Chapter 10: Onsen 🔞

1.1K 75 4
                                    

⚠️⚠️PERINGATAN⚠️⚠️

Chapter ini mengandung muatan untuk pembaca berumur 18+

Mohon kebijakan pembaca sebelum membaca chapter ini,

Terima kasih




"Lo yakin gak mau ikut kita?" tanya seorang gadis berambut hitam. "Sakura bakal ajak keliling Tokyo." tambahnya.

"Tidak, kami sudah punya rencana sendiri. Gue udah booking ryokan di Takayama." Yujin mengangkat tangannya, memberi gestur kepada gadis bernama Chaeyeon untuk berhenti. "Kalian nikmatilah waktu kalian. Selamat ya atas pertunangan kalian." ujar Yujin sambil melambaikan tangannya, tak lupa tangan kirinya menggenggam tangan Minju.

"Apa boleh kita langsung pergi habis acara pertunangan temen lo selesai kayak gini?" bisik Minju kepada Yujin. Gadis itu menoleh ke belakang dan terlihat teman-teman Yujin sudah berjalan ke arah yang berlawanan. Yujin hanya mengangkat kedua bahunya, tampak tak peduli dengan hal itu.

"Gue udah bilang ke Chaeyeon sebelum ini, pas acara sedang berlangsung dan dia bilang boleh." Minju hanya menganggukkan kepalanya.

Kini Minju dan Yujin memasuki salah satu gerbong kereta yang akan membawa mereka pergi. keduanya menyusuri lorong tengah kereta sambil sesekali melihat nomor kursi di atas kursi. Saat menemukan nomor kursi mereka, mereka meletakkan barang-barang mereka di tempat barang di atas kepala mereka dan mulai duduk.

Minju menggosok kedua tangannya, dengan harapan dapat mengurangi dingin.

"Dingin?" tanya Yujin yang dijawab oleh Minju dengan sebuah anggukkan. Yujin merogoh tas di pangkuannya dan mengeluarkan sebuah barang berukuran tak terlalu besar kepada Minju.

"Ini hot pack. Karena udah mulai musim dingin, gue beli tadi." dalam beberapa detik, Minju dapat merasakan kehangatan di permukaan tangannya. Minju menarik tangan kanan Yujin dan menggenggamnya dengan tangan kirinya—sambil menyelipkan hotpack tersebut di antara kedua tangan mereka.

"Sepertinya lebih hangat kalau seperti ini." ujar Minju membuat Yujin tersenyum mendengarnya. "Ada aja idenya buat pegang tangan gue." goda Yujin membuat Minju mengalihkan kepalanya ke arah jendela.

"Be-berisik!" sangkal Minju. Sekarang tidak hanya tangannya, Minju dapat merasakan kehangatan di pipinya. Yujin menyandarkan kepalanya di bahu Minju dan mulai memejamkan matanya.

Minju melihat jam digital yang terpampang di dinding gerbong, jam 11 malam. Menyadari waktu yang sudah cukup larut, rasa kantuk pun akhirnya datang membuat Minju ikut memiringkan kepalanya, menyandarkan kepalanya di atas kepala Yujin dan membiarkan rambut halus Yujin menyentuh pipinya.

"Selamat tidur, Yujin-ah." Yujin hanya menjawab dengan gumaman dan Minju pun ikut masuk ke dalam alam bawah sadarnya.

~~

Hari telah berganti. Suhu rendah yang menusuk tulang tak membiarkan Minju dan Yujin terhenti. Mereka terus melangkahkan kaki mereka dengan antusias, menelusuri jalanan Takayama dan melewati setiap bangunan yang memiliki nuansa tradisional di sana. Tak lupa sesekali memasuki tempat-tempat yang menarik perhatian mereka seperti toko oleh-oleh atau hanya sekadar pernak-pernik lucu.

Keduanya pun tak lupa untuk terhenti di sebuah restoran dengan interior khas Jepang untuk mengisi perut kosong mereka. Berkat riset kecil-kecilan yang Yujin lakukan, mereka dapat merasakan restoran favorit di kota tersebut.

Waktu mulai menunjukkan pukul 5, namun langit telah berubah menjadi gelap karena musim dingin. Mereka memutuskan untuk kembali ke penginapan mereka. Saat mereka sampai, Yujin seketika terhenti. "Aduh, gue lupa sesuatu!" seru Yujin lalu lekas berbalik. "Lo duluan aja ke kamar. Gue cepet kok!"

Fate [The Sequel of 'Connection'] [JINJOO FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang