Memaafkannya

249 19 0
                                    



Kim Sora POV

7 September 2019,

"Noona..ini kopi pesananmu", kata Yunsu tersenyum sambil memberikan gelas berisi ice latte kepadaku

"Gomawoyo Yunsu-ah", jawabku tersenyum sambil menerima gelas tersebut

"Jadi, besok noona akan berangkat ke Denmark?", tanyanya lagi

"Nee..aku akan berangkat besok sore. Tolong kau bantu Aeri ya", kataku lagi kepadanya

"Ye..tenang saja. Kami akan mengurus Minerva saat kau tak ada", jawab Yunsu tersenyum lebar

"Gomawo...aku percaya pada kalian", jawabku

Aku membawa gelas berisi latte ke kursi baca favoritku di samping jendela. Saat ini pukul 5 sore, karena hari ini hari sabtu -malam musik- Minerva sudah dipenuhi pengunjung.

Aku membuka-buka majalah yang ada di hadapanku.

*tring

Kubuka layar ponselku. Ada pesan masuk dari Namjoon.

"Annyeong, Kim Sora ssi. Kau sedang apa? Aku baru tiba di Venezia. Kereta yang kami tumpangi dari Milan terlambat 3o menit. Saat ini kami sedang menuju sebuah restoran untuk makan siang. Kuharap kau baik-baik saja..", isi pesan Namjoon

Aku menatap layar ponselku sambil tersenyum. Namjoon sudah berada di Italia sejak tiga hari yang lalu bersama 2 orang temannya.

"Annyeong, oppa. Kabarku baik-baik saja. Aku sedang berada di Minerva dan sedang menikmati kopi sore ku. Aku lihat di media sosial, ada beberapa ARMY yang berpapasan denganmu di Milan. Dan aku sangat bersyukur mereka tidak mengganggu dan sangat menghormati privasimu. Semoga harimu menyenangkan di Venezia", tulis balasan pesan dariku

Aku sangat senang Namjoon dapat menikmati liburannya di eropa. Aku sangat berterima kasih pada ARMY disana, karena walaupun mereka mengetahui Namjoon berada di negara mereka, mereka tidak lantas mengikutinya. Tetapi tetap bersikap seperti biasa agar Namjoon dapat menikmati waktu rehat nya disana.

Besok akupun akan memulai liburanku di Copenhagen. Ini adalah kali pertamaku berpergian seorang diri. Aku sudah mengatur kegiatanku selama disana, aku akan mengisinya dengan  mengunjungi banyak museum serta bangunan bersejarah. bersantai di cafe dan berkeliling Copenhagen dengan bersepeda.

"Annyeong Kim Sora ssi", terdengar suara berat seorang pria menyapaku

"Annyeong", jawabku sambil menoleh ke arah suara tersebut

"Apa aku menganggumu?", Ku lihat Park Minwoo berjalan menghampiriku sambil tersenyum

"Eh?ani", jawabku sambil menegakkan posisi dudukku

"Boleh aku duduk?", tanyanya sambil menunjuk sebuah kursi dihadapanku

"Ye", jawabku

"Cafe mu sangat ramai, kudengar malam ini akan ada pertunjukkan musik?", tanya Minwoo

"Ye, akan ada beberapa musisi yang akan tampil malam ini", Jawabku sambil melihat ke arah area baca di sebrang ruangan

"Waaah daebak ya! Kau benar-benar mewujudkan Cafe impianmu", kata Minwoo kagum

"Gomawo. Apa kau kesini dengan teman-temanmu lagi?", tanyaku

"Ne. Tempat ini sangat berbeda dari cafe pada umumnya. Suasananya hangat dan menyenangkan, seperti berada dirumah", jawabnya bersemangat

"Aku sangat senang bila kalian menyukai tempat ini", kataku tersenyum.

"Ne. Awalnya ada junior ku yang merekomendasikan tempat ini. Ketika aku mendengar tentang book cafe, aku langsung teringat dirimu. Dan ternyata firasatku benar, aku langsung bertemu denganmu pada saat kunjungan pertamaku", jawabnya antusias

"Jinjja? Bukankah kau memang sudah tau mengenai Minerva? Aku sering membicarakan tentang impianku membangun Minerva ketika kita masih bersama", kataku dengan wajah serius

"Ye. Aku tau mengenai Minerva. Tapi aku tidak tau dimana kau akan membangun Minerva saat itu", katanya lagi.

"Tolong dengarkan aku Sora-ah...aku betul-betul meminta maaf padamu mengenai hal yang dulu pernah kulakukan terhadapmu. Aku menyesal, sangat-sangat menyesal. Aku tau apa yang telah kulakukan adalah sebuah kesalahan. Dan aku berjanji pada diriku sendiri, tidak akan pernah mengulanginya lagi", jelas Park Minwoo dengan wajah yang penuh penyesalan

"Aku sudah memaafkanmu Minwoo-ah. Aku sudah melupakannya. Aku sangat berharap kau menjadi orang yang lebih baik saat ini", jawabku sambil menatap matanya

"Ya..aku akan membuktikan padamu bahwa aku sudah berubah. Aku bukanlah Park Minwoo yang dulu. Jadi, apakah kita bisa memulainya kembali? Eh..maksudku, apakah kita bisa berteman lagi?", tanya Minwoo canggung

"Ye..kurasa kita bisa mencobanya", jawabku tersenyum padanya

"Gomawo yo Kim Sora", katanya tersenyum

Kami saling nenatap satu sama lain. Aku dapat merasakan penyesalan dalam tatapan matanya. Pada dasarnya ia adalah pria yang baik. Dan aku akan memberinya kesempatan untuk membuktikan ucapannya.

"Oppa! Aku mencarimu kemana-mana, makanannya sudah tiba. Kajja!", tiba-tiba seorang wanita cantik berambut pendek datang menghampiri meja kami

"Eh? Ne, Mirae ssi aku akan kesana", jawab Minwoo tersenyum pada wanita itu

"Baiklah Sora..senang bertemu denganmu. Aku akan kembali menemui teman-temanku", katanya sambil beranjak dari kursinya

"Ne! Semoga kau menikmati waktumu di Minerva", kataku tersenyum menatapnya

Park Minwoo berjalan pergi menuju meja tempat teman-temannya berada. Aku sangat berharap apa yang ia katakan betul adanya. Hubungan kami dulu sangat indah. Ia adalah pria penyanyang dan penuh perhatian. Tapi ia juga memiliki sisi gelap dalam dirinya. Ia melakukan hal-hal yang tidak pernah kubayangkan bisa ia lakukan. Aku menggelengkan kepalaku, mencoba menghilangkan kenangan masa lalu.

Aku sedang menyeruput habis ice latte ku ketika ada pesan masuk dari Namjoon.

"Ne gomawo Sora ssi...semoga kau juga menikmati liburanmu di Copenhagen besok. Aku akan tinggal selama dua hari di Venezia. Lalu akan terbang ke Wina dan menghabiskan beberapa hari disana. Aku berpikir untuk menemuimu di Copenhagen. Tapi aku masih belum tau pasti. Aku akan mengabarimu lagi nanti. Kuharap kita bisa bertemu lagi secepatnya", tulis Namjoon

Omo! Dia berencana menemuiku di Copenhagen??jinjja?. Aku membaca dua kali isi pesannya, memastikan aku tidak salah membacanya. Senyum lebar menghiasi wajahku. Aku sangat senang sekali bila kami bisa bertemu di Copenhagen. Aku menenangkan diriku sebelum membalas pesannya.

"Eh? Kau akan ke Copenhagen? Akan menyenangkan bila bisa bertemu denganmu. Tapi bila jadwalmu padat kau tidak perlu memaksakan dirimu, oppa", tulisku, aku sangat berusaha untuk tidak memperlihatkan kebahagiaan ku mengenai kemungkinan itu

* tring

"Ye. Aku akan mengabarimu lagi nanti. Kuharap kau menikmati penerbanganmu esok", balas Namjoon lagi

Aku mematikan layar ponselku dan mulai membaca majalah yang ada dihadapanku. Aku merasa senang dan tidak sabar untuk segera berangkat besok.

Dimples (versi Bahasa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang