Chapter 9

24 8 2
                                    

Hy guysss
Follow sebelum baca
Vote sebelum baca
Follow ig ku sebelum baca
: Balqisaqll_
Happy reading guysss

‡‡‡‡‡

Tidak terasa kami sudah sampai di Caffe
Barista. Berhubung kami berangkat nya tadi sebelum jam istirahat jadi jalanan tak semacet istirahat berlangsung.

Baru kami mengginjakan kaki kedalam Caffe ini sudah disambut ramah dengan pelayannya.

"Benarkah anda Bapak Justin Micky?"
Ujar seorang pelayan perempuan.

"Iya" jawab kak justin dingin plus jutek cueknya

"Anda sudah ditunggu sama Tn. Verdan dan Tn. Devon di ruangan VIV no 1" ujar pelayan itu kembali. Aistt tunggu, Tn. Verdan dan Tn. Devon itu kan papa kak justin sama papaku

Ya otomatis juga disana ada mama kak justin dan bundaku, aistt apa ini rencana atau hanya sebatas klien. Membingungkan.

"Makasih, kami permisi" ucapku menjawab pelayan tadi. Kami pun segera berlalu menuju ruangan yg diberitahukan sama pelayanan tadi.

"Kak eh pak. Aduh saya salah ngomong terus...... Menyebalkan" ucapku sambil memukul mukul pelan bibirku.

"Hhm, gak papa kamu manggil kak saja kali kita berdua. Kalo ada klien baru kamu manggil seperti karyawan lainya" kak justin memberitahuku.

"Dan satu lagi, jangan dipukul kaya gitu mulutnya sini biar aku cium saja hmm" sambung kak Justin. Dan dor tepat sasaran pipiku ini langsung merona hebat  dan lebih mengejutkan lagi, kak Justin langsung mengusap pipiku. Aistt romantis nggak sih kak Justin ini orangnya menurut kalian? Ya kalo menurut pendapat aku sih
SANGAT SANGAT PAKAI BANGET MALAH ROMANTIS. Soswit bangettt......

"Itu mah maunya kakak, kok makin hari kak justin makin nyebelin ya" ucapku dan kami langsung keruangan rapat yang sudah direncanakan. Dan benar+ tepat ucapanku tadi disana sudah ada ayah plus bundaku. papa dan mamanya kak Justin. Tapi mereka  semua pada asik dengan dunianya sendiri Samapi kami berdua masuk  nggak ada yang menyambut? Emang ya kalo udah kumpul kaya gini asyiknya ngobrol.

"Ekhemm" kak Justin berhedem dan menyadarkan mereka bahwa kami disini sudah sampai.

"Eh kok ada Zakifa?" Tanys bundaku. Oh iya, aku tidak pernah bilang sama mereka semua kalo aku jadi sekertaris nya kak Justin.

"Zakifa jadi sekertaris nya Justin, Bun" ucap kak Justin memberi tahu mereka semua.

"Hah?" Jawab mereka serempak dan sama sama membulatkan mata serta menganga lebar.

"Justin kok nggak ngomong sih sama mama kalo sekertaris nya itu Zakifa" tanya mama kak Justin .

"Iya nih kok Kifa nggak bilang juga sih sama bunda kalo kamu jadi sekertaris nya nak Justin" sambung bundaku

"Gak perlu juga" jawabku dan kak justin bersamaan.

"Hhemm kalian berdua ini mengingatkan kami sama masa masa kami dulu. Iya nggak Devon?" Sambung papanya kak Justin.

"Nah tuh bener banget tuh Dan" jawab ayahku.

"Ini mau rapat atau gimana sih" tanyaku mulai jengah.

Zakifa & Justin (Dijodohkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang