Notes : Terimakasih atas apresiasinya untuk cerita ini. Luv( ˘ ³˘)
Enjoy and Happy reading!
Pagi hari di ruang kerja sang bilioner itu, tampak lenggang karena pria itu hanya tinggal menandatangani berkas berkas yang diajukan oleh sang sekretaris.
"Yeol-ah wae geurae?" tanya sekretaris nya itu yang tak lain adalah kekasihnya, Kim Jennie, yang sedari tadi di ruangan itu, memperhatikan keterdiaman kekasihnya.
"kau tampak berbeda akhir akhir ini" lanjut gadis itu, mengutarakan kerisauan hatinya.
"benarkah? Aku tak merasa"
"ish, kau berbeda tak lagi ada waktu untukku. Bahkan sering pergi tidak jelas tanpa memberi tahuku. Terlepas dari status kita, aku ini masih sekretaris mu. Aku perlu tau kau pergi kemana"
"jadi kau masih sadar akan kewajiban mu sebagai sekretarisku?" ucap pria itu sedikit sarkas.
"aih, wae geurae? Kau tak pernah begini selama kita berpacaran"
"memang aku tak mempersalahkan, karena aku pikir kau masih mempunyai tanggung jawab mu sebagai sekretarisku. Tapi dimana kau saat aku benar benar membutuhkan mu?"
"kau masih membahas masalah makan siang dengan Mr Thomas kemarin? Sudah ku jelaskan, aku pergi mengunjungi eomma ku di Busan"
"alasan mu kurang bisa kuterima Kim Jennie"
"bila kau mengunjungi eomma mu di Busan. Kenapa kau tidak memintaku mengantar mu? Kau pun juga mendadak izin hari itu. Hilang tanpa kabar, dan baru membalas pesanku sehari setalahnya"
"maaf, itu karena ponselku mati dan aku terlarut pada acara keluargaku."
"maaf ya~"ucap gadis itu seraya menduduki dirinya di pangkuan sang pria yang saat ini berstatus boss dan kekasihnya. Menyamankan dirinya seraya mengecupi rahang dan jakun pria sexy itu.
"emhh~" geram sang pria sesaat setelah gadis itu menggesekan bokongnya di perpotongan selatan paha pria itu.
"jangan menggoda ku, hah."
"hehe, mau disini atau di kamar biasa?" bisik si gadis, menjilat erotis telinga kekasihnya.
Tanpa menjawab pria itu pun langsung menggendong sang gadis ala bridal dan membawanya menuju kamar yang memang berada di dalam ruang kerjanya.
"kau semakin panas~" goda si gadis seraya mengalungkan tangannya di leher kekasihnya, dan jangan lupakan juga pandangan sayu. Seolah meminta ingin cepat cepat dimasukki.
"dan kau pun semakin ganas" balas pria itu seraya memagut bringas bibir sang gadis.
Brak
Tubuh gadis itu pun ia banting di atas kasur empuknya, dengan gerakan terburu ia pun melepas kemeja dan dasi kerja yang sedari menglingkar apik di lehernya. Mempertontonkan tubuh kekar dan atletisnya.
Dengan ganas kembali ia menyambar dengan memagut kasar bibir kekasihnya itu.
Menyalurkan nafsu yang sudah menggebu gebu.
"eugh~" lenguh sang gadis manakala cumbuan Chanyeol semakin memanas.
Jennie pun senang, ia tahu semarah apapun kekasihnya itu. Ia tetap tak akan tahan dengan godaan tubuhnya apalagi bila hal itu mampu memeras habis susu kejantanannya.
Tangan nakal gadis itu pun mulai bergerilya hingga fokus tangannya berhenti pada benda yang setengah mengegang itu.
Kadang Jennie bingung, kenapa kejantanan kekasih nya ini tak pernah sepenuhnya menegang. Apa kekasihnya ini terlalu kuat? Atau memang dirinya yang tak cukup nakal dalam hal menggoda?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cäfè Lüv (CHANBAEK) ✔
Random[COMPLETED] Pertemuan antara si bilioner muda dengan pemilik cafe hits gyeonggi-do. Penasaran? Selamat membaca^^ Tolong berikan banyak cinta untuk cerita ini. all the love - Nat🌹 XoXo💋