⚠️⚠️PERINGATAN⚠️⚠️
Chapter ini mengandung muatan untuk pembaca berumur 18+
Mohon kebijakan pembaca sebelum membaca chapter ini,
Terima kasih
"Ra-ramyeon meokko galle?"
Itulah satu kalimat yang akhirnya membuat Kim Minju terduduk kaku di sofa di ruang TV milik Yujin. Minju melihat satu per satu perabotan yang tertata dengan rapi di sana. "Interior desain lo rapi. Lo sendiri yang desain?" tanya Minju kepada gadis yang sedang memasukkan bahan-bahan makanan yang ia dapatkan dari pendingin ke dalam panci.
"Bukan, temen gue yang desain. Dia designer interior. Dia nawarin diri buat bantu gue dengan harga yang lumayan, biasanya kalo desainer lain kasih harga mahal soalnya." jelas Yujin tanpa menghentikan aktivitasnya.
"Gue liat-liat ya." Minju lalu berdiri dan mengitari sekitarnya, mengagumi desain ruangan tersebut yang memberikan kesan sederhana namun penuh estetika, memadukan warna-warna earth tone dan tanaman hias kecil yang menggantung di jendela ruangan memberikan kesan natural dan alami.
Minju melihat satu lemari dengan berbagai bingkai foto di dalamnya. Minju dapat melihat foto-foto Yujin mulai dari ia masih kecil hingga dewasa saat ini, mulai dari seorang gadis mengenakan seragam taman kanak-kanaknya yang lucu hingga mengenakan toga. Minju menatap satu per satu foto-foto tersebut sambil tersenyum geli, merasa gemas hanya dengan melihat masa kecil wanita tersebut.
Tatapan Minju terhenti ke dua foto yang berdampingan, sebuah foto di mana Yujin mengenakan toga dan seorang gadis yang tampak merangkul Yujin dan sebuah foto gadis tersebut mengenakan toga dan Yujin yang nampak mengusap kepala gadis itu.
Siapa? batin Minju terus bertanya-tanya.
"Kim Minju, makanan sudah siap!" Minju langsung berjalan dengan cepat ke tempat Yujin. Gadis itu langsung duduk yang di hadapan Yujin. Yujin memberikan seperangkat mangkuk, sendok, dan sumpit ke hadapan Minju dan memberikan isyarat untuk mengambil terlebih dahulu.
"Selamat makan!" ujar keduanya bersamaan dan dengan sigap menyantap ramyeon di panci hadapan mereka. Minju membulatkan matanya dan mengangkat ibu jarinya. Yujin tersenyum melihat reaksi Minju saat itu.
Keduanya menikmati ramyeon mereka, hanya suara dentingan alat makan sebagai pengganti ketenangan antara keduanya.
5 menit
10 menit
Satu bungkus ramyeon pun berhasil dilahap oleh keduanya. Minju mulai berdiri dan mengangkat piring-piring kotor di atas meja beserta alat makan dan panci yang tergeletak di meja.
"Gue aja—"
"Kalau cuma cuci piring, gue bisa." Minju mengangkat tangannya, menghentikan niat Yujin yang hendak mengambil barang-barang di tangan Minju. Minju menunjuk ke arah sofa yang berada tak jauh dari dapur—hanya terhalang oleh meja pembatas, memberi isyarat untuk Yujin beranjak meninggalkannya.
Minju mengikat rambutnya membuatnya memperlihatkan leher jenjangnya, lalu sedikit melipat lengan bajunya agar tidak basah.
Tak berselang lama, Minju duduk di samping Yujin yang tengah berkutat dengan ponselnya. Saat gadis itu duduk, Yujin dengan otomatis menarik ikat rambut Minju dan membiarkan rambutnya tergerai. Minju menatap Yujin sambil mengangkat alisnya, bingung.
Tiba-tiba cahaya kilat muncul dalam waktu singkat diikuti suara dentuman cukup keras mengaggetkan keduanya. Setitik demi setitik air jatuh dari langit dan hanya dalam beberapa menit berubah menjadi hujan deras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate [The Sequel of 'Connection'] [JINJOO FF]
Romance"Fate had played us all, but not this time." - Seperti takdir, Seperti mendapat kesempatan, 2 gadis yang saat itu dipaksa untuk berpisah, Dipertemukan oleh takdir. Setelah 8 tahun tidak saling berhubungan, Minju tetap melanjutkan hidupnya sebagai se...