Langit kini biru, suasana nya yang sejuk menambah kenikmatan apa lagi ditemani dengan berbagai makanan yang menggugah selera. Kurang apa lagi ?
Ya mungkin bagi Hendra ini tidak ada yang kurang. Semua terlihat indah, tapi bagaimana dengan Sekar ?
Sekar terlihat tidak bersemangat, ya mungkin ini semua karena sahabat nya tidak di sini bersama mereka
"Lo kenapa kayak yang gak seneng gitu main ke sini"
"Gak tau dra, berasa ada yang kurang aja"
Hendra menghela napas kasar. Dia sadar bahwa dari dua jam yang lalu berada di sini adalah sisa sia, memang benar dia bisa berdua saja dengan Sekar, namun Sekar tidak bersemangat membuat Hendra sendiri menjadi tidak nyaman.
"Ya udah kalau gitu kita pulang aja, udah lama juga kita di sini"
Tanpa menjawab Sekar langsung mengambil tas nya dan pergi meninggalkan Hendra
🥀🥀🥀
Hening di perjalanan tak ada yang membuka suara di antara mereka hingga akhir nya Sekar melihat perempuan dengan rambut di gerai bersama dengan beberapa anak
"Dra"
"Dra"
"Hendra" Sekar memukul bahu Hendra keras membuat Hendra berhenti mendadak
"Gila ya lo, Lo mau kita jatuh" Hendra kesal
"Lu tuh yang bengong gak tau mikirin apaan, dari tadi di panggil gak nyaut"
Ya Hendra memang sedang tidak fokus membawa motor nya, pikirannya terbang kemana mana.
"Ya udah lu kenapa manggil gue, mau turun di sini lu ?"
"Enak aja" Sekar memukul pundak Hendra
"Tuh liat, itu Karen bukan sih ?" Sekar menunjuk perempuan yang bersama beberapa anak jalanan tersebut
"Yang mana ?" Hendra melihat perempuan itu namun dia berpura pura. Huh.
"Yang itu bego, tuh, tuh yang pake baju putih, masa gak keliatan, buta Lo!"
"Iya iya gue liat, Lo yakin itu Karen ? Iya sih badannya mirip, tapi kan yang bentuk badan kayak gitu banyak kali bukan si Karen aja"
"Ya udh samperin aja biar pasti"
Mereka terlambat. Perempuan itu sudah pergi saat mereka berbincang tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
sahabat jadi cinta ?
Fiksi RemajaKaren. perempuan tomboy yang memiliki dua sahabat, dia juga mempunyai keluarga yang sangat peduli pada nya Banyak perubahan sikap yang dia terima dari orang lain membuat nya lelah, tapi dia yakin semua nya adalah proses. Pikirannya terlalu positif...