MIRACOLO

#12

Selamat membaca cerita
MIRACOLO
                                   

Miracolo ㅡ#12

❄️

Kemuculan matahari di pagi hari bisa menjadi pemandangan yang teramat indah sedap di pandang mata sekaligus menjadi penghangat tubuh di kala peralihan suhu antara malam ke siang yang tentu saja, bisa amat mengganggu bagi seeonggok daging yang tengah menggeliat kesal di atas ranjang.

"Tutup lagi plisss tirai nya. Ini tuh masih pagi banget astaga." kata Rissa meracau.

Alycia menghela nafas, ia jadi sedikit menyesal karna terlalu hanyut pada obrolan panjang semalam yang pada akhirnya mau tidak mau Alycia harus menampung Rissa di kamarnya.

"Bangun, Sa. Cepet udah setengah enam ini" ujar Alycia sambil menggoyang kan tubuh Rissa,"Ck. Ayolah gue harus pergi sekarang."

10 menit berlalu

Alycia kembali berdecap karna Rissa yang tak kunjung bangun dari tidurnya. Sembari berkaca pinggang Alycia memperhatikan jam di pergelangan tangan, waktunya sempit. Alycia meraih sling bag berwarna hijau neon miliknya lantas mengecek kelengkapan isinya, takut barang kali ada yang tertinggal.

"LOH LO MAU KEMANA?!" tanya Rissa heboh.

Dengan gerakan cepat Rissa menghampiri Alycia yang sudah bersiap membuka pintu.

"Canada."

Rissa membola, "Lo nggak bermaksud kabur kan, Sis?"

Alycia merotasi kan bola matanya lantas berseru, "Ya enggak lah!"

"Ah kirain. udah spot jantung aja gue pagi-pagi" sahut Rissa lega.

Alycia berdecap, "Alay."

"Bentar deh" Rissa menjeda, "Ini kan elo mao ke amrik, otomatis lama gabakal balik besok dong?"

Alycia melongo. Pertanyaan macam apa ini?

Jelas dirinya tidak akan bisa pulang secepat itu, jika di hitung dari rentang jarak yang di tempuh nya jelas saja jawabannya tidak. Memang nya Rissa pikir Alycia ini Barbie kumalasari apa yang bisa ke Amerika dalam waktu delapan jam.

"Ya kan, Sis?"tanya Rissa lagi.

"Gini ya, jakardah- Vancouver itu jaraknya 13. 328km lo hitung aja coba gimana kira - kira apakah gue bisa pulang cepet atau nggak?"

"nggak deh males gue" Rissa menguap, "Tapi gimana sama pkl kita Sis?"

"Apasi lo sasis-sasis kaya seles tau ga!"cibir Alycia, "Ya soal pkl gimana apanya? Tinggal seminggu ini, kan."

"Salah lima hari lagi."

"Sama aja ya, Nu."

"Bedalah" tekan Rissa, "Nih ya semingㅡ"

"Whatever, okay" kata Alycia telapak tangannya masih setia bertengger menutup mulut Rissa.

"I have to go, now. Semangat pklnya tinggal dikit lagi nih harus lebih giat jangan malah sambat, inget."