12

954 125 12
                                        

KANGEN GYUHAO, MAU NANGIS.

-----------------------------------------------------------

Buruk, Rindu Roihao memang berdampak buruk sekarang. Padahal Jun sudah bilang Tak boleh kembali kerumah atau apartemennya dulu sekarang. Tapi Hao rindu Bundanya jadi dia kekeuh pergi kerumahnya tengah malam ini, Dan lihat siapa yang ia temui Sekarang.

"Bunda Kenapa Gak suka Hao? "

"Mikir aja kenapa..."

Hao menatap orang yang ia anggap bundanya ini nanar.Ia paling tak suka berhadapan dengan Leah Siang hari,karna Leah siang hari selalu membuatnya ingin bunuh diri. Tapi lihat sekarang Leah siang hari tetap sama walau sekarang sudah malam.

"Kau Tidak bipolar... "

"Bodoh, kau pikir aku punya kelainan mental? " Leah tertawa menyeramkan "Hey Roihao Sepertinya kamu belum tau semua faktanya? "

Hao diam, Apa lagi? Semua rahasia akan dibongkar oleh nya? Baguslah bongkar saja bongkar.

"Bagus kalo kamu gak tau apa apa, aku gak perlu terlalu mengkhawatirkan mu."

Hao menahan marahnya, Jujur ini pertama kalinya ia bicara lebih dari 1 menit dengan bunda versi siangnya. Jadi Bisa Hao lihat Wajah Leah yang  berbeda dengan jelas. "K-kau bukan ibuku."

Leah kaget dengan wajah cantiknya"Wow Hao sayang Baru sadari itu? Kau memang bodoh Xiu."
Leah duduk agak jauh dari Hao, Menyuruh Pintu Ruangannya untuk ditutup Rapat dan melarang ada yang mengganggu mereka.

"Keluarga Arjuna tak memberi tahu mu apa apa kan? Mereka jahat sekali huhu... "

Hao Benar benar baru sadar, Ia ingin lari tapi tangannya terikat kursi. Ia benar benar bingung sekarang. Kenapa ini? Siapa orang didepannya? Dan dimana Bundanya?!

"Biar Tante perjelas disini, Tante bukan bundamu... Dia mati 10 tahun lalu kamu tau? Dan Harusnya Kamu mati kemarin, Tapi Pelayan pribadi kamu sisidik itu gak beneran bunuh kamu. Tante bener bener kecewa."

"SIALAN SIAPA LO?!"

"Tante Itu kembaran Bunda kamu bodoh.Gak tau ya? Emang sih, Bunda kamu mikir kalo tante udah mati 30 tahun lalu."

Hao Terus berusaha membuka tambang yang mengikat tangan dan Penyangga tangan dikursi yang ia duduki. Hatinya benar benar sakit saat tau semua yang dikatakan Leah.

"Anjing Lo! Lepasin gue! "

"No no sayang... Kalo kamu tante lepasin, Sia sia dong Kerjaan tante selama ini."

"SIALAN! LEPAS ANJING! LO MANUSIA GAK GUNA! "

"Tante denger ada Polisi yang lagi nyari nyari Zuan, Mereka temen mu?"

Hao berdesis, Masih sibuk berusaha melepaskan diri. "Zuan! Zuan! sialan Lo kerja sama Dia?! "

"Iya, Tapi entah kenapa dia jadi ngeselin sekarang. Tapi sesuai janji tante ke dia, karna tante baik, Tante bakal kasih jantung hao Buat dia."

"ANJING! SIALAN LO! LEPASIN GUE!"

Leah mendekat, Menyamakan letak wajah nya dengan wajah Hao. Lalu tersenyum menyebalkan. "Tante Kesel Pas tau Bunda kamu jadi anggota keluarga Xiu, Temenan sama Keluarga Adya dan Nugraha. Dan gak pernah nganggap Tante ada di dunia. Jahat banget kan Bunda kamu?"

Hao menarik kerah baju wanita didepannya dengan tangannya yang tidak terikat. Mencengkramnya kuat kuat. "Lo Yang bunuh Keluarga Gattan kan? "

"Iya, Jangan bilang bilang loh. Tante udah susah payah rahasiain itu. Nah karna tante udah dapetin KMG, Sekarang XMH. Di surat nya udah ketulis kalo kamu mati, Semuanya jadi punya Nyonya Xiu, Yaitu tante."

Seram, Hao tak menyangka punya anggota keluarah psikopat seperti itu. Sekarang semuanya masuk akal, Alasan kenapa Pekerja pekerja Dirumah Hao diganti. Tak ada orang yang jadi pihak nya dirumah ini sekarang. Pak sidik dan Yuda sudah tak ada disini. Hao tak bisa apa apa.

"Lo... Gak takut ketangkap? "

"Enggak dong, Gak ada bukti sayang, Tante punya banyak orang dalam. Gak usah khawatir... Berita kematian kamu nanti Tante Tulis gini,  Tidak Mau mengurus perusahaan, Roihao Mati bunuh diri . Hahahahahaha! "

Leah sudah melepas cengkraman dilehernya. Dia sekarang berdiri menatap anak kakaknya yang sedang duduk dibawahnya. "Kamu Kan emang gak mau nerusin itu, Tante udah saranin kamu buat jadi seniman aja, tapi kamu malah nurut sama si Arjuna itu buat tetep ngurusin perusahaan."

"Lo Kok mau nguasain semua ini? "

"Gak ada alasan sayang, Berkuasa itu menyenangkan. "

Leah berjalan keluar, Sebelumnya tertawa jahat dulu diambang pintu dan bilang pada Hao Untuk beri salam terakhir padanya, Namun Hao malah mengumpati Leah yang terlihat senang, lalu keluar.

.

"Bapak kenapa gak bilang sama Hao kalo Tante nya itu jahat."

"Gak gampang Ngomong berdua sama Raden Hao, Pekerja Leah selalu ada ngikutin saya."

"Bapak gak tau gunanya Handphone?

"Susah nak, Kamu coba jadi saya satu hari. Kayaknya bakal langsung bunuh diri satu jam pertama."

Gyeon tertawa, Mereka sedang ngopi dihalaman rumah Pak sidik yang terlihat seperti vila. Ini Jam 1 malam, seram bukan? Tapi ya Gak tau dah ngapa 2 pria ini milih ngopi tengah malam.

"Kamu tadi ngigo, Berisik tau gak. "

"Oh ya? Maaf pak... Saya emang sering ngigo kalo tidur."

"Mimpi kamu buruk? "

"Iya, Selalu. Tapi Saya gak peduli... Cuman mimpi. "

"Gak capek? mimpi buruk itu gak enak tau. "

"Sebenarnya gak buruk buruk amat, di mimpi, saya sering ketemu orang yang entah kenapa selalu buat saya tenang dan seneng."

"Siapa? "

"Gak Tau, Saya kayak kenal dia tapi Gak tau."

"Katanya kalo orang selalu ada dimimpi kamu itu orang yang pengen kamu temuin. "

"Kata siapa? "

"Kata saya tadi. "

Gyeon membuang nafasnya, Sebenarnya kalau bukan janji pak sidik yang akan membantunya menemui Hao dia tak mau terus berada disisinya, Gyeon ingin lari saja dari puncak ke Jakarta sekarang.

"Kata Nya mau ngobrolin Zuan, Mana? Bapak bohong ya sama saya."

"Iya. "

"Tuhkan... Sialan! Bapak kok gitu sih!"

Gyeon melotot kesal, sumpah Pria tua itu membuatnya kesal sekali sejak pertama bertemu. Maunya apa sih.

"Haha Bentar dong, sini saya ngomong dulu serius sama Nak gyeon." Pak sidik mendekat pada Gyeon, merangkulnya menepuk nepuk bahunya. "Tolong Jaga Raden Hao ya, Saya tau saya Bakal Mati kalau saya Bantu kamu nemuin dia, Jadi sekarang dipertemuan terakhir kita ini, Saya Mau Kamu, Nak Gyeon janji sama saya."

"Hao Itu Polos, Dia Punya Rasa peduli yang besar banget tapi dia tertutup sekali orangnya. Dia Sulit mengekspresikan sesuatu Kecuali lewat Lukisan dan seni. Dia Cinta Seni dan sekali nya dia cinta sama sesuatu dia bakal cinta itu selamanya. Termasuk sama Saya."

Woy Hubungan apa yang mereka miliki? Gyeon shook tentu saja.

"Bercanda Nak, Raden Hao Sayang sama Saya sebagai Saudaranya. Dia percaya sama saya."

"Jadi Pasti sekarang Hao lagi sedih karna bapak gak ada sama dia."

"Makanya Saya minta tolong sama Kamu."

"Jangan buat Leah yang jahat menang, Buat semuanya baik baik aja. Bikin Hao Bahagia dan jangan Bikin dia Ngerasa kehilangan lagi... Saya harap saya yang terakhir yang bikin dia sedih. kamu jangan Tinggalin dia ya."








——————————————————

Double update :D

Btw aku ada work Junhao, meanie sama Seoksoon ada yang mau baca gak? Dan kalo mau, kalian mau kapal mana dulu yang di publish? Makasih sebelumnya hehe.

(づ ̄ ³ ̄)づ

Come back[GYUHAO]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang