10 : Penghujung

10 1 0
                                    

	Ting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ting... Tong...

“Aigoo... Lihatlah Cinderella kita sudah pulang."

"Sunny? Kamu di sini? Kyaaa~ bogoshipeo Sunny-aah."

"Nado, Hara-yaa."

"Peluk-pelukannya di dalam rumah bisa, kan?"

"Mi Ran-aah" Aku menghamburkan diriku di pelukan kedua sahabatku itu. Senang sekali akhirnya bertemu mereka. Terlalu senang bahkan, sampai air mataku menetes.

"Kamu menangis? Kenapa?" Mi Ran melepaskan pelukannya.

"Aku hanya senang bertemu dengan kalian." Sembari menahan senggukkan, aku mencoba untuk tersenyum.

"Aigoo... Kamu memang pembohong yang payah."

"Sunny benar. Ada apa, Hara? Apa yang membuat seorang Cinderella menangis?”

"Mi Ran-ssi, kau sama saja dengan Sunny! Senang sekali menggodaku."

"Hehe... Baiklah, aku akan berhenti menggodamu. Sekarang, ceritakanlah. Apa yang terjadi padamu?"

"Hmm.. Aku menghela napas. Jadi sebenarnya ... "

•••

"Eo... eomoni?"

Aku, saat ini, sedang berdiri terpaku di depan hadapan wanita paruh baya yang tak lain dan tak bukan adalah ibu dari Kang Daniel, lelaki yang berada di sampingku kini. Aku bisa menangkap ekspresi terkejut dan heran dari raut wajahnya saat aku membukakan pintu. Dia menatapku dari atas hingga bawah. Matanya seakan menginterogasi siapakah diriku.

"Nugu..."

"Ah, eomoni... masuklah saja dulu." Untunglah Daniel segera menggandeng tangan ibu lalu mengajaknya masuk dan duduk di sofa. Daniel menoleh padaku. Ia mengisyaratkan agar aku duduk di seberang mereka. Aku mengangguk lalu menurutinya. "Ibu mengapa kemari?"

"Wae? Ibu tidak boleh mengunjungi anaknya sendiri?"

"Eeey... bukan begitu, Bu. Ibu kan jarang datang, apalagi tanpa mengabariku. Mereka saling bertatapan. Tatapan yang terlihat canggung. "Ah sudahlah, ibu pasti haus, kan? Aku ambilkan minum ya?"

Daniel bangkit dan meninggalkan kami menuju dapur. Meninggalkan aku yang semakin merasa tak enak. Ibu kembali menatapku dengan tatapan penuh pertanyaan.

"Ehm." Gulp. "Saya Hara, teman, eh tidak, kenalan Kang Daniel." Aku mencoba untuk tersenyum, kemudian membungkukkan badanku. "Senang bertemu dengan Anda, Bu."

"Kenalan?"

"Ne." Aku menjawab dengan canggung. Kata kenalan itu semakin terasa aneh, kan? Mana ada seorang wanita yang berada di rumah kenalan prianya pada malam hari seperti ini. Duh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Éros: The Magical BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang