2. Ajakan
🌻🌻🌻
Sudah dua puluh menit lamanya Hasya menunggu seseorang di sebelah barat daerah perpustakaan kampus. Ia memang sengaja untuk datang lebih cepat daripada yang sudah dijanjikan. Kemungkinan seseorang yang gadis itu tunggu akan datang sepuluh menit lagi sesuai waktu yang dijanjikan.
Hasya menggunakan outfit 'cewek bumi' dan sepatu converse putih favoritnya. Gadis itu bolak-balik mengecek jam tangannya karena tidak tahu harus melakukan apa lagi selain menunggu kedatangan Ale.
"Hasya?"
Suara bass yang terdengar dari samping Hasya membuat gadis itu lantas menoleh. Dilihatnya cowok dengan tubuh semampai yang menggunakan jaket hitam berpadu dengan celana jeans berwarna serupa. Yang kalau Hasya membatin, skena banget.
"Ale?" Gadis itu tersenyum membalas sapaan cowok tersebut. "Udah selesai kelas?"
Cowok itu mengangguk sembari mempertahankan senyum manisnya. "Iya. Baru banget."
"Kamu udah makan?" Ale balik bertanya pada gadis itu.
"Belum sih, tapi katanya kamu mau ngajak main hari ini. Jadinya mau ke mana?"
"Sebenarnya sih aku kepikiran ngajak ke kafe, tapi daripada terlalu mahal ya udah mending ke kosku aja." Gaya bicara Ale yang santai membuat Hasya sedikit kaget mendengarnya.
"Emang boleh? Kos kamu bebas?" Sebenarnya Hasya juga tidak tahu pasti apakah remaja seperti mereka boleh-boleh saja berkunjung ke tempat lawan jenis.
Ia saja tidak pernah berpacaran sebelumnya. Apalagi diajak cowok untuk bermain ke kos atau tempat tinggal mereka.
"Tenang aja, pemilik kosnya santai kok. Udah sering juga temen-temen aku bawa cewek. Dan kalau kamu laper ntar tinggal order aja," ujar Ale meyakinkan.
Hasya tampak berpikir keras. Dengan kepolosan dan keraguan yang ia miliki, sebenarnya bisa saja ia langsung menyetujui ide Ale. Akan tetapi, tampaknya ia masih belum yakin untuk menjawab.
"Gimana Sya?"
Setelah berpikir selama beberapa menit, Hasya pun akhirnya setuju untuk ikut. "B-boleh deh."
***
Setelah 30 menit di perjalanan, mereka pun akhirnya sampai di kos Ale yang memang jaraknya lumayan jauh dari lokasi kampus.
Hasya turun dari motor besar Ale dengan hati-hati sebelum ia melepas helm yang dipinjamnya dari cowok itu.
"Al, ini beneran gak papa?"
Hasya sedikit ragu setelah menatap sekitar. Terdapat beberapa remaja juga seperti mereka yang sudah bisa dipastikan adalah teman-teman satu kos Ale.
"Iya Sya, santai aja. Anggep rumah sendiri."
Hasya meneguk salivanya gugup. Ia merasa sedikit tidak nyaman ditatap oleh cowok-cowok di kos tersebut secara intens.
Ale menggenggam tangan Hasya dan kemudian membawa gadis itu masuk ke kosnya.
Hasya tertegun untuk beberapa saat. Ternyata kos Ale sangat bagus, tak hanya di luarnya saja. Setelah melihat kamar Ale pun ia kagum karena ruangannya rapi tak seperti kamar 'laki-laki' yang sebelumnya ia bayangkan.
"Kalau mau rebahan boleh, Sya. Aku mau mandi dulu."
Hasya masih terpaku di depan pintu kamar Ale yang sudah terbuka lebar. Semakin ke sini, kok ia malah semakin ragu.
Jujur, ia hanya menganggap Ale sebagai teman. Teman yang baru dikenalnya. Jadi tidak apa-apa kan seorang teman berkunjung ke tempat temannya?
Baik, Hasya mensugesti dirinya bahwa tidak akan ada yang terjadi. Semuanya pasti baik-baik saja. Ale pun terlihat seperti cowok baik-baik.
Pintu kamar telah ditutup beberapa menit yang lalu. Hasya dengan sabar menunggu Ale selesai mandi di kursi belajar yang ada di kamar cowok itu.
Tanpa sadar rasa kantuk mulai menyerang Hasya. Ia berkali-kali menguap dan bersusah payah menahan matanya untuk tidak tertutup.
Setelah beberapa menit, pemilik kamar yang sudah selesai dengan aktivitasnya tersebut keluar dengan rambutnya yang masih basah.
"Sya, mau main game?"
🌻🌻🌻
Author minta maaf ya karena jarak satu chapter ke chapter berikutnya tuh lama banget ㅠㅠ
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembaran Kisah
Teen FictionKumpulan cerita pendek romantis 🍂 (Target tamat tahun 2024) #1 >>> aboutlife [03-08-2020] #1 >>> short [13-06-2024] #1 >>> kutipan [20-06-2024] #1 >>> poem [05-07-2024] #2 >>> hahaha [24-06-2024] #2 >>> quotes [09-07-2024] #5 >>> normal [05-07-2024...