap Yena. Minju tahu Ia telah melukai perasaan pria di depannya itu. Minju menarik nafas panjang.

"Kak Yena, ak-"

"Aku udah lihat kok kemarin," Yena memotong perkataan Minju.

Minju tak tahu harus bagaimana lagi. Ia hanya menunduk.

"Minju..." Yena meraih tangan Minju.

"Maaf" ucap Minju lirih. Yena melihat air mata gadis itu menetes.

"Please lihat aku, Minju" Minju perlahan mengangkat wajahnya.

"Aku yang seharusnya minta maaf," kata pria itu sambil mengusap air mata Minju dengan jempolnya.

"Selama ini aku tahu hatimu untuk siapa, bahkan sejak dari awal. Meskipun begitu, aku tetap tak mau melepaskanmu pergi. Memanfaatkan kebaikan hatimu agar kamu tetap di sisiku."

Minju terkejut mendengarnya. Yena tahu sejak dulu?

"Aku bahkan membohongi hatiku. Pada akhirnya akulah sang antagonis di antara kita. Pada akhirnya aku hanya menyakiti hatimu, hatiku, dan hatinya. Maafkan aku yang gagal membuatmu bahagia."

You Made Me a Beautiful Dress (END ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang