MIRACOLO

#11

Selamat membaca cerita
MIRACOLO
                             

Miracolo ㅡ #11

❄️



Sinar matahari perlahan mulai turunㅡmeredup, membuat kesan teduh tak heran ramai orang yang berjalan kaki di sepanjang trotoar jalan untuk menikmati sore. Tak terkecuali Alycia. Gadis itu kini tengah menyusuri trotoar jalan seorang diri. Langkah kakinya membawa nya untuk menyusuri jalan setapak yang di pinggiran nya banyak berdiri kios gubuk yang menjual aneka bunga.

Berbekal buket bunga mawar putih yang di belinya tadi, Alycia kembali melangkah ke jalan yang lebih sepi,hanya ada beberapa orang yang jumlahnya bisa di hitung dengan jari.

Alycia menarik nafas panjang, langkah kakinya mulai memelan hingga akhirnya berhenti tepat di samping pusaran makam.

Netranya tak berhenti menatap pada papan putih di ujung makam. Kilasan memori kini mulai terputar ulang memaksanya untuk mengingat kenangan di masa lalu seperti kaset kusut di otaknya.

Alycia berjongkok, tangannya kini terulur menempatkan buket mawar putih di tengah pusaran.

Setelah berdoa tangannya mulai mengelus nisan. Alycia tersenyum. Senyum yang menyiratkan banyak arti. Senyumnya menyakitkan. Siapapun yang melihat pasti akan merasa iba pada senyum yang penuh pilu itu.

"Hai hyung gimana kabarnya alisseu, kangen tau?"rengek Alycia, "Pasti baik kan hyung. Enak malah ya, kan?" Alycia terkekeh, "Enak lah pasti kan gaada yang jailin hyung lagi."

"Hyungggggggg!" seru Alycia manja.

Alycia menengadah kan kepalanya sambil menarik nafas nya sejenak,"Hyung  kalo ada disini pasti langsung bilang gini" Alycia menatap papan putih itu sejenak seolah di sana lah wajah kakaknya berada.

"Mwoya... Alisseu ~" ucap Alycia menirukan gaya bicara kakak nya,"It's so cute, Hyung!" Alycia terkekeh.

Alycia sudah tak perduli akan sekitar, ia tak perduli jika di katai gila karena berbicara dengan gundukan tanah. Alycia hanya ingin mencurahkan segala permasalahan nya pada orang yang paling mengerti dirinya.

Tarendra Yasa moeremans

Diantara mereka berdua, Tarens lah yang lebih mirip dari segi fisik dengan ayah mereka. Baik itu perawakan, mata, rambut hingga hidung pun mereka sama hanya bentuk bibir nya saja yang berbeda karena Tarens mewarisi bentuk bibir mama yang tipis. Sebab itu, tak jarang Pops memanggil Tarens dengan sebutan little Lou karena saking mirip nya dengan papa.

Rentang usia Alycia dan Tarens tak begitu jauh hanya beda lima tahun saja, sehingga persaudaraan diantara mereka sangat dekat hampir tak pernah terpisah kan. Dimana ada Alycia pasti akan ada Tarens pula.

Pernah sewaktu Tarens awal masuk sekolah dasar, Alycia kecil menangis kencang karna tak mau berpisah dengan Tarens yang harus masuk kelas. Hanya sebatas berpisah karna sekolah saja sudah membuat Alycia ngambek dan berujung mendiami Tarens hingga dua hari yang juga turut membuat Tarens, sang kakak yang ikut jadi uring-uringan.