22

125 2 0
                                    

parfum itu, seolah dia pernah merasakan bau itu sebelumnya.

"Karena itulah aku pergi ke pembuat parfum, dan dia bilang kalau parfum itu adalah aku. Waktu kau membuat parfum itu, kau memikirkanku, bukan?"

Leng sungguh tidak mengerti. Xiao Qi jelas-jelas peduli padanya, lalu kenapa tiba-tiba Xiao Qi malah mendorongnya menjauh? Apa yang sebenarnya Xiao Qi pikirkan? Tidak sanggup lagi mendengar percakapan mereka itu, Lie akhirnya pergi.

"Apapun yang kupikirkan, apa itu penting? Segalanya tidak seperti apa yang kupikirkan sejak aku datang kemari. Aku membencimu, tapi malah jadi pacarmu. Aku ingin pulang, tapi tidak bisa... karena seseorang. Aku merasa seperti mengejar bayangan. Aku terus berlari."

Dia kira dia bisa mendapatkan apa yang kuinginkan dengan segera. Tapi pada akhirnya, dia menyadari kalau dia bahkan kehilangan dirinya sendiri. Dia hanya lelah dan ingin berhenti. Dia ingin menemukan dirinya sendiri. Tapi kenapa Leng terus mendorongnya?

Kecewa dan patah hati, Leng berjanji bahwa dia tidak akan lagi mendatangi Xiao Qi mulai sekarang. Xiao Qi mau sendirian atau bersama siapapun, dia tidak akan ikut campur lagi.

"Tapi aku akan tetap menunggumu sampai kau datang sendiri ke padaku." Ujar Leng lalu pergi.

Xiao Qi pulang dengan langkah lesu. Tapi Nona Chai malah merecokinya saking penasarannya tentang hubungan Xiao Qi dengan Leng. Jangan bilang kalau Xiao Qi mau mencintai Lie?

"Nona Chai, jika kau sudah memutuskan sesuatu, apakah kau harus melakukannya sampai akhir?"

"Kurasa begitu. Kenapa?"

"Lalu kenapa sekarang aku sangat sedih? Aku sangat bingung."

Tapi dengan cepat Xiao Qi menguasai diri sambil menyemangati dirinya sendiri, besok segalanya pasti akan baik-baik saja.

Keesokan harinya, Lie bersikap sangat dingin pada Xiao Qi. Xiao Qi mencoba mengajaknya ngobrol dengan ceria seperti biasanya dan mengomentari kepergian Lie yang mendadak dari lapangan tenis kemarin. Dia kira Lie kenapa-kenapa gara-gara dia mengalahkan Lie kemarin.

"Kau menjelaskan sebanyak ini, apa kau takut kalau aku akan berpikir aku peduli tentangmu?" Dingin Lie.

Canggung, Xiao Qi pun pamit. Tapi Lie belum selesai bicara, dan tiba-tiba saja memutuskan kalau dia sudah menghentikan proyek parfum ini.

Kaget, Xiao Qi jelas tidak terima begitu saja. Mereka kan sudah berusaha keras dalam proyek itu. Dan bukankah perusahaan juga sudah menyetujuinya. Kenapa Lie mendadak menghentikannya?

"Atasanmu membuat keputusan, haruskah aku menjelaskannya pada bawahanku? Aku hanya menganggapnya untuk bersenang-senang, sekarang sudah cukup. Makanya aku ingin berhenti."

"Tapi..."

"Cukup! Aku tidak akan mengubah keputusanku. Pergilah."

Tak bisa membantah lagi, terpaksalah Xiao Qi pergi dengan keheranan. Perasaan kemarin Lie masih baik-baik saja, tapi hari ini dia mendadak seperti berubah jadi orang lain. Aneh sekali.

Jiang Xue menelepon Allen sambil nyinyir, masa Allen belum mendapatkan apapun tentang Xiao Qi sampai sekarang. Allen santai meyakinkan kalau dia justru sangat sibuk menyelidiki semua CCTV hanya demi menyelidiki Xiao Qi.

"Nona Jiang, apa kau percaya bahwa seseorang bisa menghilang begitu saja?"

"Apa maksudmu?"

Maka kemudian Allen mengiriminya salah satu video saat Xiao Qi datang membawakan makanan pesanan Leng dulu. Satu detik dia tampak di kamera, tapi detik berikutnya dia mendadak menghilang tanpa jejak.

My Girlfriend Is Alien[Pacarku Alien]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang