Chapter 12
Kembali
Pagi datang begitu cepat, membangunkan tidur nyenyak Naruto. Naruto bahkan tak tahu kapan terakhir ia bisa tertidur senyenyak itu. Naruto terbangun dengan perasaan senang yang tak bisa ia gambarkan dengan kata-kata. Satu-satunya yang menjadi pertanda perasaan senangnya itu adalah senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya sejak ia terbangun. Naruto tidak gila karena senyum sendiri, ia hanya tak bisa membendung perasaan senang yang sedang dirasakannya sekarang.
Setelah mandi dan sarapan, Naruto tak membuang waktunya dan langsung ke apartemen Anko untuk menjemput Naruko.
"Kau datang terlalu cepat," gumam Naruko saat membukakan pintu apartemen dan melihat Naruto nyengir di hadapannya. Sebagai catatan, sekarang baru jam 6. Naruko baru bangun karena kecapekan setelah bertarung dengan Naruto kemarin malam. Ia masih memakai piyama dan rambutnya masih terurai. Bahkan Naruko sebenarnya belum selesai mengepak barang-barangnya.
"Tapi ini sudah termasuk 'pagi', lagi pula kau tak bilang aku harus datang jam berapa," kilah Naruto sambil tetap memamerkan cengirannya. Ah, kata-kata Naruto ada benarnya. Naruko tak mau berdebat panjang dengan Naruto pagi-pagi begini. Ia mempersilakan Naruto masuk. Anko baru berangkat beberapa menit yang lalu, jadi mereka hanya berdua di apartemen Anko.
"Kenapa barangmu jadi sebanyak ini?" tanya Naruto saat melihat dus-dus yang berisi barang milik Naruko. Belum lagi barang-barang yang masih berserakan di lantai. Sebenarnya jumlahnya masih termasuk normal untuk seorang remaja perempuan seumur Naruko, hanya saja perubahan jumlahnya terlalu drastis dibandingkan dengan saat mereka masih tinggal bersama.
"Banyak baju yang kubeli. Aku juga membeli beberapa set senjata dan perlengkapan ninja. Itulah alasan kenapa aku meminta bantuanmu."
Naruto mengangguk-angguk tanda mengerti. Dengan menjadi kunoichi, Naruko akan menjalankan banyak misi dan menerima banyak uang. Tentunya tak sulit membeli barang-barang tersebut. Naruto kemudian membentuk segel dan memunculkan 7 orang bunshin. Setelah itu ia dan ketujuh bunshin-nya mulai membereskan barang yang berserakan.
Naruko sudah menduga Naruto akan melakukannya. Jadi ia merasa tak perlu mengawasi Naruto dan ketujuh bunshin-nya. Naruko hanya tersenyum dan lebih memilih untuk mandi. Setelah ia selesai mandi, Naruto pasti sudah membereskan semuanya, pikirnya.
Seperti dugaan Naruko, setelah ia selesai mandi, Naruto dan ketujuh bunshin-nya sudah selesai membereskan barang-barang miliknya. Mereka hanya tinggal menunggu aba-aba Naruko untuk mengangkutnya ke apartemen Naruto.
Tidak, bukan apartemen Naruto. Maksudnya ke apartemen mereka.
Karena saat Naruko bilang 'apartemenmu', Naruto langsung mengoreksinya dan bilang 'apartemen kita'. Naruto bersikeras jika sekarang apartemen sederhana itu bukan hanya miliknya seorang, tapi miliknya dan Naruko, berdua. Naruko tak tahu apa Naruto sadar dengan tindakannya itu atau tidak. Tapi yang jelas kata-kata Naruto itu telah sukses membuat Naruko terharu. Meskipun rasa terharu itu tak Naruko perlihatkan dengan terang-terangan di hadapan Naruto.
Setelah Naruko siap, ia menyuruh Naruto dan bunshin-nya untuk mulai mengangkut barang, sementara dirinya mengunci apartemen Anko. Sebelum pergi ia memandang apartemen itu sejenak, ia akan berterima kasih kepada Anko saat gurunya itu pulang dari misi. Sekalian Naruko memberikan kunci duplikat yang telah diberikan Anko kepadanya.
Sekarang Naruto dan Naruko sedang berjalan menuju apartemen mereka. Tujuh bunshin Naruto berjalan di depan sedangkan Naruto dan Naruko berjalan berdampingan di belakang. Naruto menyimpan kedua tangannya di belakang kepala sambil sesekali tersenyum ke arah Naruko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan Baru Naruto[Tamat]
RandomDimulai dengan kemunculan Naruko, gadis yg terlahir dari bunshin Naruto. Di balik tingkah Naruko yang merepotkan, Naruto mulai sadar kalau Naruko-lah sosok yg selama ini ia cari yg bisa menghilangkan kesepiannya. Namun keduanya tak tahu, keputusan m...