14

975 115 13
                                        




Hao Masih Menangis, Apalagi saat Tau kalau Bundanya itu selalu ada Untuknya setiap malam. Dan itu benar benar Bundanya. Hao mengerti soal Ketegangan Antara Dikta Dan dirinya yang ternyata hanya salah paham. Tadi Hao sempat memukul Keras Dikta Karna membuatnya kesal. Dan Penjelasan Lainnya, Soal Leah yang menyuruh Pak sidik melakukan hal buruk, dan kondisi pak sidik sekarang. Semua sudah dijelaskan dan Masuk akal dikepala Hao. Tapi Mereka ternyata Tak membahas Soal Keluarga Gattan, Entahlah Bunda Hao malah membelokan Pembicaraan saat Setya Mulai membahasnya.

"Jadi Sekarang biarin Polisi Cari mereka. Kita udah tenang sekarang."

"Belum Jun lo Tenang tenang aja hidupnya."

"Pak Sidik gimana? "
Hao Sekarang sedang memeluk bundanya benar benar tak mau melepasnya.

"Mau kesana?" Itu Bundanya.

"Sebenernya Pak sidik bilang hal aneh ke gue tadi. Katanya kalo dia bantu gue kesini dan selamatin Hao, dia pasti mati."

Suasana jadi tegang lagi. Mereka saling berkutat dengan pikiran sendiri, sampai Dikta Menyuruh mereka untuk Istirahat dan kembali sekarang.

"Gak usah khawatir apa apa lagi, Seenggaknya Leah udah gak ada Diantara kita kan... "

"Oke Mari Hidup Seperti Biasa lagi, Kalian gimana? "

"Zuan Masih belum ketangkap. Kita Harus tetep kerja Normal seperti biasanya. "

Setya berdiri, membuat semuanya ikut berdiri. Mereka saling mengucapkan Terimakasih dan sampai Jumpa. "Kok Gini... Emang nya kita semua gak bakal ketemu lagi? "

Tak ada yang menjawab pertanyaan Hao, Mereka semua sibuk bersiap pulang, Ini sudah pagi. Dikta, Satria, Jun dan Uji harus bekerja. Dan 3 Polisi Itu harus lanjut mengurusi Pekerjaan mereka.

.
.
.

Seharian Ini Hao sibuk Mengobrol dengan Bundanya, Mereka Kembali lagi seperti dulu, Saat Leah sialan belum datang kedunia mereka. Hao benar benar menikmati Waktunya yang hanya Duduk duduk dan tertawa bersama Bundanya. Mama Jun Sudah Pulang Kerumah. Mereka,Bunda dan Mama sempat Bertengkar sebentar karena salah paham namun saat sudah mengerti keadaan, Mama Menangis keras Karna dia menyesal tak Memahami semuanya lebih awal. Dia terus menyalahkan dirinya sendiri tapi Bunda berhasil membuatnya tenang.

"Berarti Beneran Leah yang Bunuh Keluarga Adya. "

"Kamu kok bahas itu mulu, Btw sayang Leah itu nama Bunda.. Jahat banget kamu."

"Leah itu udah terkesan jahat, Bunda Ganti nama aja gih."

"Dasar Kamu itu... Oh iya, Kamu deket banget sama Gyeon? "

Hao diam, Iya juga. Tadi dia lagi lagi tak mengucapkan sampai jumpa dengan Baik, Dia bahkan tak mengantar Gyeon ke mobilnya. Hao sibuk memeluk bundanya.

"Hao bikin dia kesel lagi kayaknya."

"Hao Suka dia? "

"Dih apaan Bun, Hao itu normal mana ada suka sama dia."

NORMAL KATANYA

"Orang Bodoh juga tau kamu suka dia Hao."

Hao diam, Dia Sebenarnya belum tenang. Perasaannya masih Tak karuan. Rasanya masih ada yang menjanggal.

"Hao Harus Ketemu Pak sidik, Hao harus minta maaf..."

"Iya, Sana... Kamu tau Rumahnya kan? Dia pasti disana, Bunda harus beresin beberapa Hal. Banyak banget kekacauan Disini."

Setelah bersiap Hao pergi sendiri dengan mobilnya, Tentu saja dia tak punya pegawai lagi dirumahnya. Jadi mau tak mau dia pergi sendiri. Tapi dia suka, Ini menyenangkan.

Come back[GYUHAO]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang