Chapter 4 Ada Disana Bersamamu

1.2K 111 6
                                    

Chapter 4

Ada Disana Bersamamu

Sinar matahari masuk ke celah-celah kecil gorden di apartemen Naruto, memaksa gadis pirang yang tengah tertidur disana mengangkat tangannya sebatas kepala, menghalangi sinar matahari yang mengganggu tidurnya. Perlahan ia membuka mata shapire-nya lebih lebar, berusaha menyesuaikan pupilnya dengan pencahayaan di kamar tersebut. Entah kenapa ia bisa terlambat bangun pagi itu, ia seperti kehilangan semangat.

Naruko memaksakan dirinya bangun kemudian duduk di tepi tempat tidur. Ia sadar tidak ada gunanya juga ia terus-menerus tidur. Naruko menggeliat sejenak kemudian merapikan rambut pirang panjangnya yang digerai dengan kedua tangannya.

Kemudian Naruko menatap futon di hadapannya. Sosok yang biasanya tidur disana tidak ada. Sebenarnya Naruko sedikit kecewa, padahal baru saja ia mendapat kabar baik tentang dirinya yang ternyata adalah manusia biasa. Tapi Naruto malah pergi menjalankan misi. Ia menghela nafas panjang, mengingat percakapan terakhirnya dengan Naruto.

"Kau kenapa? Cemberut terus," tanya Naruto disela kegiatannya menyiapkan kunai dan senjata shinobi lainnya.

Bibir mungil Naruko sedikit maju dan pipinya menggembung mendengar pertanyaan Naruto. Naruko kesal, Naruto sama sekali tidak peka. Seharusnya ia tahu kenapa dirinya cemberut, penyebabnya sudah jelas.

"Soalnya kau malah pergi misi, padahal aku baru mendapat kabar gembira kalau aku adalah manusia biasa. Aku ingin merayakannya denganmu," ujar Naruko, dengan nada merajuk.

Naruto menatap teman seapartemennya itu. Mendengar kalimat Naruko barusan, Naruto jadi sadar, ia jadi tahu seberapa kecewa gadis itu. Sejak awal Naruko diciptakan dari bunshin ia tidak ingin menghilang dan bersikeras ingin hidup sebagai manusia biasa. Sekarang Nenek Tsunade memberitahunya kalau ia adalah manusia biasa, tentu Naruko sangat senang. Jadi ingin merayakan hal itu adalah hal yang sangat wajar.

Selain itu Naruto adalah orang yang paling dekat dengan Naruko saat ini, tak heran kalau dia jadi orang yang pertama diajak Naruko untuk merayakannya.

Naruto menatap mata shapire Naruko, rasa kecewa jelas sekali tergambar disana. Tapi di sisi lain ia tidak ingin melewatkan misi ini. Misi ini melibatkan Sasuke, dan Sasuke juga merupakan orang yang penting bagi Naruto. Ia ingin membawa pulang Sasuke ke Konoha.

"Naruko," panggil Naruto, mengembalikan perhatian gadis itu padanya. "Aku tidak bisa melewatkan kesempatan ini. Di misi ini aku punya kesempatan untuk bertemu Sasuke, aku ingin membawanya pulang."

Naruko tidak menanggapi Naruto.

"Kuharap kau mengerti," tambah Naruto.

Naruko menghela nafas panjang. Sebenarnya tanpa Naruto beri tahu pun, ia sudah tahu seberapa penting Sasuke bagi Naruto. Sasuke sudah ada jauh sebelum Naruto menciptakannya. Naruko juga tahu janji yang pernah dibuat Naruto kepada Sakura. Kalau dibanding Sasuke dan Sakura, Naruko merasa dirinya hanya orang baru yang mungkin saja tidak begitu penting bagi Naruto.

Kehidupan Baru Naruto[Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang