CHAPTER 7

1.3K 91 1
                                    

"Ned!!"Averia memeluk Ned erat erat "halo cantik" mengecupi penuh wajah Ned tanpa ada yang terlewat "

"Bu sudah aku bawa dia kesini bukan untuk kau sayang sayang"Ned mengernyit mendengar ucapan Damon "mana Kyne??"

Keno menggeplak kepala Damon kencang "punya istri tuh ya dimana mana orang tua dikenalin dulu" menunjuk sofa didepan nya memerintahkan Damon untuk duduk disana dengan Ned

"Uhhh cantiknya"Ned hanya bisa meremas lengan Damon ketika Averia melakukan apapun pada wajahnya "panggil ibu ya??panggil ayah" menunjuk Keno

"Terima kasih ibu"dengan senyuman nya

"Pantes Damon suka"mereka menoleh pada Keno "makin cantik aja kalo senyum, manis juga" memainkan alisnya membuat geraman rendah Damon terdengar

"Sayang dia Keno ayah ku dan Averia ibuku lalu kakak ku kau tidak perlu kenal bisa bahaya dan kalian dia Ned istri ku sudahkan??"

"Aku Reza"

"Aril"

"Raven"

Keno mengusap batang rokoknya "jadi kau itu pembunuh huh??" Ned melirik Damon sekilas lalu mengangguk "aku tidak mengira akan dapat seorang menantu seperti mu"

Avaria tertawa "selamat datang di keluarga Ned kau sudah tahu peraturan nya kan??"

"Kalau tentang permainan kalian aku akan menolak disini juga"

Mereka menyeringai "tenang saja kami tak akan lakukan itu padamu" memberikan sebuah kalung dengan liontin hitam "aku bilang selamat datang di keluarga Ned itu berarti kau sudah keluarga" Damon memakaikan kalung tersebut dengan kecupannya di pundak Ned "tapi mungkin peraturan di keluarga besar untuk pembunuh seperti mu bisa berubah kapan saja"

Damon berdecak "ibu aku tidak akan bawa dia kekeluarga besar" terdiam sejenak "itu berbahaya"

"Kau harus Dam mau tidak mau kau harus bawa dia kekeluarga besar"

Ned menoleh pada Damon meminta penjelasan "mereka itu pembunuh berantai, mafia, yakuza dan semuanya kau tidak akan baik baik saja" lihat??betapa mengerikannya keluarga Damon

Ned bermain main dengan orang yang salah

"Aku seharusnya tidak membawa mu kesini-"

"Tak apa"bisik Ned mengusap paha Damon

"Tidak sekarang Ned tapi kami akan membawa mu kesana setidaknya sekarang bersenang senanglah dulu"

Ned mengernyit "apa benar benar mengerikan??" Averia mengatakannya seperti Ned akan bertemu ajal saja "kenapa ibu bilang begitu??"

"Ya...kan untuk jaga jaga kalau kau pulang tinggal nama"

Itu sama sekali bukan hal yang baik Ned kau harusnya bunuh diri saja dulu dengan bayi mu

"Ned"panggil Aril "bisa boxing??"

Ned terkekeh "kakak menantang??mau??"

"Aku suka percaya dirimu"Aril tertawa "kau mau ganti dulu??"

"Kau tidak akan biarkan aku pakai begini??"Aril mengedikkan bahu nya "tentu" mengambil kunci mobil Damon dan melangkah pergi

Keno terkekeh "aku suka dia"

"Dia pernah patahkan leher orang kak aku hanya akan bilang hati hati dia itu pimpinan mafia"Aril mengangguk saja

"Tapi Dam aku kira kau itu gay"saut Reza

Damon tertawa "siapa bilang aku sudah lurus??" Mereka membuka mulut tidak percaya "dia itu besar ditempat perjual belian manusia dan yang kalian tahu dia cross dressing dari umum belum genap 10 tahun hingga terbawa sampai saat ini"

"Tapi...wajah nya??tubuh nya??terlalu sempurna untuk operasi"

"Dia tidak operasi ibu kalau tentang wajah dan tubuh memang sudah dari tuhan nya seperti itu"

Ok mereka bisa menerima itu

"Kau beruntung sialan"tertawa menanggapi ucapan Raven "aku juga mau dia" menatap Keno

Keno memicingkan matanya "kenapa kalian menatap ku??kalau mau dia ya bilang" menunjuk Damon yang sudah pasti mengeluarkan wajah datarnya

"Tuan Damon!!nona Ned-"

Belum bodyguard tersebut menyelesaikan ucapannya Damon berlari kencang kearah mobil nya dia parkirkan

"Sayang!!"

Mereka tidak kaget melihat Ned menghabisi lawannya hingga seperti itu

Ned berbalik menatap Damon "dia mengesalkan" mengambil paksa kalung yang Averia berikan dari tangan pria tersebut

"Kau baik??"tanya Damon mendapat senyuman tipis dan anggukan Ned

"Siapa dia??"

Senyum Ned menghilang lalu menatap para bodyguard keluarga Vasel "aku tidak tahu"

"Kau membunuh orang yang kau tidak tahu?!"

"Lalu kau mau melihat range rover tercinta milik mu ini habis terbakar api?!mahal Dam ya tuhan ini mobil favorit ku"walau milik Damon tapi kan Ned istri nya sekarang jadi mereka berbagi "lagipula disini ada barang barang ku loh kau mau belikan aku barang barang baru??"

Damon mendekap Ned erat erat "kau baik baik saja??" Ned menggumam "siapa dia??"

"Entahlah milik Kyne mungkin dia sudah mati Dam bagaimana kita bisa menyelidiki nya"

"Aku minta maaf"mengerti arti tatapan yang lain padanya "dia...dia membuang ayam ku jadi ku balas" Ned buang nyawanya

"Kau luka"Ned meringis sakit saat luka gores nya di lengan ditekan oleh Damon "ini saja kan??ayo masuk"

"Dam"Ned mengusap darah dari hidung nya

"Ayo masuk"

"Mobilnya??"

"Gampang"

~~

"Dia kuat Dam"Reza bersandar lelah di kursinya dengan keringat bercucuran deras

Kakak kakak Damon berlatih boxing dengan Ned setelah kejadian mobil Damon tadi

Mengambil istirhat beberapa menit lalu dilanjutkan dengan Ned yang sekuat tenaga nya melawan kakak kakak Damon. Dia tidak bisa

BRUKK

"Aku gak bisa"kata Ned menjatuhkan dirinya di lantai

Aril tertawa "tak apa sudah cukup bagus kau melawan Reza tadi" menarik pelan tangan Ned dan mendekap nya "kau baik??" Menatap Damon dengan tatapan -ada keringet pun harum bau nya-

"Baik tubuhku lemas saja"melepas dekapan Aril "aku mau kekamar mandi"

"Kau tak apa??"Damon mendongakkan wajah Ned "kenapa??"

"Aku baik baik saja Dam"menutup pintu kamar mandi dan memuntahkan segala isi perutnya disana bahkan darah pun dia keluarkan "astaga"

"Sayang??kau baik??"

Ned membersihkan mulut dan hidung nya "aku baik baik saja" membuka pintu kamar mandi menampilkan keluarga Vasel didepan sana "apa??"

"Itu hidung mu"

Ned mengusap hidung nya kasar "aku baik baik saja" tapi jantung nya tidak

"Kau serius??"Damon merangkul Ned dan membawanya kekamar mereka "ganti ayo makan diluar"

"Dam aku bisa nolak ajakan mu??lagi gak mau keluar tubuhku rasanya remuk semua"

Damon menghela nafas besar "mau cerita??" Ned menggeleng dengan kekehan nya "ya udah gapapa pulang aja kalo gitu kita"

Ned terdiam sejenak "aku seneng disini ada ayah sama ibu rasanya punya keluarga tuh gini ya??" Damon mendudukkan dirinya disamping Ned "bisa makan bareng, main bareng, cerita sana sini" memainkan jarinya

"Gak boleh gitu yang"

Ned tersenyum "terus aku harus gimana??kalo gak gitu??"

"Senyum dong manis loh kalo senyum"Ned malah meneteskan air matanya "jangan nangis"

"Aku mau punya keluarga pingin rasanya bisa bercanda sama ayah sama ibu"

UnblackableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang