Warning!
Chapter panjang, jangan baca kalau masih repot atau pas kelas online!Minju terisak di dalam kamarnya, hujan yg semakin deras membuatnya yakin Yena tak akan datang.
Bohong kalau dia tidak kecewa, Ia tengkurap di atas kasurnya, menangis. Kenapa? Karena Yena mengingkari janjinya? Bukan, Minju tak selemah itu menangisi hal seperti itu.
Sebelum Ia memutuskan untuk berhenti menunggu Yena di luar dan masuk ke dalam rumah, Ia melihat story IG Hiichan bersama Chaewon. Ia cemburu, bukan karena Yena pergi bersama Hiichan. Bukan karena itu, tetapi tempat yang mereka datangi. Ya, kedai milik Eunbi. Minju tahu tentang masa lalu Yena, Ia tahu tentang ceritanya dengan Eunbi. Ia ingin meyakinkan dirinya untuk percaya pada Yena, itu hanya masa laku. Akan tetapi, dia tak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa ia sedang tak percaya diri. Khawatir tentang hubungannya bersama Yena, tentang siapa yang sebenarnya di hati pria itu.
Minju tak bisa membendung air matanya.
Minju mencoba mengabaikan perasaannya tersebut. Ia beranjak ke meja belajar, mengambil laptop, kemudian melihat YouTube. Tapi tetap saja, pikirannya tak bisa fokus ke video yang ditontonnya.
Minju keluar dari halaman YouTubenya lalu membuka folder 'My Team♥', folder yang berisi dokumentasi selama mereka mengikuti kompetisi. Ia tersenyum saat melihat slide foto satu persatu terbuka. Foto saat Yujin melempar gumpalan kain bekas padanya sambil tertawa, foto saat ulang tahun Wonyoung, foto dirinya tertidur pulas, foto saat mereka meeting, foto after party saat mereka masuk final, dan foto saat Chaewon fokus melukis sketsa baju. Jari Minju berhenti agak lama di slide tersebut.
"Kak Chaewon lagi apa ya sekarang? Apa dia udah baikan dengan Lexie?"
Entah ktenapa, bayangan Chaewon kembali dengan Lexie membuatnya kurang nyaman. Padahal dia sendiri yang menyuruh Chaewon untuk mempertahankannya. Ah mungkin karena dia tak mau kehilangan Chaewon. Tapi kenapa?
"Sepertinya gue mulai menganggap lo sahabat deh, kak. Meskipun hanya searah sih. Gue tahu lo pasti ogah kalau denger ini langsung hahaa" ujar Minju saat membayangkan wajah cringe Chaewon.
Tiba-tiba Minju merindukan pria itu. Meskipun menyebalkan, Chaewon selalu bisa menghiburnya ketika dia bersedih.
Cepet pulang ya, gue kangen.
Ia mengambil Kalimba yang dihadiahkan Chaewon untuk ulang tahunnya. Memainkan lagu favoritnya hingga kantuk menyapa.
***
Yena keluar mobilnya di saat hujan sedikit mulai reda. Ia berlari menuju kontrakan Minju tanpa memperdulikan rintikan hujan yang membasahi bajunya. Minju tak menjawab telponnya.
Yena menarik nafas panjang sebelum mengetuk pintu depan kontrakan Minju.
"Minju, ini aku, Yena."
Tak ada jawaban. Ia tahu benar dirinya telah membuat Minju marah. Siapa yang tak marah jika harus menunggu 5 jam tapi pacarnya tak juga muncul?
"Aku tahu aku salah, bukain dong please!"
Masih tak ada jawaban. Yena masih mencoba mambujuk Minju untuk membukakan pintunya.
Sementara itu,
Ketika Minju mendengar pintunya diketuk, Ia mengintip dari jendela kamarnya. Mobilnya Yena terpangkir di tepi jalan depan kontrakannya. Ia mengambil nafas panjang, lalu menggapai ponselnya yang tergeletak di kasurnya.
"Kak Yena pulang aja, besok kita ngomong, gak sekarang. Aku lagi pingin sendiri dulu." Minju membaca sekali lagi pesan yang Ia ketik sebelum mengirimnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/229129314-288-k783118.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Made Me a Beautiful Dress (END ✔)
FanfictionMinju belajar lebih keras dari yang lain demi bisa diterima di kampus impiannya. Namun tak banyak yang tahu tentang alasannya yang lain, yakni demi bertemu kembali dengan cowo yang telah lama ditaksirnya. Note: Genderbend