Chapter 3 "The Lost Child"

591 28 13
                                    

(: HAPPY READING :)

그저 모르는 사람으로 산다면 ( geujeo moreuneun sarameuro sandamyeon ) - Bila aku menjalani kehidupan sebagai orang lain.

*AUTHOR POV*

"Kamu akan membawaku kemana?" Tanya Visha kepada Agra yang mengemudikan motor ninjanya membelah jalan raya dengan kecepatan normal.

"Kesuatu tempat. Kamu tenang saja. Aku tidak akan mencelakakanmu. I'm promise." Jawab Agra.

Visha yakin Agra tidak akan mencelakakan dirinya. Karena pria yang tengah di peluknya itu adalah sahabat dari Zie. Yang notabene adalah sahabatnya sendiri. Lagi pula menurut Visha Agra adalah pria yang baik.

"Kita sudah sampai." Kata Agra yang kemudian memberhentikan motornya di sebuah tempat yang... apa ini? Taman kota?

"Kenapa mengajakku kesini?" Tanya Visha yang sudah terlebih dahulu turun dari motor Agra.

"Di kota, hanya tempat ini yang viewnya comfort and... free. Lagi pula aku suka ada di taman ini. Setidaknya disini mungkin kadar polusinya agak berkurang sedikit." Visha menaikkan salah satu alisnya mendengar jawaban Agra. Tidak disangka pria yang terlihat 'rich' sepertinya ternyata suka yang gratisan.

Agra berjalan mendahului Visha, sedangkan Visha hanya bisa mengekor di belakang Agra.

Agra terlebih dahulu duduk di sebuah kursi taman yang kosong. Kemudian menarik tangan Visha berniat untuk menyuruhnya duduk di sampingnya.

"Bagaimana menurutmu? Bukankah disini nyaman?" Tanya Agra sambil menatap Visha yang kelihatannya menikmati suasana di taman ini.

"Ya, disini nyaman. Aku belum sempat berkunjung ke taman ini, setelah aku tiba disini." Agra tersentak mendengar jawaban dari Visha.

"Jadi?" Kalau dugaannya benar, Visha berasal dari-

"Desa. Aku dari desa."

'Desa? Pantas saja! Dia terlalu polos untuk gadis seukurannya.' Itulah yang dipikirkan Agra.

"Benarkah? Wah! Tidak kusangka." Agra merasa canggung berdekatan dengan Visha. Ini pertama kalinya ia seperti ini.

"Kak! Kakak lihat mama aku nggak?" Seorang gadis kecil dengan rambut kuncir dua bertanya kepada seorang perempuan yang sedari tadi duduk di kursi sebelah Agra dan Visha.

"Nggak!" Jawab perempuan itu sambil terus terfokus ke Android yang ia pegang sedari tadi.

"Mamaku memakai baju hijau dengan-"

"Apaan sih! Sudah aku bilang nggak lihat, ya nggak lihat! Kamu itu b*g* banget. Nggak ngerti bahasa Indonesia yah bocah?" Jawab perempuan itu ketus sambil meninggalkan gadis kecil tadi. Ia bahkan menyenggol gadis kecil itu hingga terjatuh ke tanah.

Visha segera berdiri dan menolong gadis kecil itu. Gadis kecil itu menangis di dalam pelukan Visha. Melihat tubuh gadis kecil ini, Visha perkirakan ia masih berusia 5 tahun.

"Sssttt. Sudah diam, ada kakak disini. Adik kecil tidak boleh menangis. Nanti mamanya sedih, kalau adik kecil malah menangis disini." Melihat itu, Agra bangun dari posisinya dan mendekati Visha yang berjongkok sambil memeluk gadis kecil tadi.

"Hei, cantik. Jangan menangis. Mau kakak bantu cari mama kamu ?" Tanya Agra dengan senyuman menenangkan. Tangannya tidak berhenti mengusap kepala gadis kecil yang menangis sambil memeluk Visha itu.

"Kakak benar mau bantu Cellia cari mama?" Tanya gadis itu yang ternyata bernama Cellia. Gadis kecil itu menatap Agra dengan pandangan yang berbinar.

CoffeeanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang