Cäfè Lüv 8

3.2K 335 40
                                    

Notes : Terimakasih sudah membaca dan menyempatkan komen pada cerita ini, All the love xx- Nat

Makin kesini Chanyeol makin merasa bahwa hubungan dirinya dengan Jennie mulai merenggang tak lagi seerat dulu.

Dirinya pun tak terlalu bergantung akan kehadiran sang gadis untuk berada di sisinya seperti saat dulu.

Ia hanya butuh sedikit lagi keyakinan untuk mengakhiri semuanya.

Walau kadang, Chanyeol tak munafik. Ia masih sedikit goyah melihat kekasihnya yang selalu manja dan kian cantik.

Namun lagi lagi ia hanya butuh sedikit keyakinan dari dirinya sendiri bukan karena paksaan dan perkataan orang lain.

"Chan~" rengek Jennie yang berada di pangkuan kekasihnya yang saat ini masih berkutat dengan laptop dan berkas yang sedikit berserakan di atas meja kerjanya.

Chanyeol sebenarnya risih. Ia sudah menyuruh Jennie dan bergerak sedikit tanda ia tak nyaman dengan posisi se-intim itu.

Namun Jennie seolah mati rasa akan rasa ketidaknyamanan yang di layangkan pria itu untuknya.

Huhㅡ

"Chan!!" bukan lagi rengekkan yang keluar dari mulut gadis itu, melainkan suara yang sedikit meninggi tanda ia sedang kesal karena merasa di abaikan.

"wae" jawab Chanyeol pada akhirnya acuh tak acuh.

"ish! Kau ini kenapa sih?" protes wanita itu.

"aku? Memang ada apa denganku?" jawab pria itu masih dengan raut acuh tak acuhnya.

"kau berubah! Kau tak lagi sehangat dulu dalam memperlakukan ku. Sering kali kau pergi tanpa kabar. Sebenarnya kau ini kenapa!?" pekik sang gadis di akhir kalimatnya dengan pertanyaan yang selalu memenuhi pikirannya.

"......"

"kenapa hanya diam?! Jawab aku!" lagi, gadis itu kembali bertanya. Ia sudah terlanjur kesal dengan pria yang masih berstatus kekasihnya ini.

"aku lelah Jen, bisa kah kau menyingkir?" laki laki itu akhirnya buka suara, namun bukan menjawab pertanyaan ia justru malah meminta gadis itu untuk pergi dari hadapannya.

"tidak! Sampai kau menjawab pertanyaan ku!"

"kau ingin aku menjawab apa?" tanya pria itu malas.

"jawab pertanyaan ku kenapa kau akhir akhir ini berubah?!"

"aku hanya lelah pekerjaan kantor menumpukㅡ"

"dan lagi, kedua sekretaris ku tak dapat ku andalkan." sindir Chanyeol dengan nada sarkas di akhir kalimatnya.

"tuh kan! Sebelumnya kau bahkan tak pernah mempersalahkan tugas ku sebagai sekretarismu! Kau selalu menganggap kalau pekerjaan ku sempurnaㅡ"

"Lantas kenapa kini kau malah membahas hal itu! Hei, Park Chanyeol jangan berkelit lidah! Jangan coba coba menghindari pertanyaan dengan mengkambing hitam kan diriku!" ucap gadis itu panjang lebar dengan wajah yang memerah tanda ia saat ini benar benar kesal.

"aku sudah menjawab pertanyaan mu Kim Jennie-ssi tapi kau terus mendesak ku. Memang jawaban apa yang kau ingin kan dariku? Kau ingin aku menjawab bahwa aku sudah bosan dengan mu, begitu?!" kini emosi Chanyeol pun ikut tersulut. Ia muak dengan gadis itu, entahlah kemana cinta yang selama ini ia banggakan.

"kau!" tunjuk gadis itu dengan kemarahan yang sudah diambang batas.

"aku mencoba menjaga perasaan mu dengan tidak mengeluarkan kata kata kasar selagi kita ber-argumen. Namun kali ini kau sudah melewati batas mu dengan membentak dan menunjuk nunjuk dirikuㅡ

Cäfè Lüv (CHANBAEK) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang