Kim Jisoo's pov
Mata coklat gelap milik kak Seokjin menatapku dengan sayu. Membuatku merasa desiran dan sensasi aneh di dada. Ciumannya barusan dengan bibir penuhnya membawaku bagai terbang ke atas langit dan membuatku sudah terbuai gila olehnya.
Dia mengambil pinggangku, mendekatkan tubuhku untuk lebih dekat dengannya. Hingga aku saat ini sudah berada di atas pangkal pahanya.
"Kak Seokjin..." Sekali lagi tatapnya memabukkan. Kami hanya berdua saja dirumahnya dan pikiranku sudah liar kemana-mana.
"Hmm?"
Ia menatap bibirku, lalu perlahan naik menatap mataku lekat.
Saat ini kami duduk di sofa dan ia memangkuku dengan posisi yang mendebarkan.
Jujur saja, setiap sentuhan Kak Seokjin membuatku sudah terangsang dan.. basah.
Dia menyentuh kancing piyamaku perlahan. Gerakannya perlahan dan pasti dan membuat jantungku ingin lompat ke kerongkongan.
Saat kancing itu sudah terbuka satu-persatu, bagian braku pun sudah tampak. Bra berwarna hitam dengan aksen brukat yang rendah. Hah sial??! Pasti setengah dari dadaku tampak. Kenapa aku memakau bra sempit ini?
"Sepertinya pertama kali ku sentuh ukuran dadamu tidak segini?" Ia bertanya, dengan jemarinya membentuk lengkungan payudara.
"Dan saat ini, ukurannya agak lebih besar." Ia mengamati sesaat dan memperlebar lengkungan jemarinya.
"Yaaa!"
Dia lalu tertawa ketika bibirku merengut karena godaan mesumnya tentang tubuhku!
Tawanya lenyap, dia menarik tubuhku lalu mendaratkan ciuman lagi.
Aku berusaha menahan gejolak ketika Kak Seokjin kembali melumat basah bibirku. Tangan jahilnya menyelusup ke dalam piyama yang sudah terbuka dan dengan bebas dia menyentuhnya. Dan saat ini tangan itu perlahan meremas salah satu buah dadaku ketika kami melanjutkan ciuman. Lidahnya masuk ke dalam mulutku dan berputar-putar disana.
"Kau suka?" Tanyanya disela ciuman kami.
Sial. Tentu saja aku suka. Aku menyukai ketika Kak Seokjin membuatku tidak berdaya seperti ini! Apakah ia tidak tahu bahwa aku ingin gila karena setiap sentuhannya? Apa dia tidak tahu aku menginginkan lebih dan lebih? Bahkan aku ingin sekali segera bercinta dengannya dan merasakan dia di dalamku?
Tapi?...
Ah menyebalkan.
"Aku nggak bisa." Ujarku melirih sambil menggigit bibir.
Apa Kak Seokjin akan marah dan memandangku ilfeel? Entahlah ketakutan sedikit menyergap relung hatiku.
"Kenapa? Kamu lagi berdarah?"
Aku mengangguk pelan.
"Iya. Aku..nghh nggak bisa melakukannya." Ujarku lagi.
Dia diam sebentar, lalu mengangguk paham.
"Sakit?"
"Apanya?"
"Tadi. Aku pegang. Kan katanya biasanya sakit?"
"Kamu tahu darimana tentang hal itu?"
"Pernah nonton aja di youtube. Saking ingin tahunya bagaimana rasanya kalau perempuan sedang menstruasi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Rings (complete)
FanfictionSHORT STORY. Jisoo: "Kak Seokjin!" Seokjin: "Iya deek?" Warning 18+ mohon untuk bijak dalam memilih cerita. -bahasa lokal & nonbaku-