Chapter 9 Naruko VS Hinata

984 68 4
                                    

Chapter 9

Naruko VS Hinata

Setiap hari pembangunan di Konoha terus dilanjutkan. Konoha mengalami kerusakan yang amat parah, jadi pekerjaan pembangunan ini tak bisa sepenuhnya diserahkan kepada Kapten Yamato. Beberapa tukang kayu didatangkan dari luar Konoha untuk mempercepat pembangunan. Salah satunya adalah Inari dan kakeknya.

Di hari ke-5 pasca invasi Pain, bangunan apartemen Naruto selesai dibangun oleh Kapten Yamato. Relatif cepat karena pembangunan bangunan pemukiman menjadi prioritas selanjutnya setelah pembangunan fasilitas umum.

Naruto dan Naruko sudah penasaran dengan apartemen baru mereka. Mereka tak sabar melihat isinya. Mudah-mudahan saja isinya jadi lebih lengkap dari sebelumnya. Tapi kelihatannya mereka harus kecewa. Isi apartemen mereka tak seperti yang mereka harapkan.

Dari desain, tata ruang, hingga perabotan yang ada sama persis dengan apartemen yang lama.

"Kamar tidurnya tetap satu," keluh Naruto.

"Kamar mandinya juga tetap satu," tambah Naruko.

"Aku hanya membangun sesuai denah yang lama," kata Yamato sambil berlalu.

"Ayolah. Paling tidak, tolong buatkan 2 tempat tidur," mohon Naruto.

"Buat saja sendiri, di luar sana banyak kayu," balas Yamato cuek. "Masih banyak rumah penduduk yang harus kubangun. Lebih baik aku menghemat chakra-ku."

Menjadi satu-satunya shinobi yang mengusai elemen kayu membuat Yamato harus bekerja keras dalam memperbaiki desa Konoha.

Naruto hanya bisa pasrah melihat keadaan apartemennya. Meski tidak sesuai dengan yang diharapkannya, paling tidak sekarang apartemennya baru. Kayu-kayunya tidak lagi lapuk. Lebih layak ditinggali dibanding apartemen lamanya.

Saat menoleh ke arah Naruko, Naruto sudah bisa menebak apa yang akan diucapkan teman seapartemennya itu.

"Kalau kau mau, kau boleh tidur di tempat tidur mulai saat ini," kata Naruko sambil tersenyum manis ke arah Naruto.

Naruto tercengang, ternyata tebakannya salah besar.

Mata Naruto menyipit, memandang Naruko heran. "Kupikir kau akan memohon agar membiarkanmu tidur di tempat tidur dengan Puppy Eyes No Jutsu-mu."

Naruko terkikik. "Kali ini kau boleh tidur di tempat tidur, asalkan kau tak macam-macam padaku," ujarnya sambil berlalu, melihat dapur baru mereka.

Naruto melongo di tempatnya. "Jadi maksudmu kita benar-benar tidur sekasur?" Naruto berjalan cepat mengimbangi Naruko.

"Iya. Memangnya kau tega membiarkan aku yang tidur di bawah? Enak saja!" cibir Naruko.

"Oh, baiklah," kata Naruto sambil tersenyum. Ia bersyukur, kali ini ia tidak akan tidur di bawah lagi.

Hari itu Naruto dan Naruko sibuk beres-beres di apartemen baru mereka. Selain tempat tidur, Kapten Yamato sudah berbaik hati membuatkan mereka beberapa furniture seperti kursi, meja dan lemari. Mereka hanya tinggal mengatur posisinya saja. Kemudian mereka juga memasukkan barang-barang yang masih layak pakai, yang berhasil mereka kumpulkan sebelumnya. Ada juga barang yang baru saja mereka beli. Saat siang menjelang, keduanya beristirahat. Kebetulan acara beres-beres mereka sudah selesai.

Saat sedang istirahat di meja makan, Naruto memainkan jus jeruknya yang hampir habis. Diam-diam ia memandang Naruko yang sedang duduk di seberangnya. Semenjak invasi pain berakhir, Naruto merasa ada yang berbeda dengan Naruko. Bukan hanya penampilan, tapi juga sikap Naruko padanya.

Kehidupan Baru Naruto[Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang