JAUHI DIA ATAU KAMU AKAN MENDERITA! (Gitarra)

49 4 0
                                    

Waktu cepat berlalu, rasanya capek dan lapar. "Huuuu aneh banget ya? baru pertama masuk sekolah tapi udah langsung belajar. Apalagi pelajaran jam pertamanya Matematika, gurunya Pak Ahmad killer banget lagi. Untung aja kita sekelas ya?" sambil menundukkan kepalaku ke arah meja.

"Iyaloh, rasanya capek banget ya?" balas Rara dengan menundukkan kepalanya di bagian punggungku.

"Makan yukkkkk..." ajakku sambil menghempaskan kepalanya dari punggungku.

"Ayok aku laper banget nih....." jawab Rara sambil berdiri dan melangkah bersama keluar kelas.

----------

Rasa lapar itu tiba-tiba hilang, ketika melihat kak Tiara dan teman-temannya sudah duduk di kantin dan menatapku secara tajam, rasanya seperti mau dibunuh melalui tatapan itu. Aku langsung menarik tangan Rara dengan keras untuk kembali ke kelas.

"Auuuu, kenapa si Git? sakit tau." sambil melepaskan serta mengelus tangannya.

"Ituloh ada kak Tiara sama temen-temennya, mereka liatin aku kek gitu, aku takut Ra kalau kena masalah lagi sama mereka." bisikku ke telinga Rara. Baru saja berbalik badan dan pergi dari kantin, tiba-tiba suara yang melengking itu terdengar di belakang kami.

"Heiii, mau kemana?" teriak kak Tiara.

"Aduh matiiii!" batinku.

"Denger kami gak sih?" teriak salah satu teman kak Tiara. Kami berbalik secara perlahan-lahan, dan aku memberanikan diri untuk mengangkat suara, "iya kak? ada apa ya?"

"Ada apa, ada apa? pertanyaan macam apa itu? kamu pikir masalah kita tadi sudah selesai?" dan lagi kak Tiara berteriak, sehingga suaranya bergema di seluruh kantin, dan lagi-lagi semua mata tertuju ke kami.

"Ma...maaf kak.." jawabku dengan nada suara yang hampir tidak terdengar dan suara bergetar.

"Oke, gue maafin lu, dengan syarat...." sambil menaikan jari telunjuk tepat di depan mata kak Tiara dan mataku

"Sya, syaratnya apa?"

"Jangan pernah deketin Altuner lagi! karena gue udah denger kalau lu suka sama dia kan?" ujarnya dengan pelan sambil mendekatkan wajahnya di telingaku.

"Ng,,,ngak! siapa yang suka sama kak Al?" jawabku dengan suhu wajah yang panas karena aku tidak berkata jujur.

"Ingat, Altuner punya gue! jangan pernah coba-coba kalau tidak mau berurusan dengan gue, ingat itu!" ujar kak Tiara sambil menggenggam tanganku dengan sangat keras, dan aku hanya bisa meringis.

"Kak, jangan main fisik dong kalau gak mau aku laporin!" ujar Rara sambil melototin kak Tiara. Rasanya legah tapi takut juga karena bisa saja Rara kena marah.

Mendengar ancaman Rara, membuat kak Tiara melepaskan tangannya, dan pergi bersama dengan teman-temannya. Melihat mereka berjalan, rasanya seperti ada aura negative, sangat menakutkan.

"Masih mau makan?" tanya Rara sambil melihat mukaku yang penuh dengan ketakutan.

"Gak laper lagi, ayok balik kelas." sambil menarik tangan Rara untuk kembali ke kelas.

----------

Bel pulang sekolah berbunyi, aku dan Rara bergegas membereskan semua buku dan tas.

"Ayok Git...." ajak Rara.

"Kamu duluan aja Ra, tunggu aku di depan gerbang, soalnya aku mau buang sampah kelas dulu."

"Yakin?"

"Iya yakin Rara Amalia sahabatku yang paling cantik...." sambil mencubit pipinya.

TEROR DARI MASA LALUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang