Malam itu dunia malam yang sesungguhnya di Gangnam dimulai. Tepat di pusat kota terdapat sebuah klub malam yang ramai. Dengan lampu yang menyala di bagian cover nya. Terletak tepat di center bangunan.Suasana terlihat begitu ramai saat memasuki klub tersebut. Banyak sekali orang yang menari sesuai alunan music yang diputar oleh DJ. Lampu warna warni yang kerlap kerlip. Aroma beer, asap rokok, dan parfum bercampur menjadi satu.
Begitu banyak pasangan muda mudi yang datang ke tempat ini. Termasuk sosok gadis dengan rambut coklat sebahu yang sedang meliuk liuk kan badannya di lantai dansa. Sesekali ia terlihat menari bersama laki-laki asing yang tak sengaja ia temui. Lalu berganti lagi.
"YA! Seulgi ?" sebuah suara membuat gadis tersebut menolehkan kepalanya. Ia mendapati sahabatnya, Park Soo-young melambaikan tangan padanya. Gadis yang di panggil Seulgi tersebut berjalan menuju Sooyoung dengan wajah masam.
"Kau mengangguku Sooyoung." Seulgi meletakkan tubuhnya di kursi sopa belakang Sooyoung. Membuka bungkus rokoknya dan menyalakannya. Menghisap batang rokok tersebut dan bermain dengan asapnya.
"YA! Aku harus pulang. Wanita jalang itu sudah berada di rumahku." tutur Sooyoung yang sibuk memakai mantel hitam untuk menutupi tubuhnya yang menggunakan dress minim.
"Lantas kenapa kalau dia pulang? Kau terlihat begitu peduli." Seulgi melirik Sooyoung dari ekor matanya.
Sooyoung menghela napas kasar, menyambar dompet mahalnya dengan kesal.
"Ini hanya pencitraan bodoh." cibir Sooyoung. "Sudahlah. Aku harus pulang. Jaga dirimu." Sooyoung memberikan pelukan singkat pada Seulgi sebelum menghilang di ujung koridor.Seulgi yang melihat Sooyoung menghembuskan napas kasar. Tiba-tiba saja ia mulai memikirkan masa kecilnya. Dimana Seulgi kecil yang selalu dipukul dan menjadi pelampiasan saat ayahnya mabuk.
***
Bibi Kang melirik jam dinding di rumahnya. Ia mengingit bibir bawahnya saat mengetahui ini sudah jam 2 dini hari dan lebih parahnya lagi, putri nya Seulgi belum pulang.
"Kenapa Seulgi belum pulang?" tuturnya dalam hati. Wajahnya begitu gelisah.
Sampai akhirnya bibi Kang berlari menuju pintu utama ketika mendengar papan sandi pintunya di ketik oleh seseorang. Dan sedetik kemudian Seulgi muncul dengan aroma yang begitu kuat, apalagi kalau bukan aroma rokok.
Seulgi pergi begitu saja. Melewati ibunya. Sang ibu yang khawatir berjalan mengikuti Seulgi dari belakang. Ia memungut semuanya mantel, tas yang di buang Seulgi sembarangan.
Bibi Kang terkejut melihat bagaimana Seulgi berpakaian. Sebuah dress tanpa lengan dan itu tidak menutupi paha Seulgi dengan baik, dress tersebut bahkan ketat.
"Seulgi lain kali jangan menggunakan pakaian seperti ini lagi. Dan berhentilan pergi ke klub dan menamani pria hidung belang." bibi Kang menatap Seulgi dalam.
"Cih. Itu bukan urusanmu. Dan kalau aku tidak menemani para tua bangka itu aku tidak akan dapatkan uang bu. Kita tidak akan bisa makan dan membayar tagihan rumah bahkan biaya kuliahku jika hanya mengandalkan pekerjaan ibu." Seulgi berdiri di ambang pintu kamarnya. Ia sama sekali tidak berbalik menghadap ibunya.
***
Bibi Kang bekerja sebagai pembantu. Sejak Seulgi berumur 4 tahun bibi Kang lah yang bekerja mencari uang. Sedangkan ayah Seulgi hanya seorang pengangguran. Setiap hari yang dilakukannya hanya mengambil uang istirnya, minum dan marah-marah, menyiksa Seulgi dan Bibi Kang.Sampai akhirnya Seulgi memasuki tahun kedua sekolah menengah pertamanya. Sang ayah meninggal dunia akibat kecelakaan yang menimpanya. Bibi Kang terpukul, tapi Seulgi hanya diam tidak menunjukkan ekspresi apapun. Bahkan seminggu sebelum insiden kecelakaan tersebut Seulgi sering membuat masalah di sekolah. Meskipun tidak dikeluarkan namun Seulgi tetap saja mendapat peringatan. Setelah kepergian ayahnya, Seulgj berubah menjadi pembangkang. Bahkan di usianya yang menginjak 17 tahun ia mulai mengkonsumsi rokok dan minunam keras, Seulgi juga pergi ke klub dan mulai bekerja sebagai wanita penghibur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hay! Seulgi. | Seulyong END
FanfictionSeulgi yang pembangkang dan suka pergi ke klub malam tiba-tiba saja berubah untuk mendapatkan Taeyong. Lalu bagaimana dengan Taeyong? yuk kepoin ceritaku ini.