Saat Kartika siuman , dia masih merasakan pusing dan berat dikepalanya dan ketika dia membuka matanya dia merasa kebingungan karena berada di ruangan yang asing , berada di sebuah kamar yang luas dan bersih dengan tempat tidur yang besar , dikamar itu ada 4 jendela kaca yg dilapisi teralis , cahaya matahari sore memasuki ruangan itu , meskipun kamar yang ditempati Kartika indah dan nyaman tapi tetap ada rasa takut dan bingung didalam dirinya .
Dia berusaha bangun dari tempat tidur menuju pintu , tapi pintu itu terkunci dari luar , dia berjalan ke arah jendela tetap sama jendela-jendela itu tetap terkunci, rasa panik dan takut menjalar ke seluruh tubuhnya , Kartika berlari kearah pintu dan mengedor -gedor pintu itu sambil berteriak -teriak minta tolong dan menangis .
Tak lama kemudian terdengar langkah -langkah kaki menuju kamar tersebut , langkah -langkah kaki mendekati pintu dan secara reflek Kartika memundurkan kakinya beberapa langkah , ketika pintu itu terbuka muncullah dua orang laki -laki dan perempuan , laki - laki itu berusia sekitar 30 an dan si wanita berusia 50 an , keduanya berwajah ramah dan menyapa kartika .
"Non Kartika sudah bangun, segeralah mandi , kamar mandinya ada disebelah kanan , sambil menunjuk kanan ruangan ,ini bibi Sumi dan mang Kardi bawakan pakaian dan makanan buat non."Dengan wajah ketakutan dan kebingungan ,Kartika bertanya kepada mereka. " dimana aku sekarang , tolonglah aku ingin pulang ."
" Maaf non , kami tidak bisa membantu , kami hanya bisa menjaga dan memenuhi kebutuhan non Kartika ." jawab mang Kardi .
"Dimana tas ku , aku butuh handphone untuk menghubungi papaku ."
"Mohon maaf non, ketika non Kartika dibawa kemari , bibi tidak melihat tas milik non."
"Kalau begitu bisakah aku meminjam handphone kalian , ini sudah sore aku khawatir papaku tidak bisa menghubungi dan kemudian beliau mencariku , tolonglah ", Isak Kartika .
"Maaf non kami tidak bisa ,kami pamit dulu ." Dengan tergesa -gesa kedua orang itu meninggalkan ruangan itu dan segera menguncinya , sebelum kartika menyadarinya. Dan ketika dia sadar dia segera berlari kearah pintu dan mengedor -ngedor pintu berusaha membukanya sampai tenaganya habis tapi tetap tidak berhasil terbuka
Kartika yang sudah sangat letih , kemudian mengambil pakaian yang diberikan tadi dan segera menuju kamar mandi yg pintunya ada disebelah kanan kamar itu, sambil menangis dia menuangkan sabun beraroma mawar kedalam bathtub dan segera melepaskan semua bajunya , dalam keadaan telanjang segera dia merendam dirinya di bathtub, merendam diri dalam air hangat mampu meredam kesedihan dan ketakutannya , sambil memejamkan mata ,dia berusaha membuang ketakutan ,kesedihan dan kekhawatirannya, dia ingat nasihat ayahnya saat dia duduk di bangku kelas 2 SMP dulu , waktu itu dia dan ayahnya menginap di villa mereka , pada suatu pagi saat dia berjalan kaki di kebun bungga mereka , Kartika melihat ular yang lumayan besar , reflek dia berteriak dan berlari kencang sehingga tanpa sadar kakinya menginjak lubang dan terperosok dilubang itu , untung saja sang ayah datang dan menarik tangannya dari lubang itu , setelah ayahnya tahu sebab dia lari dan terperosok ke lubang, sang ayah lalu menasihatinya agar bisa mengatasi ketakutan , supaya diri selamat, karena jika ketakutan menguasai manusia , maka yang terjadi dirinya tidak akan selamat , ketakutan tidak bisa membuat orang berpikir jernih untuk mengambil tindakan , segala sesuatu harus bersikap tenang .
Sambil mengatur nafas dan memejamkan mata ,Kartika berusaha untuk tenang, saat dia membuka mata dia terkejut melihat seorang laki -laki ada kamar mandi itu dan menatap dirinya dengan pandangan tajam.
Siapakah laki -laki itu ???
Pls vote dan coment
Vote dan coment reader semua adalah penyemangatku
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dan Dendam
Não Ficçãodi hari ulang tahunnya yang ke 20 tahun,Kartika diculik dan disekap serta di perkosa disebuah villa oleh seorang lelaki yang dahulunya merupakan seorang karyawan di perusahaan ayahnya . laki -laki tampan yang dulunya sering dipanggil om surya dan y...