Chapter 13 Hilang

877 63 3
                                    

Chapter 13

Hilang

"Menurutku percuma menunggu Naruto sembuh dan kembali mengirimnya ke luar dari desa."

.

.

"Sebelumnya aku tekankan, aku mengatakan hal ini bukan karena masalah personal. Ini juga bukan karena aku membela Hinata-sama. Tapi kurasa Naruto jadi lemah karena… kehadiran Naruko."

.

.

Matahari sore itu telah terbenam menyembunyikan sinarnya seiring udara dingin yang mulai terasa. Para penduduk sudah menghentikan aktifitasnya dan berlindung dari udara dingin di rumah mereka masing-masing.

Bagi Uzumaki Naruko, udara dingin yang berhembus di lorong rumah sakit yang menggelitik lehernya itu terasa lebih dingin dari biasanya. Bahkan kini kedua tangannya tak henti-hentinya bergetar. Berkali-kali ia menelan ludahnya sendiri tapi tenggorokannya masih saja terasa kering. Perkataan Neji terus saja terbayang di kepalanya.

'Kenapa malah menyalahkanku?' batin Naruko.

"Sekali lagi aku tekankan, aku tidak sedang mencari masalah. Aku juga tak bermaksud menyakiti perasaan Naruko. Tapi kurasa… selama ada Naruko, Naruto akan selalu dalam bahaya, mungkin nanti bukan hanya luka parah, tapi juga ia bisa kehilangan nyawanya," lanjut Neji masih dengan nada datar yang jadi ciri khasnya.

Meski Neji bilang ia tak bermaksud menyakiti perasaan Naruko. Tapi tetap saja perkataan Neji membuat Naruko sakit hati, bingung dan kesal. Semuanya bercampur menjadi satu.

Rasa penasaran Naruko tak bisa dibendung lagi. Ia menguatkan dirinya untuk bisa bertanya. Sebisa mungkin ia mempertahankan suaranya agar tak terdengar bergetar. "Apa sebenarnya maksud perkataanmu Neji?"

Neji kembali menghela nafasnya, ia tahu ini berat. Tapi akan lebih berat jika ia tak segera menyampaikannya.

"Naruko, selama ini kau telah mengambil chakra Naruto."

Untuk kesekian kalinya semua orang yang di sana dibuat kaget. Jangan tanya bagaimana reaksi Naruko. Jika ada kata yang bisa mendeskripsikan perasaan yang melebihi definisi 'kaget', maka Naruko sedang merasakan hal itu sekarang.

"K-kau bercanda 'kan?" tanya Sakura panik.

Neji menggeleng, lalu menatap Naruko yang saat itu sedang terduduk lemas. Ia tahu Naruko akan sulit menerima kenyataan ini. Dengan pernyataan Neji barusan, maka secara tidak langsung Naruko-lah yang menyebabkan Naruto terluka parah. "Aku dan Hinata-sama menyadarinya saat kami melihat kau dan Naruto sedang berlatih. Mungkin kau tak menyadarinya tapi chakra dari tubuh Naruto mengalir ke tubuhmu sedikit demi sedikit. Karena kau berasal dari bunshin Naruto, kupikir ini hal yang wajar jadi aku tak terlalu mempedulikannya kemarin. Namun sekarang aku baru tahu jika akibatnya akan seperti ini."

Hening tercipta setelah itu. Tak ada yang berusaha untuk memecah keheningan ini. Semua yang hadir di sana tahu bagaimana kacaunya perasaan Naruko sekarang. Makanya tak ada yang berani bicara. Mereka khawatir hanya akan memperburuk keadaan.

"Lalu bagaimana sekarang? Apa aku masih menyerap chakra milik Naruto-kun?" tanya Naruko sambil mendongak memandang Neji. Ia berusaha menahan lehernya yang terasa tercekat saat ia melakukannya.

Neji sudah akan mengaktifkan byakugan-nya, sebelum Hinata menahan tangannya. Saat itu byakugan Hinata sedang aktif dan pandangannya tak lepas dari tubuh Naruko dan Naruto yang masih terbaring di ruang operasi. "Tidak. Sekarang justru Naruto-kun berbalik menyerap chakra-mu, Naruko-chan," jawab Hinata.

Kehidupan Baru Naruto[Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang