Chapter 24 "The End"

270 13 2
                                    

(: HAPPY READING :)

아무도 모르게 사랑하잖아... ( amudo moreuge saranghajanha... ) - Apapun membodohkanku bahwa aku mencintaimu..

*AUTHOR POV*

Sudah seminggu lebih Agra mengurung dirinya di kamar, ia keluar hanya jika perutnya lapar. Entah itu sekali sehari atau bahkan bisa sampai 3 hari sekali hanya untuk makan. Ia tampak kacau, lingkaran di bawah matanya sangat hitam, pandangannya kosong, rambutnya berantakan dan bobot tubuhnya semakin menurun dari hari ke hari. Agra menyesal, tapi ia tidak tahu bagaimana caranya memohon kepada Visha agar ia mau kembali lagi.

Ia juga sudah memutus hubungannya dengan Vidette hanya karena ternyata Vidette berbohong jika ia mengalami depresi. Agra sangat marah ketika ia mengetahui semua itu dan Vidette hanya bisa menangis memohon agar Agra mau kembali padanya. Jika Visha saja pergi darinya karena dibohongi, kenapa ia tidak melakukannya juga kepada Vidette yang menjadi akar dari permasalahannya?

Semua sudah Vidette setting dengan baik, bahkan ia repot-repot menggunakan ibunya hanya untuk menjadi salah satu tokoh dalam skenario busuknya. Agra juga marah dengan ibu Vidette yang mau-mau saja mengikuti kebohongan Vidette dan berakting untuk menipu dirinya. Sampai saat ini Vidette sudah tidak pernah menghubunginya lagi. Untuk yang kesekian kalinya, Agra tidak akan pernah lagi mau berdeketan dengan gadis itu.

Sudah 2 hari Agra belum makan setelah ia terakhir kali keluar dari kamarnya 2 hari yang lalu. Itu membuat semua keluarganya khawatir, untuk saat ini tidak ada yang bisa mereka lakukan. Bahkan kalau bisa dibilang sampai mulut mereka berbusa pun, Agra tetap menghiraukan mereka. Menganggap mereka tidak ada dengan tidak membuka pintu kamarnya.

Untuk ke yang ke sekian kalinya juga, Cynthia menggunakan kunci duplikat kamar Agra untuk membuka pintu kamar anaknya itu. Seperti sebelum-sebelumnya, mereka pasti akan mendapatkan Agra dalam kondisi dia tidur tengkurap sambil melihati foto dirinya bersama dengan Visha yang ada di atas nakasnya itu.

Yang bertugas menyeret Agra keluar kamar adalah Gara, kalau perlu Gara bahkan menggendong adiknya menuju meja makan. Cynthia dengan sabar dan telaten menyuapi Agra. Bisa dibilang Agra terlihat sebagai mayat hidup saat ini. Tapi herannya, Agra masih ingat dan masih tahu bagaimana caranya mandi.

"Mama capek lihat kamu kayak begini sayang. Tolong, jangan seperti ini,"-Cynthia meletakkan sendok yang masih penuh dengan nasi itu di atas piring. Lagi-lagi Agra hanya diam tidak menjawab omongan orangtuanya.

"Kamu sudah dewasa, seharusnya kamu tidak bertindak kekanakan seperti ini. Bagaimana kamu mau menyayangi orang lain jika menyayangi dirimu saja sebegitu sulitnya?" Dirga juga terlihat cukup putus asa melihat salag satu anakny itu benar-benar hopeless.

"Kamu cinta sama dia kan? Kamu menyesal karena mengkhianati dia kan? Seharusnya kamu bisa terima konsekuensi dari apa yang telah kamu lakukan terhadap dia. Bukan menjadi pengecut yang bisanya cuma mengurung diri di kamar dan menyiksa dirinya sendiri," Gara berucap sarkastik kepada adiknya yang dia anggap sangat bodoh dan kekanakan.

"Jemput dia Kak, bawa dia kembali. Bukannya seorang puteri akan pulang jika pangerannya telah menjemput? Ini bukan kamu Kak, untuk pertama kalinya aku nggak suka gaya kamu yang kayak begini Kak. So disgusting, disturbing and also annoying," meskipun kasar, tapi itulah Raga. Dia menyamangati kakaknya yang seolah lupa bagaimana caranya berbicara.

Agra mulai mengangkat kepalanya, memandang keluarganya satu persatu dan tersenyum lemah. Ternyata keluarganya masih peduli padanya, sampai mata Agra terjatuh kearah sosok Zie dengan pakaian kerjanya.

Sejak insiden pulangnya Visha ke desa, Zie sudah tidak pernah lagi berkunjung ke kediaman Adhipramana. Katanya ia tidak mau melihat Agra, tapi kali ini Agra melihat gadis itu meskipun wajah gadis itu masih tertekuk dan menatap Agra dengan mata mengintimidasi. Zie berjalan perlahan kearah Agra, berhenti sebentar memandangi wajah Agra sampai-

CoffeeanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang