Minju mendengar suara merdu seperti alat musik minor sedang dimainkan dari arah rooftop. Minju mendekati sumber suara itu, mendapati Chaewon duduk sembari memainkan benda berbentuk kotak. Ia tak tahu apa itu, yang jelas Minju lihat raut wajah Chaewon tampak sedih malam itu.
"Hi kak, gue boleh ikut duduk sini?"
Chaewon mengangkat wajahnya dari alat musik itu. Ia tersenyum lalu mengangguk. Minju mengambil tempat di dekatnya, duduk di lantai dan bersandar pada tembok.
Minju baru pertama kali ke rooftop gedung ini. Selama ini mereka selalu sibuk di basement yang mereka jadikan galeri.
Mereka dapat melihat cerahnya langit malam dari tempat itu. Pantas saja Chaewon suka tempat ini. Pikir Minju.
Lamunannya terpecah saat mendengar lantunan nada minor yang dari alat yang tengah dimainkan Chaewon.
"Merdu sekali, alat musik apa itu?"
"Oh ini namanya Kalimba, hadiah ulang tahun dari kak Yena kemarin."
Minju tersenyum mendengar nama itu.
"Kak Yena ngerti kalau gue punya anger management issue. Dia ngasih ini buat meditasi, dan itu berhasil. Gue bisa jauh lebih tenang setelah mainin ini."
"Hmmm..." Minju mengangguk.
"Apa yang lagi ganggu pikiran lo, kak?"
"Hmm?"
"Tadi lo bilang lo mainin ini buat bikin lo tenang. Ada yang ganggu pikiran lo sekarang?"
"Gue janji suatu saat gue bakal cerita, tapi bukan sekarang." Jawab Chaewon.
Minju mengangguk, Ia berusaha mengerti perasaan Chaewon, apapun yang membuatnya nyaman.
Tak ada suara keluar dari mulut keduanya. Mereka hanya terdiam menikmati gemerlap lampu kota.
Malam semakin dingin, Minju mulai menggumam sebuah lagu, Fix You dari Coldplay.
Mendengar itu, Chaewon pun mulai memetikkan jarinya di kunci kalimba miliknya, mengikuti irama nyanyian Minju.
Final runaway pun tiba, telah banyak yang berkumpul di Venue mengenakan pakaian cantik nan modis. Mulai dari tamu undangan, peserta, model, juri, sampai walikota menghadiri acara tersebut.
Minju, Yujin, dan Wonyoung sudah berada di ruang ganti peserta, mulai panik saat tak kunjung melihat batang hidung Chaewon.
"Gimana, Kak? Gak diangkat juga?" Tanya Wonyoung pada Yujin.
Yujin menggelengkan kepala sembari terus mencoba menghubungi Chaewon.
"Percuma, gak bakal gue angkat. Terima telpon pas lagi nyetir itu bahaya." Ucap seseorang dari belakang mereka.
"Kak Chaewon! Seneng banget bikin panik!"
Chaewon menghiraukan rengekan Yujin itu. Ia menaruh tasnya di kursi, mengambil aksesoris di dalam tasnya itu.
"Sini..." Chaewon menyuruh Minju berdiri di depannya.
Chaewon mendekatkan wajahnya ke Minju sampai membuatnya sedikit panik. Reflek, Minju menjauhkan wajahnya. Chaewon menarik lengannya lagi.
"Bentar!" Chaewon fokus memasangkan anting pada Minju.
Minju tetawa kecil saat melihat wajah serius Chaewon.
"Kenapa?"
"Kak, lo kayak bayi!" Minju tak bisa menahan tawanya saat wajah Chaewon memerah.
"Diamlah!"
Chaewon melihat lagi anting yang terpasang di telinga Minju. Setelah merasa puas, Ia beranjak lalu duduk di meja dekat mereka.
"Mana kak Yena?"
"Gak tahu, gue kirim pesam belum dibales."
Chaewon melihat mimik wajah khawatir di wajah Minju.
"Nomor peserta 10-15 bersiap!" Teriak seorang staff.
"Jangan khawatir, dia pasti datang." Chaewon mencoba menenangkan.
Minju hanya mengangguk, dia harus fokus pada kompetisi.
"Tenanglah, lo pasti bisa!" Tambah Chaewon.
Chaewon dan Yujin melihat dari layar backstage saat satu persatu model berjalan di atas runaway. Mereka pun sama, berdebar menanti penampilan Minju dan Wonyoung.
Fokus Chaewon terpecah saat ponselnya berbunyi. Ia melihat siapa yang menghubunginya sebelum menempelkan ponselnya ke telinga.
"Lo di mana sekarang?" Tanya Chaewon pada orang di balik sambungan.
"Di rumah sakit..."
"Ha! Lo kenapa!?" Tanya Chaewon khawatir.
"Gue gak apa-apa, tenanglah!"
"Terus?"
"Gue nganter Eunha ke rumah sakit."
"Eunha?" Ini kali pertama Chaewon mendengar nama itu.
"Anaknya kak Eunbi." Jawab Yena.
"Tapi Minju-" Mendengar nada kurang enak dari Chaewon, Yena langsung menyela.
"Iya, iya, gue tahu! Ini gue ngebut ke sana. Makanya gue minta hubungin lo buat nanya bisa gak gue free pass? Gue gak sempet pulang ngambil undangan ini."
Chaewon melepaskan nafas panjang. Ia sedikit kecewa karena Yena menomorduakan pacarnya sendiri.
"Yaudah lo cepet ke sini, biar gue nanti usahain gimana caranya."
"Thanks!"
Yena menutup sambungan telponnya. Secara tak sadar, Chaewon menggigit ujung lidahnya sendiri. Ia kesal, tetapi Ia tutupi dengan wajah datarnya.
Beberapa saat sebelumnya...
"Maaf ngerepotin kamu. Hyewon lagi seminar di luar kota, aku gak tahu harus nelpon siapa, aku panik pas tahu Eunha panas sangat tinggi." Ucap Eunbi.
"It's okay, yang terpenting Eunha udah ditangani dokter sekarang." Yena tersenyum.
Yena memberikan tissue agar Eunbi mengelap air matanya setelah terus menangis di perjalanan.
Halo...
Sorry sibuk banget akhir-akhir ini.
Tapi seperti biasanya, aku suka baca komentar dari kalian 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
You Made Me a Beautiful Dress (END ✔)
FanficMinju belajar lebih keras dari yang lain demi bisa diterima di kampus impiannya. Namun tak banyak yang tahu tentang alasannya yang lain, yakni demi bertemu kembali dengan cowo yang telah lama ditaksirnya. Note: Genderbend