"Ma, aku pulang." Kim Seokjin melenggang masuk ke dalam rumah lantai dua yang besar itu, disusul dengan Kim Jisoo yang mengekor dibelakangnya.
Gadis itu agak sembunyi di belakang punggung lebar Kim Seokjin. Ia sedikit gugup akan bertemu dengan ibu dari Kim Seokjin itu. Meski pernah berbincang di telefon, tetap saja ia takut mendapat kesan jelek di mata, calon mertuanya. Ah, kau sudah yakin betul itu calon mertuamu Kim Jisoo?
Gadis itu tersenyum menjawab pertanyaan batinnya sendiri. Ia hanya terus berjalan, di bimbing genggaman tangan Kim Seokjin.
"Adek. Tunggu disini. Aku panggil Mama dulu."
"Duduk manis ya.""Iya..."
Kim Jisoo menuruti perintah Kim Seokjin, ia melihat lelaki itu melangkah lebar menaiki anak tangga.
Gadis itu duduk di ruang tamu. Ini adalah kali pertama ia menginjakan kaki dirumah Kim Seokjin. Rumahnya besar, padahal bukankah Kim Seokjin adalah anak satu-satunya? Pasti rumah ini terasa lengang sekali bukan?
Foto-foto keluarga menghiasi ruang tamu dengan aksen minimalis modern itu. Foto Kim Seokjin banyak sekali terpampang. Mulai dari foto dengan seragam SD, wisuda SMP dan bahkan ketika Kim Seokjin mengenakan seragam SMA semuanya ada.
Foto keluarga yang terlihat harmonis.
Dan Kim Jisoo baru tahu kalau ayah Kim Seokjin seorang pilot. Terlihat dari salah satu foto dengan seragam lengkap.
Tak lama kemudian, Wanita paruh baya dengan rambut sebahu datang menghampirinya.
Wajahnya langsung tersenyum cerah, ia tersenyum ketika melihat Kim Jisoo yang sedang memperhatikan foto-foto keluarga itu.
"Kim Jisoo?"
"Heyy sayang, akhirnya ketemu juga ya?"
"Hehehhe. Aduh cantiknya....kaya Tante masih muda dulu.."Eomma Kim Seokjin memeluk Kim Jisoo hangat, ia memuji dengan mata berbinar, hingga gadis itu tersipu.
"Hehe Tante apa kabar?"
"Iya akhirnya ketemu juga ya..""Baik doong.."
"Kamu baru dateng ya dari Sydney, Aduh pasti capek?""Hmm sedikit hehe."
"Bermalam dimana Jisooya? Disini saja yaa.."
"Seokjin itu bawa kopernya ke kamar tamu, gimana sih kamu.""Ih Mama main peluk aja. Kan mau kenalin resmi." Kim Seokjin merangkul bahu gadis itu, dan tersenyum menang, saat itu Kim Jisoo benar-benar malu dengan sikap Kim Seokjin dan berusaha tersenyum senatural mungkin sambil melirik tajam lelaki itu.
"Ma, kenalkan ini Kim Jisoo, calon istri Kim Seokjin."
Kim Jisoo hanya bisa tersenyum menimpali ucapan Kim Seokjin.
"Kim Jisoo kenalin ini Mama aku, calon Mama kamu juga, jadi jangan sungkan-sungkan ya."
Wanita paruh baya itu mendukung sepenuhnya hubungan Kim Seokjin. Asal anaknya senang dan bahagia maka ia menerimanya.
"Panggil Mama aja ya. Nggak usah Tante?"
"Hmm, Ngga apa-apa?" Tanya Kim Jisoo dengan wajah yang agak ragu.
"Haha iya nggak apa-apa, ayo Mama anter ke kamar kamu."
Saat itu Kim Seokjin membiarkan Mamanya berbincang dengan gadisnya itu. Ia memberikan waktu agar mereka saling mengenal dan selagi meninggalkan kekasihnya itu bersama Mamanya, Kim Seokjin beralih ke dapur. Kemudian memasak hidangan untuk Kim Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Rings (complete)
FanfictionSHORT STORY. Jisoo: "Kak Seokjin!" Seokjin: "Iya deek?" Warning 18+ mohon untuk bijak dalam memilih cerita. -bahasa lokal & nonbaku-