CHAPTER 4

2K 148 0
                                    

"Jadi bagaimana kabar Erza??"

Ned tersenyum "dia baik baik saja lebih dari baik malahan"

Sudah 3 bulan berlalu semenjak hari itu dan Damon memutuskan untuk berhenti mengejar Ned karena istri nya berada di rumah sakit sekarang. Koma. Jantung nya kambuh dan entahlah dokter bilang dia bisa saja mati kapan pun

Ned tidak mempermasalahkan itu karena memang dari awal dia hanya berniat untuk main main saja dengan Damon. Bermain cinta. Salah jalan. Damon berada di jalan yang salah

Keduanya bodoh bisa bisanya sampai seperti ini

Damon mencintai Ned??seperti yang Ned katakan 'Damon itu mencintai tubuhku'

Ned mencintai Damon??hanya sebatas balas dendam jadi tidak bisa dibilang cinta

Mengurangi pikiran Ned memutuskan untuk mengunjungi salah satu sahabat karib nya yaitu Erza dan Allen. Sampai disana tetap saja Ned mendapat omelan tapi setidaknya dia bersenang senang

Hari ini adalah hari dimana Ned rutin mengunjungi panti dan beberapa tempat lain nya

"Senyum mu makin manis"

Ned terbelalak melihat Damon ada di mobilnya "the fuck Dam?!keluar!!keluar Dam!!"

"Kenapa??suami mu ini rindu loh"

"Keluar Dam aku tidak rindu padamu"

Damon terkekeh "kau tidak rindu??" Menunjuk kearah belakang yang bisa membuat jantung Ned sungguh serasa ingin copot "kau tidak rindu sayang??"

Member mafia nya dalam hitungan 0.1 detik saja bisa habis sudah nyawa mereka

Ned terdiam sejenak "tidak Dam" mengarahkan pisau yang dia bawah ke leher nya "kau boleh coba Dam"

Damon terkekeh "lalu kakak mu??anak anak panti??"

"Lakukan"menekan pisau tersebut kedadanya "lakukan saja" hingga ujung nya sudah menembus lapisan kulit pertama

"Jangan bermain main dengan ku Ned kau tusuk saja dadamu aku akan ledakkan sekian banyak nya panti yang kau kunjungi dalam satu waktu termasuk panti jompo yang kau-"

"Kenapa kau begini??apa mau mu??"

"Kau"mengambil pisau ditangan Ned perlahan "mau bicara??"

"Apa aku punya pilihan??"

Damon tertawa "jalan sayang" membuka handphone Ned memberi tahu dengan google maps

"Aku masih harus mengunjungi anak anak Dam bisa besok??"Damon diam saja "aku akan mengunjungi anak anak dulu ok??sebentar saja dan lepaskan mereka atau kalau kau mau aku bisa bunuh diri sekarang disini"

"Tentu saja apapun untuk mu sekarang jalan"

"Ck"Ned mengendarai mobilnya ugal ugal an karena kesal dan marah nya "BRENGSEK KAU!!" Bahkan pengendara lain pun dia marahi karena tidak ada salah

Damon tertawa "aku juga senang melihat mu sayang"

Ned gagalkan rencana nya mengunjungi panti terakhir karena sungguh dia sudah tidak ada mood untuk berbuat baik rasanya ingin bunuh diri saja dna bertemu iblis iblis tampan di neraka

Ned tahu dia tidak akan masuk surga

Yang benar saja pembunuh sepertinya bisa masuk surga. Hahh. Mimpi!!

Ned terdiam menatap rumah didepan nya bukan karena apa tapi fotonya dan foto milik Damon tersebar dimana mana. Foto solo mereka

"Selamat datang di rumah sayang" mendorong Ned ke tembok dan mulai melumat bibir Ned "manis"

"Jadi kau mengikuti ku??"foto foto Ned sedang berlibur mengunjungi Erza dan Allen "kau gila?!" Damon mengedikkan bahunya acuh

Berjalan kearah kolam dan tersenyum lebar. Berada dipinggir laut membuat rumah mereka terasa begitu sejuk

"Ini menyenangkan"terkekeh senang pada Damon "woah sejuk-...aku...apa ini rumah jelek" memasukkan jari jarinya di kolam

"Begitu ya??aku pikir kau akan suka ini"Ned menggumam "kalau begitu hancurkan saja rumah-"

"Pasti mahal jangan dihancurkan lagipula ini layak ditempati"

Bilang saja kau suka rumah nya Ned

"Jadi bisa bicara??"Ned mengangguk lalu mendudukkan diri berhadapan dengan Damon "bagaimana kabar mu??"

"Langsung inti nya saja Dam"

"Kau membuatku kehilangan istri ku selama 3 bulan"Ned mendengus "dia koma karena mu" menyesal batang rokok pertama nya "dia sedang mengandung Ned"

"Kau ingin nyawa dibalas nyawa??"

"Kandungan nya tidak selamat Ned dengan keadaan koma dia harus diaborsi, jantung nya lemah, kanker payudara dan itu semua karena mu"

Ned terdiam sejenak "kau perlahan sudah membunuh ku Dam" Damon mengernyit "kau tahu merokok di dekat ibu hamil itu berbahaya??teruskan saja jangan salahkan aku jika nanti aku mati bersama dengan anak mu" Damon terdiam dengan mulut terbuka tidak percaya "lihat??bukan aku satu satunya pembunuh disini"

"Jangan berbicara omong kosong-"

"Kau mau hasil usg nya?!atau mau bukti langsung dari rumah sakit?!kau pikir aku 1 bulan tanpa sex tahan?!gak babi!!gara gara kau aku 3 bulan gak bisa ngerasain yang nama nya sex!!bunuh aja anak mu ini!!terusin aja itu rokok!!"Damon terdiam "gak usah kaget Dam kau bilang istri mu koma karena jantung dan kanker nya??gapapa paling juga habis ini aku mati gara gara jantung ku juga jadi hahh istri mu mati dengan kandungan nya karena jantung maka kau akan dapatkan nyawa dibalas nyawa ok??is that fair enough??"

"Jantung??kau punya sakit jantung??"

Ned mengangkat salah satu alisnya "enggak siapa bilang gitu??" Mengalihkan perhatian nya

"Ned!!jawab aku!!"

"Aku sudah menjawab panjang lebar barusan kau mau jawaban seperti apa lagi??sudahlah Dam hentikan kalau mau membunuh ku ya bunuh saja aku sudah siap masuk neraka"

Keduanya terdiam cukup lama dengan pikiran Damon yang tidak bisa dikontrol

"Kau mau apa??"Damon meletakkan cincin mereka dulu didepan Ned "aku tidak bisa Dam"

"Itu anakku Ned"

"Kau akan membuatku mempertaruhkan nyawa didepan keluarga mu dengan anak ini di perut ku??aku memang seseorang yang buruk tapi aku tidak mau anakku tumbuh menjadi orang buruk"

Damon mendengus "kita akan besarkan disini jauh dari keluarga ku" duduk disamping Ned dan memasangkan cincin nya "aku mohon"

"Aku tidak mau jadi istri kedua aku seorang jalang mungkin kau berpikir aku tidak ada hak untuk meminta diprioritaskan karena tubuhku dijual dimana mana tapi aku ada hak sebagai seseorang yang ingin bahagia Dam"

Damon mengangguk "aku akan ceraikan aku bersumpah jadi aku mohon" Ned mengernyit "aku meminta mu Ned dan meminta anak kita yang ada dikandungan mu"

"Apa yang bisa kau janjikan??"

"Kebahagiaan"

"Itu tidak cukup"

"Kesetiaan"

"Tidak meyakinkan dari mulutmu"

"Lalu kau maunya apa??"

"Hidup mu"

Damon mengangguk angguk "ok all yours" mengecup dahi Ned cukup lama lalu kedua kelopak mata dan pipinya "makin tembem makin cantik aja kamu"

Ned memutar bola matanya "gak usah pegang pegang Dam jijik"

BRUAKK

Damon menendang meja didepan mereka "aku mencoba untuk tidak meluapkan amarah ku Ned"

"Aku mencoba untuk tidak jijik padamu Dam"

UnblackableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang