Kim Jisoo memandang foto Kim Seokjin yang berada di ponselnya. Foto yang tidak sengaja di ambil ketika saat itu Seokjin datang kerumah persis sebelum Namjoon pergi kuliah S2.
Gadis itu mengambilnya diam-diam, dan menjadi koleksi di gallerynya.
Ia sekarang berada di mobil, menyusuri jalanan kota Sidney dengan hati berat. Merasa kalau hidupnya saat ini berubah. Tentu saja, orang tuanya pergi dan ia saat ini malah tinggal di negeri orang, mengikuti jejak Kakaknya yang memang sudah menetap beberapa tahun karena urusan pekerjaan.
Gadis itu sudah lulus kuliah, syukurnya. Jadi ia tidak perlu pusing memikirkan bagaimana nasib kuliahnya. Tinggal bagaimana ia ingin lakukan, dan Namjoon tentunya akan memberikan kebebasan. Mau bekerja atau apa terserah saja, yang penting Adiknya senang dan bahagia.
Jisoo memandang jalanan melalui kaca jendela, udara Sidney terlihat menyejukkan pagi hari ini dan ia memutuskan untuk menurunkan kaca itu. Membiarkan udara mengenai wajahnya dan rambutnya otomatis bergoyang diterpa angin.
"Dek...?" Panggil Namjoon, lelaki itu melihat adiknya melalui spion dalam. Sejujurnya lelaki itu agak khawatir. Semenjak hari pemakaman orang tuanya, Jisoo terlihat murung. Tidak banyak bicara dan makanpun hanya sedikit.
Jisoo menoleh, matanya agak sayu dan ekspressinya datar.
"Kamu mau jus?" Tanya Rosè, istri dari Namjoon. Wanita blasteran Australia dan Korea itu menoleh dan memberikan sekotak jus, Jisoo lalu menerimanya tanpa suara.
"Ini yang ketiga kali kamu ke Aussie ya dek?"
"Iya nggak sih? Pertama kali waktu Kakak masih SD? Yang kedua waktu nikahan Kakak yang ketiga ini?""Lucu ya? Pas SD? Oh gitu, kita nggak ketemu ya saat itu? Malah ketemunya di Amrik?"
"Iya."
"Memang kalau ketemu pas SD mau apa? Kan nggak bisa ngapa-ngapain juga?"
"Nggak bisa ajak kamu nikah. Bagus dong kita ketemunya sudah dewasa."Rosè lalu tertawa mendengar ucapan Namjoon.
Namjoon bertemu Rosè ketika menempuh kuliah di Amrik dan setelah itu hubungan mereka malah berlanjut sampai menikah.
"Ada tempat yang mau kamu kunjungi nggak?"
"Mau ke Cable Beach Broome? Great Barrier Reef?"
"Sidney house opera?"
"Nanti bilang aja, kita jalan-jalan."Jisoo masih diam, ia malah sibuk melihat jalanan dengan pikiran yang entah kemana. Tidak mendapat reaksi atau jawaban, membuat Namjoon dan Rosè saling pandang hingga sama-sama memberikan helaan nafas panjang.
Rosè menoleh lagi ke arah Namjoon dan berujar tanpa suara, "Gak apa-apa, biarin sendiri dulu. Jangan ditanya terus."
Namjoon mengangguk paham lalu memilih terus melajukan mobilnya dengan kecepatan lebih cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Rings (complete)
FanfictionSHORT STORY. Jisoo: "Kak Seokjin!" Seokjin: "Iya deek?" Warning 18+ mohon untuk bijak dalam memilih cerita. -bahasa lokal & nonbaku-