Hola mi luv!!!
Aku Senang kalian nungguin cerita abal-abal ini, terharu deh 😭😭
Happy Reading ya, semoga kalian suka.
And di sini gak ada part yang menegangkan, lempeng aja cerita di chapter kali ini.
.
.
.
.
.
.Sinar matahari pagi memaksa masuk melalui celah-celah kecil ventilasi kamar sederhana milik seorang gadis berdarah Jepang, bernama Minatozaki Sana. Suasana pedesaan yang menenangkan dengan semburat sinar matahari, cerahnya awan dan indahnya kilauan laut, membuat siapa saja yang berada di desa itu akan segera bergegas keluar dari kamar mereka dan pergi jalan-jalan, sekedar menikmati nikmatnya suasana desa tersebut.
Namun yang terlihat saat ini benar-benar berbanding terbalik, sang gadis memicingkan matanya, seakan tidak suka jika sinar matahari itu mengganggu tidurnya. Dengan terpaksa ia bangun dan duduk di tepi ranjang, garis hitam yang melengkung di area matanya menandakan bahwa semalam gadis itu tidak memiliki kualitas tidur yang baik. Rambut blonde-nya terlihat acak-acakan, sekuat tenaga ia mencoba untuk membuka matanya.
Gadis itu mendesah berat, seperti tidak ingin bangun dan menjalani aktivitasnya hari ini.
"Padahal aku berharap itu benar-benar hanya mimpi.." gumam gadis itu pelan.
"Kenapa kau begitu bodoh Jung Eunha?"
"Kenapa kau pergi kesana?"
"Kau bahkan menyebut nama-nya.."
"Apa yang membuat mu berpikir jika dia akan bunuh diri?.." lirihnya dengan wajah mengantuk.
Terdengar suara ketukan pintu yang membuat gadis itu berhenti bermonolog pada dirinya sendiri, pintu itu terbuka dan menampilkan kepala seorang anak kecil yang mengintip dari balik pintu.
"Noona.."
"Eoh, Shima ada apa?" Jawab Eunha dengan suara khas baru bangun, ia mengajak Shima masuk ke dalam kamar melalui isyarat tangannya.
"Apa noona tidak ingin jalan-jalan hari ini?" Pria kecil itu duduk di pinggir ranjang sembari memperhatikan wajah kusut milik Eunha.
Ia menggelengkan kepala pelan "Tidak Shima, aku mau di rumah saja, lagipula aku harus merawat ayah mu.." Eunha mengikat rambutnya membentuk kuncir kuda, agar penampilannya terlihat sedikit rapi. "Aku akan membersihkan wajahku, lalu membuatkan sarapan untuk kita bertiga, kaja.."
Setelah membersihkan diri, Eunha membuatkan sarapan untuk Shima dan ayahnya. Tadi ia sempat menengok keadaan pria itu yang ternyata sudah terbangun dan tengah asik menonton televisi di dalam kamar. Setelahnya Eunha meletakkan sarapan tersebut yang berupa nasi goreng kimchi di atas nampan dan membawanya ke dalam kamar. Shima kembali menawarkan diri untuk menyuapi ayahnya, sedangkan Eunha memilih untuk membereskan kamar dan beberapa ruangan yang ada di rumah itu.
Shima keluar dari kamar membawa piring kosong yang isinya telah di lahap habis oleh sang ayah. "Noona, kenapa belum sarapan?" Ia menatap ke arah Eunha yang tengah menyapu lantai ruang tamu.
"Noona sengaja belum sarapan, supaya kita sarapannya bersama-sama.."
Shima tersenyum lalu melangkah menuju meja makan, duduk dengan diam dan menunggu Eunha hingga selesai dengan pekerjaannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVEWARE (JK-EH)
Fiksi PenggemarKetika seorang Hacker hebat yang kerjanya meretas data pribadi sang Idol ternama, terlibat secara langsung dalam kehidupan sang Idola itu sendiri. JJK x JEB