Rara Amalia

71 6 2
                                    

"SMA Karya Anak Bangsa" ujarku sambil melamun, dan beberapa menit kemudian Gitarra datang memecahkan lamunanku saat itu.

"Hey, masih pagi-pagi jangan suka melamun. Apalagi di depan gerbang sekolah? bisa-bisa lu ketabrak." Ujar Gitarra sambil menepuk pundakku, dan menarik tanganku untuk masuk ke sekolah.

"Rara, lu tahu gak, gue kemarin siang mimpi hal yang sama ketika gue ada di rumah lu. Dan yang lebih aneh lagi, jam 5 sore yang seharusnya mama gue udah pulang, tiba-tiba ada yang ketok pintu rumah gue dan gak ada orang sama sekali. Gue kira itu mama, ternyata mama lagi lembur di kantornya, terus pas gue lagi mandi, gue ngerasa ada yang ngintip gue mandi, dan yang terakhirnya gue terima pesan singkat yang bilang gini "JAUHIN DIA ATAU KAMU AKAN MATI!" ih serem tauuuuu Ra" ujar Gitarra

"Ahhh mungkin lu aja kali yang lagi ketakutan, makanya rasanya kek di hantui terus sama si sosok putih yang di mimpi itu." Sambil menutup ketakutanku, dan berusaha menghibur Gitarra dengan pemikiran yang logis.

"Iya juga sih, mungkin karena gue lagi ketakutan makanya pikirannya aneh-aneh, tapi kalau soal pesan itukan bukan gue yang bikin."

"Mending kita ke papan pengumuman, dan lihat pembagian kelas di sana, oke?" ajakku ke Gitarra.

----------

Sesampainya di depan papan pengumuman, aku melihat Gitarra tidak sengaja menyenggol kak Tiara, karena kerumunan yang sangat padat dan terlihat kak Tiara marah banget sama Gitarra.

"Eh, lu punya mata gak sih? masih murid baru aja udah berani nyenggol kakak tingkat ya?" bentak kak Tiara di depan wajah Gitarra, sehingga suaranya menggema diseluruh lapangan, membuat seluruh mata tertuju ke arah suara tersebut.

"Ma...maaf kak Tiara, saya gak sengaja." jawab Gitarra dengan gemetar.

"Apa lu bilang? gak sengaja? enak bangetttt ya?" kak Tiara makin marah. Tidak lama kemudian kak Altuner datang dan melerai kak Tiara dan Gitarra.

"Ada apa ini? kenapa masih pagi-pagi sudah ribut begini?" tanya kak Altuner dengan suara yang lantang dan berwibawa.

"Al, anak ini sengaja banget nyenggol aku di depan umum" ujar kak Tiara dengan nada manja yang kedengarannya sangat menjijikkan.

"Sa...saya gak sengaja kak." jawab Gitarra dengan kepala tertunduk dan sangat ketakutan karena sudah membuat keributan di depan umum.

"Sudahlah Tiara, kamu kenapa suka cari gara-gara sama anak-anak baru sih? ayoo Gita, ikut kakak sekarang." ujar kak Altuner sambil menarik tangan Gitarra.

Aku melihat kak Tiara makin marah, karena melihat kak Altuner menggenggam tangan Gitarra dan lebih membela Gitarra dari pada kak Tiara. Rasanya legah, melihat Gitarra terlepas dari cengkraman kak Tiara, tapi cara kak Altuner bikin kak Tiara bakal marah besar lagi sama Gitarra.

"Lu sahabatnya sih anak baru itu kan?" aku terkejut melihat kak Tiara tiba-tiba udah melotot di depan wajahku.

"I,,iya kak." jawabku dengan gemetar karena kaget.

"Jagain sahabat lu baik-baik ya? awas aja kalau aku lihat dia bareng Al lagi!" ancaman kak Tiara menusuk jantungku, karena aku tahu Gitarra suka banget sama kak Altuner. Tidak mungkin aku melarang sahabatku sendiri untuk mendekati cowok yang dia sukai.

Aku melihat kak Tiara dan teman-temannya pergi meninggalkanku dengan langkah dan tatapan yang penuh dengan keangkuhan, rasanya mereka seperti membawah aura negative.

"Hufff, Gitarra Gitarra......." ujarku sambil melangkah pergi dari depan papan pengumuman, tapi baru saja mau melangkah rasanya seperti ada yang menatapku dengan tatapan tajam dari lorong sekolah yang mulai sunyi karena jam pelajaran pertama 5 menit lagi selesai. Baru saja mau melirik ke arah yang menatapku, orang itu tiba-tiba bersembunyi.

"Sudahlah, mungkin dia penggemar misterius." ujarku sambil menutup rasa ketakutanku karena tatapan tajam itu, dan aku berlari ke arah kelas X-IPA3.

"Rara, kelasku dimana?" tanya Gitarra yang berhasil membuatku terkejut.

"Huuuu Gitarra, kamu buat aku kaget!"

"Iyaiya maaf Ra."

"Kita sekelas, ayok tinggal beberapa menit lagi kita masuk loh." sambil menarik tangan Gitarra untuk ke kelas.

TEROR DARI MASA LALUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang