Pura-pura sakit

29 3 0
                                    

GITARRA JAZZY

Setelah menjemput sahabatku Rara ke sekolah, rasanya capek karena aku harus membantunya untuk membersihkan kamar mandi sekolah. Sayang sekali ketika aku tidak masuk sekolah, dia malah kena masalah dengan kak Tiara, memang sangat menyebalkan.

Saat ini aku sedang sendirian di rumah, karena Rara harus kembali ke rumahnya untuk menganti pakaian dan membawah pakaian sekolah serta buku yang sudah siap untuk berangkat ke sekolah besok, karena mala mini dia akan tidur lagi di rumahku. Sambil menunggu Rara, aku ingin memasak sesuatu untuk kami makan siang ini sambil menonton film kartun bersama, biar bisa menghibur suasana hati Rara yang kemungkinan masih jengkel dengan kejadian di sekolah tadi.

Sesampainya di dapur, ada seseorang yang mengetok pintu rumah, aku bergegas ke depan pintu untuk membukanya, namun kesekian kalinya tidak ada orang di luar, dan ada lemparan kertas berisi batu yang hampir saja membuatku terluka lagi, untung saja aku cepat menutup pintu. Aku membuka perlahan pintunya dan mengambil kertas yang berisi batu dengan penuh hati-hati sambil melirik kesana kemari, memastikan bahwa tidak ada lemparan batu yang menyusul. Dari kejauhan aku melihat Rara sedang menahan tawanya karena melihat sikapku seperti orang aneh, rasanya malu, namun aku membuang rasa malu itu dan mengajaknya untuk cepat masuk ke rumah untuk melihat apa isi kertas ini. Kami membukanya secara bersamaan,

"Dasar pura-pura sakit, bilang aja kalau takut ketemu gue!"

Aku menatap Rara dan tertawa, "dasar orang anehhhhhh!" Rara membalas tatapanku "Kok banyak orang aneh yang di dunia ini?" aku menarik tangannya menuju ke arah dapur, mengajaknya untuk memasak sesuatu yang bisa di masak untuk dijadiin cemilan buat nobar kartun.


RARA AMALIA

Tidak terasa sudah sore, kami terlalu asik menonton sehingga lupa akan waktu yang begitu cepat berlalu. Disaat kami bergegas untuk ke kamar, dan mandi, tiba-tiba ada yang mengetok pintu. Kami sama-sama membuka pintunya, namun tidak ada orang di luar.

"Aku udah biasa Ra.." Gitarra menatapku dengan muka yang datar dan terlihat dari wajahnya bahwa dia benar-benar sudah terbiasa dengan kejadian seperti ini. Gitarra menutup pintu dengan perlahan, membuatku menyipitkan mata seakan-akan memperhatikan keanehan yang sedang dilakukan oleh sahabatku.

"Ngapain liatin gue kayak gitu?" tanya Gitarra

"Ya kamu aneh, ngapain..Brukkkkkk" ucapanku belum selesai, namun tiba-tiba ada hantaman yang keras di pintu, aku bisa melihat sahabatku Gitarra dengan cepat membuka pintu,mengambil sesuatu yang menghantam pintu rumah, dan dengan cepat menutupnya kembali.

"Gue udah hafal, disaat ada yang mengetok pintu dan tidak ada orang di luar, kita harus berhati-hati karena pasti ada lempira kertas berisi batu." karena sering diperlakukan seperti ini, sampai membuat sahabatku hafal dengan kejadian seperti ini.

"TEMUIN GUE DI TAMAN DEPAN SEKOLAH JAM 9 MALAM!"

Dengan gerakan cepat, aku langsung memberikan isyarat bahwa kita tidak perlu memenuhi keinginan dari orang misterius yang ingin bertemu dengan kita saat ini, karena aku curiga akan ada hal aneh yang pasti akan terjadi. Aku bersyukur melihat wajah sahabatku yang tidak tertarik dengan surat itu, dia pun tidak ingin memenuhi keinginan yang tertulis dengan singkat dikertas yang berisi batu tadi. Gitarra menyimpan surat itu, tentu saja aku melihat tempat yang biasanya menyimpan surat, namun ada hal yang aneh, kenapa tempat surat itu isinya kertas yang sudah ada bekas sobek dan sangat kusut, ketika Gitarra sudah pergi untuk mandi terlebih dahulu, membuat rasa keingintauanku menjadi besar dan membuka tempat penyimpanan suratnya, aku disambut oleh pemandangan surat yang tidak layak untuk diterima, bahkan ada beberapa surat yang tulis mengenakan darah, meskipun aku tidak mengetahui itu darah apa namun aku yakin pasti itu darah, karena baunya sangat amis.

TEROR DARI MASA LALUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang