e p i l o g u e

2.6K 163 22
                                    


Note:
chapter terpanjang wkwkwk
1668 word, kuatkeun.

● Penutupan

Satu Tahun telah berlalu.

Caroline tak henti-hentinya untuk tersenyum. Kini wajahnya sudah penuh diolesi oleh makeup. Walaupun terbilang simple, tetapi Caroline yakin bahwa hiasannya ini sudah lebih dari cukup.

Caroline bangkit dari duduknya. Ia memperhatikan gaun putihnya di dalam pantulan cermin. Di sana, gaun itu terlihat pas di tubuh rampingnya. Pandangan Caroline beralih untuk menatap rambutnya yang sudah digulung rapi. Sesekali, ia membenarkan tataan jepit atau hiasan kecil yang menurutnya kurang pas.

Perfect.

Yups, akhirnya sekarang ia sudah siap menuju altar.

Tapi tunggu!

Jika kalian berpikir bahwa ini adalah hari pernikahannya, kalian salah! Karna nyatanya ... ini adalah hari pernikahan antara Loren dan Xander, yang tak lain adalah orang tuanya.

Haha, memang terdengar lucu. Walaupun usia Loren dan Xander sudah tidak muda lagi, tetapi akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. Pasalnya, dulu saat mereka memiliki hubungan ... mereka belum sempat menikah.

Dan di sini, Caroline bertugas menjadi pengantar pengantin wanita menuju altar. Sementara Sebastian sebaliknya. Dia yang yang menjadi pengantar pengantin pria menuju altar.

Suara ketukan itu membuyarkan lamunan Caroline. Gadis cantik ini berjalan mendekati pintu dan langsung membukanya. Dirinya menyungging senyum ketika ia melihat Sebastian telah berdiri di hadapannya.

"Apakah anda sudah siap, My Sunshine?"

Caroline terkekeh kecil seraya mengangguk. Tangannya kini terulur untuk membenarkan jas putih milik Sebastian.

"Kenapa aku merasa gugup, padahal ini bukan hari pernikahanku?" tanyanya seraya bergumam.

Sebastian tersenyum kecil. "Kau akan lebih gugup saat di pernikahan kita nanti," balasnya kemudian.

Caroline mengulum senyum. Matanya kini bertabrakan dengan iris mata milik Sebastian. Sementara Sebastian, lelaki ini meraih tangan Caroline lalu mengecupnya dengan lembut.

"Kau terlihat sangat cantik."

Caroline menggigit bibir bawahnya. "Benarkah? Kau juga terlihat sangat tampan, Sebastian."

Sebastian membalasnya dengan senyuman. Keduanya kini berjalan beriringan menuju gedung di mana pernikahan akan terjadi. Setelah itu, Sebastian dan Caroline berpisah lalu menghampiri pengantinnya masing-masing.

*

Caroline mengerjap-ngerjapkan matanya seraya menatap Loren dengan kagum. Ibunya ini terlihat sangat cantik dengan gaun putih mewah yang melekat di tubuhnya. Dengan ini, ia seperti seorang ratu yang sebentar lagi akan menghampiri rajanya.

"Wow ... Mom looks awesome!" pekik Caroline, membuat Loren tersipu.

"Kau juga terlihat sangat cantik, Sayang," balasnya, mengusap pipi Caroline dengan lembut.

Caroline tersenyum kecil. Setelah itu, ia menuntun Loren menuju ke tengah altar. Keduanya berjalan melewati para tamu yang nampak antusias melihat kedatangan mereka. Di depan sana, sudah berdiri Xander dengan Sebastian di sampingnya. Xander terlihat sangat gagah dan berkharisma, percis seperti seorang raja yang menunggu kedatangan ratunya.

Pandangan Caroline mengedar ke arah para tamu. Mereka tersenyum bahagia, begitupun dengan Caroline. Yah ... walaupun Caroline tahu bahwa kebanyakan dari mereka adalah bangsa vampier, tetapi itu bukan sebuah masalah karna mereka bisa menahan hasrat untuk menerkam bangsa manusia yang berada di sekeliling mereka.

Call Me, Sebastian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang