⚠️ Mengandung kata-kata kasar dan beberapa bagian yang mungkin membuat tak nyaman para pembaca, mohon kebijakannya ⚠️
"Kim Minju!"
Minju tersentak begitu mendengar sebuah teriakan yang tak jauh dari telinganya. Minju mengusap matanya lalu ia melihat seorang gadis yang menatapnya kesal sambil menenteng seragam sekolahnya.
"Mau sampe jam berapa lo tidur? Mandi sekarang juga." Minju menyambar seragam tersebut sambil terduduk di sisi ranjang.
"Jam berapa?"
"Jam delapan." seakan pecut yang membantu mengumpulkan seluruh nyawanya, Minju membulatkan matanya dan berdiri. "Oh tidak! Kim Chaewon, nanti kita terlambat gimana?"
"YA UDAH SANA MANDI!" Chaewon mendorong tubuh ramping sahabatnya ke kamar mandi dan hendak keluar kamar. "Kalo sudah selesai, langsung turun. Sarapan lo udah siap di bawah." ujarnya lagi sebelum menutup pintu.
Begitulah keseharian kedua sahabat itu. Chaewon akan datang ke rumah Minju setiap pagi untuk menjemput gadis itu—walau setelahnya mereka akan pergi ke sekolah diantar oleh pak Lee, supir pribadi Minju. Kedua gadis itu memutuskan untuk memasuki SMA yang jauh dari sekolah mereka sebelumnya untuk menghindari teman-teman lama mereka.
"Kim Chaewon!" teriak Minju memanggil sahabatnya.
"Apa!" balas Chaewon sambil berteriak. "Lo di mana?"
"Gue di bawah! Ayo turun!" Minju kembali masuk ke kamar dan beberapa detik kemudian keluar sambil menyampirkan tasnya di pundak kanannya. Gadis itu menapaki satu per satu anak tangga dengan tergesa-gesa.
"Woy pelan-pela—OW!" belum peringatan tersebut selesai diucapkan, kaki Minju salah menapaki anak tangga dan terjatuh. Dengan cekatan, Chaewon menangkap tubuh Minju dan mendekapnya.
"Ya, Kim Minju!" panggil Chaewon membuat Minju mengangkat wajahnya yang tenggelam di pundak Chaewon.
"Maaf." ujar Minju sambil menatap Chaewon. Chaewon menengadah, menghindari tatapan itu—tatapan memelas seorang Kim Minju.
"Sa-sarapan lo ada udah gue bawa." Chaewon menyerahkan kotak bekal berwarna merah jambu dalam genggamannya kepada Minju. Chaewon memberi jitakan tepat di kepala Minju. "Untung lo jatuh mendarat di gue, lo bayangin mendarat di sini—" ketus Chaewon sambil menunjuk ujung meja di balik tubuh mungilnya.
"—ngerti, gak?"
"Iya iya, gue ngerti. Sekarang kita berangkat dulu." Chaewon menyambar tasnya yang tergeletak di atas meja dapur dan keduanya segera keluar dari rumah Minju.
~~
"Yeay tepat waktu." seru Minju sambil mengangkat kedua tangannya.
"Oh, jelas harus. Kalo gak, gue gak mau berangkat sama lo lagi." jawab Chaewon ketus sambil membuka loker yang terpampang tulisan 'Kim Chaewon' dalam aksara hangul. Minju hanya mendecak mendengar balasan Chaewon.
"Maaf ya, semalem gue habis nonton drama, jadi ya—" Minju dapat merasakan dirinya menyesal telah membeberkan alasan gadis itu terlambat bangun karena sahabatnya saat ini tengah menoleh dengan perlahan dan menatapnya kesal. "—tentunya gak akan gue ulangi lagi." lanjut Minju sambil tertawa hambar.
Minju membuka loker miliknya dan meletakan tasnya ke dalam loker dan mulai mengambil beberapa buku. "Menurut lo gue bawa tiga pelajaran langsung atau pelajaran matematika dulu?" tanya Minju kepada Chaewon yang terhalang pintu loker.
"Langsung aja. Nanti tinggal taruh di kolong meja." Minju mengangguk lalu mengambil beberapa buku.
"Menu makan siang hari ini apa ya?" tanya Chaewon sambil melihat ponselnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/224467504-288-k50269.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate [The Sequel of 'Connection'] [JINJOO FF]
Romance"Fate had played us all, but not this time." - Seperti takdir, Seperti mendapat kesempatan, 2 gadis yang saat itu dipaksa untuk berpisah, Dipertemukan oleh takdir. Setelah 8 tahun tidak saling berhubungan, Minju tetap melanjutkan hidupnya sebagai se...