Sarapan

2.4K 232 27
                                    

Pagi hari, orang pertama yang membuka mata adalah Kim Seokjin setelah tidur nyenyak.

Ia bergerak pelan, turun dari ranjang dan mengambil baju miliknya. Rasa kantuknya masih terasa luar biasa. Lelaki itu berjalan ke arah kamar mandi dan memilih segera membersihkan tubuhnya agar terasa lebih segar.

Pukul 6 pagi saat itu ketika ia melihat jam di dinding. Kim Seokjin kembali masuk ke dalam kamar tidurnya dan melihat sosok seorang gadis masih terlelap dalam tidurnya.

Tubuh itu hampir seluruhnya tertutup selimut. Dan, Sebagian rambut panjangnya menutupi wajah cantiknya.

Semalaman, ia tidur meringkuk dekat Kim Seokjin. Hingga lelaki itu dapat dengan mudah memeluknya atau menepuk punggungnya agar tidurnya semakin lelap.

Seokjin kembali ke atas ranjang. Mengambil ponsel lalu memainkannya sambil bersandar di kepala ranjang itu. Dan disampingnya terdapat Kim Jisoo yang masih tidur dengan pulas.

Setengah jam kemudian, Kim Jisoo membuka matanya.

"Hey? Sudah bangun?" Kim Seokjin menoleh, gadis itu tersenyum dalam kantuknya sambil mendekap selimut karena udara masih terasa dingin.

Gadis itu bergerak, mendekat ke arah Kim Seokjin lalu kepalanya ia taruh di atas paha lelaki itu.

"Dek?"

"Aku masih ngantuk." Ujarnya dengan suara parau. Seokjin terkekeh mendengarnya lalu membiarkan Kim Jisoo memakai pahanya sebagai bantal tidur.

"Kak Seokjin lagi apa?"

"Lagi lihat berita di ponsel, email dan lain sebagainya."

Tangan Kim Seokjin yang bebas ia pakai untuk mengusap kepala gadis itu, membuat Kim Jisoo semakin merasa mengantuk.

"Aku tidurnya menyebalkan nggak?" Tanya Jisoo kemudian.

"Menyebalkan bagaimana?"

"Misalnya, bergerak, mengigau, mendengkur, atau bahkan tendang Kak Seokjin?"

"Hahahha engga kok. Kamu tidurnya aman."
"Dek? Pakai baju gih, kalau masih kedinginan?"

Jisoo hanya menutupi tubuh polosnya dengan selimut, gadis itu lalu bergerak dan berganti posisi hingga dapat langsung melihat Kim Seokjin.

"Kak Seokjin sudah mandi ya?"

"Udaah dong."

"Kita mau keluar hotel jam berapa?"

"Jam 10 aja ya?"

Kim Jisoo mengangguk, pikiran gadis itu melayang memikirkan semalam. Jantungnya berdegub ketika mengingat apa yang sudah dilaluinya dengan Kim Seokjin.

Bagaimana Kim Seokjin menangkup wajahnya, menatapnya dengan lembut, mencium bibirnya sampai dimana hal itu terjadi. Gadis itu menggigit bibirnya. Merasa gila hanya karena mengingat dan membayangkan kejadian itu.

"Dek, Kakak ambil sarapan dulu ya?"
"Kamu disini aja."

Pelan-pelan Kim Seokjin bergerak.

"Jangan lama-lama." Pinta Kim Jisoo.

Seokjin mengenakan jaket, dan menoleh ke arah Kim Jisoo ketika gadis itu memintanya segera kembali. Sudut bibir Kim Seokjin tertarik ke atas, membentuk senyuman. "Iyaaa."

"Kamu bersih-bersih aja dulu ya? Mandi atau cuci muka?"

Jisoo mengangguk dan tersenyum dengan wajah cantiknya. Ketika Seokjin sudah keluar dari kamar. Kim Jisoo turun dari ranjang. Mengambil pakaiannya yang terdapat di atas sofa. Sepertinya Kim Seokjin mengumpulkan pakaiannya karena seingatnya pakaiannya tercecer di lantai semalam, Lalu ia mengambil ponselnya yang berada di atas meja. Pesan masuk dari Kim Namjoon banyak sekali. Bertanya mengenai kabarnya, hingga bertanya hotel mana ia dan Kim Seokjin singgah.

Paper Rings (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang