Chapter 3

64 20 1
                                    

Follow ig: Balqisaqll_

"APAA????" Pelukku bersamaan dengan kak Justin saking keterkejutnya

Ini kenapa pada main jodoh jodohan gini coba??

"Papa mamah, apa apaan sih??" Ucap kak Justin kesal kepada mamah papahnya.

"Hemm, aku sih setuju setuju aja" jawab ayahku tenang. Alhasil ucapan ayah berhasil membuatku membulatkan matanya tak percaya.

Maksudnya apa coba??

"Bunda, ayah plis deh ini bukan jaman Siti Nurbaya ya. Nggak ada acara jodoh jodohan" ucapku kesel.

"Udah ah, mamah papah jangan bahas yang tidak tidak. Maaf om Tante, papa sama mama lagi nggak seriusan" ucap kak Justin membenarkan

"JUSTIN kamu apa apaan bicara kayak gitu. Papa sama mama seriusan nggak bercanda. Mau tidak mau papa sama mama akan tetap menjodohkan mu dengan Zakifa"  kata papa kak Justin mantap

Astaga bangunkan aku. Semoga ini cuma mimpi. Batinku

"Kiff, kamu mau kan sayang???" Ucap papanya Justin kepadaku.  Papa mama kak Justin menatapku dengan tatapan yang susah ku artikan sedangkan ayah bunda menatapku, terima aja Kif . Jangan ditolak kata bundaku

Delima kan, kalo jadi kayak gini.

"Hhemm a-anu om, Kifa kan masih sekolah belum kuliah. Kifa juga nggak mau nikah cepet cepet. Kifa mau kerja dulu baru nikah" tolakku dengan halus dan sopan.

Ku lihat om Verdan, Tante Diva, Ayah dan bunda tersenyum kepadaku. Aku malah memandang mereka was was.

"Oh, itu sih nggak masalah sayang. Kamu nanti kalo nikah sama Justin nggak perlu kerja" kata Tante Diva

"Ta-pi-tan"

"Zee nggak mau jadi mantu om" ucap om Verdan dengan suara sedih dan kecewa

Gimana nih kok aku bisa ada di keadaan kayak gini sih? Ini juga kenapa cuma aku yang ditanya, kenapa kak Justin nggak ditanya. Harus jawab apa aku ini. Aku nggak mau buat ayah sama bunda kecewa sama aku. Tapi masa dijodohin gini??. Batinku

"Kamu kenapa melamun sayang??" Kata bunda menyadarkanku

"E-h nggak papa kok Bun"

"Aistt, kamu ini Ver. Kenapa cuma tanya ke Kifa aja coba, itu Justin mau tanya apa enggak??" Tanya ayah ke om Verdan

"Ah Justin tuh"

"Justin kamu mau kan??" Tanya om Verdan ke kak Justin. Kayaknya nih itu bukan pertanyaan deh, tapi lebih kepada pertanyaaan.

"Justin mau kok pa,om" jawab kak Justin berhasil membuatku kalang kabut, membulatkan mata dan menganga keheranan. Kenapa bisa bisa nya dia santai kayak gitu jawabnya.

Ini orang yang sama kan dengan orang yang menentang ucapan om Verdan tadi??
      
                                    *********
Justin POV

Mau tidak mau aku akan tetap dibikin mau sama papa aku. Ya karena apapun yang diinginkan harus tercapai. Sekali A maka akan A seterusnya.

Tapi bagaimana dengan pacar ku lesya??? Ini pertanyaan selanjutnya yang akan muncul di pikiranku. Hhemm mama sama papa nggak merestui hubungan ku dengan lesya.

Ah sudahlah nanti saja aku pikirkan bagaimana. Aku nggak bisa membuat mama sama papa aku kecewa karena penolakan ku.

"Justin, JUSTIN MICKY" teriak papa menyadarkan lamunanku

"Ah iya pa, kenapa??"

"Kebiasaan kalo orang tua ngomong pasti ngelamun" kata papaku sambil menjewer telinga kanan ku

"Iya pa iya. Maafin Justin"

"Sudah, jadi gimana Kifa mau kan?? Soalnya Justin udah mau juga" ucap mama lagi memastikan.

Ini kesannya kenapa mama papa ngebet banget jodohin aku.

"Itu Kifa mau" jawaban Kifa keras nan tegas.

"Alhamdulillah" ucap semuanya

"Kifa, nggak punya pacar kan??" Tanya papa ku

"Em gak ada om" entah kenapa jawaban Kifa bikin aku senang dan lega

"Hhemm, kamu ini emang menantu idaman. Jangan panggil om sama Tante ya, panggil mama papa saja lagi, samain kaya Justin ya mantu"

Kulihat pipinya bersemu merah, aistt gampang banget blushing nya.

"Iya deh om- eh pa,mah" jawab Kifa sambil tersenyum ke arah mama papa

"Ekhemm"

Deheman ayah Kifa membuatku bingung dan mama papa aku juga.

"Kenapa yah?" Tanya Kifa ke ayahnya

"Hhemm, keasikan nggomong sama mertua jadi ayah sama bundanya dilupain gitu" kata om Devon agak sedikit merajuk

"Ih ayah dikira kenapa. Gak mungkin lah Kifa melupakan ayah sama bunda. Kifa kan sayang sama ayah sama bunda" jawab Kifa langsung duduk diantara ayah dan bundanya dengan manja. Kulihat om Devon mengecup kepala Kifa dengan sayang.

"Hhemm Justin kamu panggil om sama Tante sebutan ayah sama bunda ya sama kan kaya Kifa" ucapan ayah Kifa cuma bisa membuatku mengangguk lalu tersenyum.

"Kapan nih tanggal pertunangan mereka, Devon?" Ujar papaku berhasil membuatku kaget dan kaget lagi dibuatnya.

Ini kenapa bisa jadi begini, baru juga kenal udah mau tunangan aja. Gak ada acara pdkt dulu apa?.

Aku liat Kifa cuma menganga dan membulatkan matanya lebar lebar sesekali mencubit cubit pipinya. Mungkin dia sama kagetnya dengan ku sehingga dia berpikiran bermimpi atau tidak.

"Hhemm, gimana kalo bulan depan aja?. Lebih cepat lebih bagus."  Jawab ayah Kifa

"Ayah kecepatan huh. Kifa sekolah juga belum selesai" Kifa mulai protes dengan jawaban ayahnya. Dan menekuk mukanya dengan kesal.

"Kan cuma tunangan mantu, gak mengganggu sekolah kamu juga kok" jawab papaku menenangkan Kifa dan mengelus kepalanya dengan sayang.

"Hhemm" jawabku bersamaan dengan Kifa

"Nah gitu donk" bales papa dan ayah Kifa bahagia.

"Kalau gini ceritanya kita beneran jadi besan" ujar papaku

"Iya iya, gak nyangka ya omongan kita waktu muda benar benar terealisasi" kekeh ayah Kifa

"Gimana keputusan nya?" Tanya mama dan bunda yang datang dari dapur

"Gini mah, kita sudah sepakat pertunangannya diadakan besok depan" jawab papaku kegirangan

Sebegitu bahagia kah papah dan mamahku, aku bertunangan dengan Kifa??.
Rasanya aku juga ikutan bahagia melihat mama dan papa bahagia. Ya kalau begini aku akan mengakhiri hubunganku dengan Lesya. Toh Lesya juga sudah bosan dengan ku karena aku sibuk dengan detik detik semester akhir kuliahku dan sedikit urusan kantor.

Aku akan membahagiakan kalian, aku nggak akan membuat kalian kecewa dengan ku. Dan aku akan mencoba membuka hati untuk Kifa.

"Astaga jeng, kita sebentar lagi jadi besan" ucap mama ke bunda. Kulihat mereka juga sama sama bahagia.

"Hhemm...... Udah selesai masaknya??" Tanya ayah Kifa

"Sudah donk, iya kan Div??" Jawab bundanya Kifa.

"Ya udah ayok kita makan dulu" ucap ayahnya Kifa. Dan kami semua berjalan menuju dapur.
 
                            ★★★★★★★
Follow ig: Balqisaqll_

Assalamualaikum teman teman.

Teman teman doain aku ya semoga aku diterima di SMP yang aku mau. Soalnya sekarang aku lagi mau daftar smp. Jadi doain ya teman teman. Semoga aku diterima di SMP yang mau.

Terimakasih

Assalamualaikum

Zakifa & Justin (Dijodohkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang