Last: Istri Binal
🌆🌆🌆
Adel benar-benar membuktikan perkataannya begitu ia dan suaminya sampai di rumah. Baru saja tiba di ruang tamu, ia langsung mendorong tubuh Melvin ke dinding dan menghujaninya dengan beberapa cumbuan.
Melvin yang tiba-tiba mendapat serangan maut tersebut tentu saja terkejut, tapi tak lama ia juga terbawa oleh permainan Adel.
Ciuman mereka begitu memabukkan. Dan kalau biasanya seorang laki-laki yang memimpin, kali ini berbeda. Adel justru terlihat lebih mendominasi kegiatan mereka.
Sebenarnya bukan baru sekali, tetapi sudah berkali-kali Adel menunjukkan kebinalannya sebagai istri.
Wanita itu semakin menggebu-gebu. Ia mulai menjangkau tiap inci tubuh suaminya hingga melepas dasi dan satu per satu kancing kemeja yang digunakan Melvin.
"Del, berhenti sebentar."
Ucapan Melvin tersebut tak ditanggapi apa-apa oleh istrinya. Bagai angin lalu, sang istri masih sibuk dengan aksinya—bersiap menyetubuhi Melvin.
Maaf, kebalik.
Adel tak bisa lagi berpikir jernih saat ini. Yang ia rasakan hanyalah kenikmatan, terlebih lagi ia akhirnya bisa melepas apa yang sudah sejak tadi ia tahan.
Tiba-tiba terlintas muka Siska di benaknya, membuat Adel berciuman dalam keadaan emosi dan juga nafsu yang tak bisa ia kendalikan.
Melvin yang melihat situasi sudah seperti ini tampaknya tak punya cara lain. Kalau begini ia harus menghentikan istrinya secara paksa.
"Babe, let's stop!"
Posisi pun mendadak berubah seketika. Kini, pergerakan Adel dikunci oleh Melvin dengan kedua tangannya yang diikat di atas kepala.
"Kamu marah sama aku?" Tanya Melvin dengan nada dan tatapannya yang lembut.
"Tanya aja sama Siska."
Oh, benar ternyata. Tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api. Kini Melvin tahu apa yang membuat sikap istrinya menjadi seperti ini.
"Ada apa?" Melvin masih dengan sabar bertanya. "Dia bikin kamu kesel lagi?"
Adel hanya memasang wajah cemberutnya. Ia mencoba melepaskan genggaman tangan Melvin tapi tak bisa. Kekuatan apa yang dimiliki Melvin!?
"Tolong lepasin!" Ujar Adel. Gantian Melvin yang tak mau menuruti perkataan istrinya.
"Jawab dulu."
Adel menghela napasnya panjang sebelum akhirnya ia berdecak.
"IYA, AKU KESEL AMA SEKRETARIS KAMU! PUAS!?"
Lagi-lagi Melvin bertanya 'kenapa', membuat Adel yang tak ada pilihan lain terpaksa menceritakan uneg-uneg yang sedari dulu sudah ia tahan.
"Dia hobi banget nyuruh-nyuruh aku, mana kalau ditanya suka ogah jawab. Taunya nyuruh doang kek aku babu. Dia gak tau apa aku istrinya siapa? Mana genit banget ke kamu! Bisa gak sih kamu ganti sekretaris sekalian? Aku nawarin diri buat jadi sekretaris tapi kamu ga mau. Ya udah sana cari sekretaris lagi tapi harus cowo, jangan cewe! Ntar dapet lagi yang modelan Siska."
Setelah mendengar keluhan panjang lebar istrinya, Melvin justru tertawa kencang. Ia baru tahu bahwa sekretarisnya membawa pengaruh sebesar ini ke istrinya.
Ia pikir Adel hanya tak suka karena ia merahasiakan hubungan mereka di kantor.
"Udah?" Tanya Melvin.
"Apanya!?" Adel menatap tajam. Tak maksud dengan pertanyaan suaminya.
"Ngomongnya?"
Langsung saja Adel menggeram marah. Kalau tadi sekretarisnya Melvin yang membuat emosi, kini giliran suaminya yang malah membuat Adel jadi darah tinggi.
Kok mereka sama-sama nyebelin, sih!?
Entah datang kekuatan dari mana, atau memang Melvin yang sudah tak menahannya sekencang tadi, Adel berhasil lepas dari genggaman suaminya dan mulai menghadiahi Melvin dengan beberapa pukulan.
Ia memukul suaminya sekencang mungkin, berharap Melvin merasakan pedasnya pukulan atau cubitan yang ia berikan.
Namun sayangnya, reaksi Melvin berbeda dari yang ia harapkan. Justru suaminya malah terbahak-bahak dan lari menghindari serangan dari Adel.
Mereka pun berlari-larian seperti anak kecil, dengan Adel yang masih tersulut emosi, juga Melvin yang saat ini sibuk menikmati kegiatan mereka.
Sungguh, pasangan yang sangat lucu.
🌆🌆🌆
-𝐓𝐚𝐦𝐚𝐭-
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembaran Kisah
Teen FictionKumpulan cerita pendek romantis 🍂 (Target tamat tahun 2024) #1 >>> aboutlife [03-08-2020] #1 >>> short [13-06-2024] #1 >>> kutipan [20-06-2024] #1 >>> poem [05-07-2024] #2 >>> hahaha [24-06-2024] #2 >>> quotes [09-07-2024] #5 >>> normal [05-07-2024...