Chapter 8

244 37 7
                                    

Yena mengantar Minju ke galeri dengan berboncengan motor. Sesekali Ia mengerem motornya secara mendadak hingga membuat Minju terkejut dan mempererat pelukannya. Yena tertawa saat Minju memukul punggung Yena meminta untuk berhenti menjahilinya. Mereka berbincang tempat-tempat yang ingin mereka datangi saat akhir pekan.

Motor Yena berhenti tepat di depan toko vinyl milik Yujin. Minju turun dari motor kemudian Yena membantunya melepaskan helm.

"Yaps! Masuklah!" Ucap Yena sembari mengaitkan helm yang dipakai Minju tadi di stir motornya.

"Salamin buat Chaewon suruh bayar hutang kalah taruhan mabar kemarin." Tambah Yena sambil tersenyum manis.

"Siap, bos!"

Minju masih berdiri di depan toko saat Yena melenggang dengan motornya.

"Gak ngucapin 'I love you', gitu? Ah mungkin kak Yena belum siap buat ngomong itu. Mungkin dia bukan tipe orang yang mudah ngomong gitu."

Sejujurnya Minju sedikit kecewa. Semenjak mereka resmi pacaran, Yena sama sekali belum pernah mengungkapkan perasaannya pada Minju. Apa Yena benar-benar menyukainya? Namun Minju menepis itu dan tetap berusaha berpikir positif.

Minju turun ke galeri dengan wajah sumringah. Ia mendapati Yujin menatapnya dengan senyum yang aneh.

"Ada apa?"

"Siapa yang mengantarmu tadi?"

"S-siapa? Apa m-maksudmu?" Minju sedikit panik. Bukannya dia berniat merahasiakan hubungan mereka, hanya saja tiba-tiba ditanya seperti itu membuatnya gugup.

"Kak Minju jadian kan sama Kak Yena ya? Hehehe udah ngaku aja! Kita semua ngintipin Kak Minju tadi dari toko." Goda Yujin.

Minju menggaruk lehernya yang tidak gatal. Tak ada gunanya berbohong, toh mereka sudah tahu. Ia mengangguk tersipu malu.

"Yeay!!!" Yujin dan Wonyoung berpelukan merayakan kabar bahagia itu.

Minju tertawa melihat tingkah kedua anak muda itu. Ia melirik ke arah Chaewon yang selama ini banyak membantunya untuk mendekati Yena. Ia ingin berterimakasih padanya. Chaewon melihat ke arahnya sambil tersenyum, kedua tangan di saku celananya.

"Selamat." Ucap Chaewon pelan.

Minju tersenyum membalas senyuman Chaewon itu. Ia bersyukur bisa mengenal pria itu. Namun ada yang mengganggu pikirannya ketika melihat wajah Chaewon. Cerita Yena tentang masa lalu Chaewon tempo hari, Ia ingin sekali menanyakannya tetapi takut dinilai terlalu mencampuri urusan orang lain. Minju ingin melakukan sesuatu untuk pria itu seperti yang sudah Chaewon lakukan untuknya. Ia ingin pria itu bahagia seperti yang Ia rasakan saat ini. Chaewon pantas bahagia.

"Apa yang bisa gue lakukan untuk kak Chaewon?"

***

Mereka telah menentukan desain untuk runaway. Akan tetapi, mereka membutuhkan banyak bahan baru untuk merancang busana tersebut. Biasanya Chaewon mengajak Wonyoung atau Yujin berbelanja, namun aura canggung perihal kemarin masih kental di antara mereka. Chaewon mengerti jika Yujin masih marah padanya karena telah menyakiti perasaan sahabatnya, Wonyoung. Chaewon juga diam-diam tahu tentang perasaan Yujin pada gadis bertubuh jangkung itu. Ia bertekad akan mengajak mereka berbicara hati ke hati dengannya nanti agar mereka bisa mengerti. Bagaimanapun Ia adalah ketua tim, menjaga mood tim adalah tugasnya juga. Namun bukan saat ini, waktunya belum tepat.

Pada akhirnya Chaewon dan Minju yang pergi berbelanja untuk desain di final nanti. Mereka duduk bersebelahan di dalam kereta MRT. Saat duduk, Chaewon memperhatikan pria tua yang duduk di depan mereka menatap ke arah bawah tanpa berkedip sedikitpun. Ia melirik dan mengikuti arah pandangan mata pria tua itu. Sadar apa yang Ia lihat, Chaewon beranjak dari tempatnya lalu meraih hand strap di depan mereka. Ia berdiri tepat di depan Minju dan menghadap ke arah jendela. Minju pun dibuat bingung dengan tingkah aneh Chaewon itu.

You Made Me a Beautiful Dress (END ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang