A&H (V)

88 10 2
                                    

*Note: Istilah asing di chapter ini bisa dilewati aja ya. Kalau kepo bisa cari tahu sendiri di internet.

3. Bermain

🌻🌻🌻

"Sya, mau main game?"

Mata Hasya yang tadinya hampir tertutup seketika melebar mendengar suara bass cowok yang baru saja keluar dari kamar mandi itu.

"Game?"

Antara nyawanya masih hilang-hilangan atau memang ia memastikan apa yang sedang didengarnya tidak salah.

"Iya, kebetulan aku suka main PS sih. Kalau kamu ada saran lain boleh aja," jawab Ale. Cowok itu secara perlahan bergerak mendekat ke arah Hasya.

Hasya berpikir sejenak. Sebetulnya ia sangat hobi bermain game di samping kegiatannya yang terlihat sering nangkring di perpustakaan kampus.

Ia pun juga tak menyangka karena tujuan Ale berbeda dari yang ia duga sebelumnya, misal seperti belajar bersama atau kegiatan yang bersifat akademis lainnya. Ternyata cowok itu benar-benar hanya mengajak ketemuan untuk bermain.

"Aku sih kebetulan main mobile legend, Al."

Mata Ale seketika melotot kaget. Ia tersenyum sumringah. "Beneran!?"

Hasya mengangguk. Satu alisnya terangkat, bingung. "Kenapa?"

Ale langsung menggeleng. "Nggak, aku cuma kaget bisa ketemu cewek main game begitu. Kebetulan aku juga main, ya walau rank-nya masih mythical honor sih."

Hasya yang mendengarnya ber-oh ria. Sebenarnya biasa saja sih, toh memang game tersebut lumayan laku terutama di kalangan cowok-cowok.

"Mau main? Aku udah mythical glory. Kalau mau push rank bisa," ujar Hasya lagi membuat cowok di depannya kembali melongo tak percaya.

"Wah, beneran Sya? Kamu gak joki kan?" Ujar Ale terbahak. "Gas deh kalau gitu!"

Hasya hanya memanyunkan bibirnya. Sedikit sebal dengan tuduhan cowok itu walaupun ia tak membalas apa-apa.

Keduanya mulai membuka ponsel masing-masing dan segera masuk ke dalam game.

"Eh, Sya...."

Panggilan Ale membuat Hasya menoleh seketika.

"Kenapa?"

"Aku punya ide supaya game-nya nggak ngebosenin."

Hasya hanya diam, tetapi mengisyaratkan Ale untuk melanjutkan perkataannya.

"Jadi gini...." Ale berdeham sejenak. "Gimana kalau kita bikin peraturan, jadi kalau misal aku MVP tiap main kamu kasih aku hadiah?"

Hasya mengangkat alisnya. "Hadiah? Kaya apa? Terus kalau aku yang MVP?"

Ale tersenyum miring. "Ya, misal kalau aku MVP aku minta kamu buat peluk aku, berlaku juga buat sebaliknya."

Hasya yang bisa dibilang lemot sedikit susah untuk mencerna perkataan Ale. "Loh... kalau gitu bukannya enak di kamu dong? Emangnya aku setuju?"

"Nah, makanya itu. Ini namanya peraturan. Makanya kamu dan aku harus sepakat," jawab Ale dengan santainya.

Hasya semakin mengerutkan dahinya. "Gak bisa gitu dong."

"Loh, bisa aja. Kenapa? Kamu gak mau?" Ale masih tersenyum dan kembali mendekat ke cewek itu.

Hasya yang merasa tertantang pun akhirnya menyepakati peraturan tersebut. "Semoga di antara kita gak ada yang MVP."

Lembaran KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang