17. Janji [15+]「TAMAT」

746 61 42
                                    

⚠ WARNING ⚠

Di chapter ini ada sedikit fan service :3
Makanya kucantumin khusus 15 tahun ke atas untuk chapter ini
So yang belum cukup umur kuharap kalian tidak lanjut membaca chapter ini
Tetap baca? Resiko tanggung sendiri
Muehehe :D

***

"Zenitsu, kembalilah ke kota... Kakek udah baik-baik aja kok..." ucap Jigorou yang baru datang dan langsung duduk di samping Zenitsu di teras rumah.

"Tapi, Jii-chan..." Zenitsu melirik kaki sang kakek yang masih dibalut perban, setidaknya sudah lebih baik daripada waktu itu.

Jigorou berdehem, ia lalu menepuk punggung cucunya dengan keras, membuat Zenitsu hampir terjungkal dari tempatnya. "Kembalilah, dan bawa cicit-cicitku serta istrimu suatu saat nanti jika kau akan datang ke sini lagi."

.

.

Zenitsu menarik napas dalam-dalam, kini ia telah berada di kota tersibuk di Jepang. Ia mengerlingkan matanya ke seluruh pemandangan di sana yang memang tidak banyak berubah sejak setahun terakhir. Hanya ada satu tempat di mana ia bisa bernaung di kota besar ini, rumahnya sendiri. Ia pun memutuskan untuk naik kereta menuju tempat tinggalnya dulu. Di dalam kereta, cowok itu melihat seorang gadis berseragam SMA dan berambut panjang sepinggang sedang asyik berbincang dengan temannya berambut sebahu. Melihat itu, ia jadi teringat dengan masa lalunya. Zenitsu berpegangan pada tiang yang ada dalam kereta dengan perasaan lesu.

Apa gadis itu masih mengingatnya?

***

"Terus gini... Onii-chan bukannya masukin gula malah nggak sengaja yang dimasukin garam ke kopinya, jadinya kan nggak enak ya." Nezuko dengan semangat menceritakan kekonyolan kakaknya pada Makomo sambil mempraktekannya dengan tangannya, lalu tertawa terpingkal-pingkal.

Sebenarnya Makomo nggak tau harus memberi respon seperti apa, soalnya Nezuko jadi receh banget, tapi dia ikut tertawa juga. Baginya, yang penting sahabatnya bisa kembali ceria seperti dulu. Sekalinya mood Nezuko mendung, banyak orang yang kerepotan karena cewek itu sendiri bukan tipikal orang yang mood jeleknya gampang hilang walaupun dihibur sama sang kakak.

Nezuko dan Makomo berhasil meraih nilai sempurna di ujian akhir SMP nya dan mendapat penghargaan bersama dengan Yui dan Mui. Sama seperti kebanyakan teman-temannya, mereka memilih untuk melanjutkan SMA masih di Kimetsu Gakuen. Denger-denger sih, guru MTK mereka yang galak itu baru aja nikah sama kakak dari senpai mereka yang juga sudah lulus, namanya Kochou Kanae, sedangkan kepala sekolah Kimetsu Gakuen berganti menjadi Himejima-sensei yang merupakan guru spiritual mereka karena penyakit yang diderita Ubuyashiki-sensei memaksanya untuk mundur dari jabatan itu.

"Oh ya, Nezuko-chan, gimana lomba waktu itu? Apa kakakmu menang?"

"Eh? Kamu seriusan nggak tau, Makomo-chan?"

Gadis itu menggeleng.

"Menang kok, dia juara satu, ternyata usahanya selama ini nggak sia-sia." Senyumnya mengembang, ia merasa sangat bangga pada kakaknya.

"Katanya dia lebih milih mau buka usaha kuliner yang lebih besar daripada kuliah."

"Begitu ya... Sabito-niichan juga bilang dia mau masuk ke pelatihan pedang aja."

Saat melewati perempatan jalan besar, kedua manik merah muda Nezuko nggak sengaja menangkap sesosok yang nggak asing baginya, mengenakan sweater putih pemberiannya dengan ditutupi oleh mantel abu-abu, mereka berjalan berlawanan arah dari orang itu.

𝑌𝑒𝑙𝑙𝑜𝑤 𝐻𝑒𝑎𝑟𝑡 𝑀𝑜𝑛𝑜𝑔𝑎𝑡𝑎𝑟𝑖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang