CHAPTER 14

659 57 0
                                    

"Kita akan kirim ke Indonesia jadi aku ingin uang uang ini diubah menjadi rupiah bukan dollar lagi paham??"mereka mengangguk membuat Ned juga ikut mengangguk "dan tolong carikan lahan kosong untuk ku yang cukup besar untuk sebuah panti"

Ned berada di markas mafianya sekarang ini untuk mengurus uang uang yang akan diolah menjadi sumbangan sumbangan dari Vasel

Ned akan membagi 35% nya untuk dikirim kebandar yang ada di Indonesia

Lalu 50% nya Ned membuat uang uang tersebut untuk membangun sebuah panti disini

Dan 15% sisanya untuk dia bagikan panti panti yang biasa dia kunjungi

Setelah berdiskusi seperti ini dan seperti itu juga meminta apa yang dia mau Ned kembali kerumah utama Vasel membawa uang uang yang sudah dirubah menjadi rupiah kembali. Tentu mengejutkan mereka karena yang mereka minta adalah untuk membagikan uang nya langsung tapi kenapa masih utuh

Ned terdiam menatap beberapa pria yang tidak dia kenal lagi lagi "hai" mengecup pipi Damon lalu berbisik cukup lama dan menatap Eeram "sebelum diberangkatkan aku minta doa nya"

"Kenapa kita harus lakukan itu??"

"Dia kan mafia tentu supaya uang nya legal"

Mereka menatap Ned meminta penjelasan "siapa sih kau?!" Terlihat sekali jika Ned benar benar kesal sekarang ini "jadi kau sebut kalau uang mereka itu ilegal?!kalau Damon tidak bisa maka aku bisa mengeluarkan tenaga ku untuk membunuh-terserah!!kalian mau doakan itu uang seperti apa terserah yang aku minta supaya doa kalian juga sampai ke tuhan, supaya niat baik kalian diterima oleh tuhan dan nama Aril ada disamping tuhan"

BRAKK

Melempar suitcase yang terakhir yang dia bawa ke lantai "brengsek semua dari pimpinan nya sampai anak buah nya semua kelakuan macem setan!!" Melangkah pergi meninggalkan mereka dalam diam

Val mengernyit "pantas Damon suka" menghela nafas menatap mereka lalu tertawa "aku suka dia"

"Tapi kata katanya"Eeram mengernyit "apa dia mengataiku seperti setan??sakit juga hati ini ya"

Damon mengambil suitcase yang Ned lempar "YANG!!TURUN CEPET!!" Membuka suitcase tersebut lalu menghela nafas besar "Ned memang sudah biasa melakukan itu sebelum dia membagikan sesuatu akan dia beri doa lebih dulu" Damon sering dimintai sebagai yang memberi doa karena bukan hanya uang Ned sendiri disana

"Guna nya??"

"Bu tadi dia sudah jawab"Averia mengangguk angguk "dia akan bangun panti disini nanti, sebagian dikirim ke Indonesia, dan sisanya dibagi ke orang orang dijalan"

"Kenapa ke Indonesia??"

"Aku udah pernah janji sama penanggung jawab panti di Indonesia kalau ada uang yang cukup banyak akan aku kirim"Ned meletakkan lipatan kain putih diatas suitcase tersebut lalu meletakkan sebuah alkitab diatasnya "sekalian kan ini uang kalian"

"Ned...ini legal uang nya??"

"Ibu datang saja ke markas mafia ku ibu akan lihat mereka membakar uang disana dan itu uang yang tidak legal. Aku ini masih punya hati"

Elena mengecup dahi Ned cukup lama "terima kasih tapi tidak sekalian saja didoakan di makam Aril??"

"Sudah sebelum datang kesini aku yang memberi doa atau kalian mau???"

Eeram menggeleng "Ben pimpin doa nya" mereka menatap Ben "atau Ned??" Menatap Ned

"Kak Ben saja"

Tak seberapa lama kemudian hati mereka rasanya dingin dan tenang telah melakukan itu

"Bawa kemobil uang nya"memerintah beberapa bodyguard untuk membawa suitcase nya kemobil "ini informasi tentang tanahnya kakek aku tanyakan dulu supaya kalian cocok tinggal tanda tangan"

Mereka terdiam tidak paham "lalu uangnya masih utuh dan ini juga kenapa tidak didoakan tadi??"

"Aku cari tahu kalian mau atau tidak kalau mau tinggal kirim uang nya"

Intinya Ned diam diam mencari informasi tentang tanah nya

Ned menyisir rambut Damon "kamu cat rambut??" Ned terkekeh "cantik aku suka"

"Ya ya dong"menunggu keputusan Eeram "tadi aku lihat husky loh warna hitam"

Damon tersenyum "mau??" Ned memainkan alisnya membuat senyuman Damon berubah menjadi kekehan "kakek gak suka anjing"

Ned terbelalak "tapi dia punya singa Dam"

"Kata kakek singa itu kucing besar jadi dia gak takut kalo husky itu kan anjing jadi dia takut"

"That's...not make sense"meremas lengan Damon dengan kernyitan menahan sakit "sakit" meremas dadanya

"Apa dia baik baik saja Dam??"mereka teralihkan dengan Ned

Damon mendongakkan wajah Ned mencegah darah nya dari hidung turun "kau belum minum obat mu??"

"Kau yang simpan obat ku"

Mengambil kain dibawah alkitab tersebut untuk menekan hidung Ned "kenapa kau tidak ingatkan aku?!"

"Bagaimana kau-"berhenti berbicara ketika darah memenuhi mulut nya

Mereka panik seketika

Berlari kekamar mandi memuntahkan darah di mulutnya "udah yang" membasuh mulut dan hidung Ned lalu memberikan obat nya "buka mulutmu yang!!"

"Dam pelan pelan"

"Buka mulutnya"Ned menggeleng takut jika nanti akan semakin banyak darah keluar dari mulut nya "gapapa" Ned tetap menggeleng "mau aku pakai cara kasar??"

Perlahan membuka mulutnya Damon memasukan 4 pil obat Ned dalam satu waktu

"Minum"memberikan segelas air yang dibawa Averia "udah??" Ned menatap Damon lalu menutup matanya

"Dam dia benernya kenapa??"

Damon mengusap wajahnya kasar "jantung nya, paru paru, usus, infeksi tenggorokan...aku gak tahu kenapa bisa dia sakit sampe kayak gitu" mereka terpaku tentu saja, terkejut, siapa yang tidak ketika Ned yang selalu dikatakan sempurna tapi ternyata penyakitan begini "5 hari lalu dia hamil lagi tapi belum 2 hari udah keguguran"

Mengusap sayang wajah Ned yang terbaring lemas diranjang mereka

Raven menepuk pundak Damon menguatkan "gapapa Ned itu kuat" sangat kuat bisa bertahan sampai disini

"Kenapa gak bilang??"Averia memeluk Damon erat erat dan menangis disana

Zovi menarik kencang lengan Ned hingga tubuhnya terduduk "bangun" mendekap Ned erat erat

Ned membuka matanya perlahan "Dam" menyandarkan kepala nya dibahu Zovi

"Kau gila??"tanya Black dengan kekehannya tidak percaya Ned bisa bangun dengan cara begitu

"Gila Dam istri mu ini beratnya berapa"seperti merobek selembar kertas

"44 dia kak"mereka terbelalak "minum dulu yang" mengambil alih istrinya dari Zovi

"Woah Damon ada 2"

"Cuma 1 yang!!"mereka tertawa mendengar nada tidak suka Damon

Zovi menggeplak kepala Damon "biarlah Dam"

Jooe mendengus "Zov yang bener aja" Jooe adalah kekasih 3 tahun tanpa kepastian kekasih Zovi "apa memang istimewa nya dia??" Mendengus

Damon menyeringai "baru 1 hari menjadi kekasih ku dia kubawa pulang menemui ayah dan ibu kalau kau??1 tahun pacaran baru dibawa pulang gak ada kepastian lagi" itu sungguh menyakiti hati Jooe

"Head shot"saut Reza mendapat tawa yang lain

"Dia sudah mengumpat pada kakek emang kau sudah??"

UnblackableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang