7

1.2K 154 7
                                        


"Eh Gyeon Beliin itu dong! "

Hao menunjuk tukang kue ape, dan menyuruh Gyeon menyisi. Ia membuka kaca jendela lalu membeli Kue hijau itu.

"Wangi banget... Makasih ya pak..."

"Ini Ujang Roihao ya? Yaallah Kumaha damang jang? "

Hao tersenyum, bapak ini memang langganan Hao sejak kecil, juga daerah ini memang daerah yang sering Hao Kunjungi dari dulu. Jadi ada beberapa orang yang hao kenal.

"Iya Pak, Sehat... Bapak gimana? "

Mereka tak sadar bahwa saat mengobrol ada orang yang memperhatikan mereka.Setelah bercengkrama agak lama, mobil gyeon maju. Tapi mata Gyeon terganggu karna merasa diikuti sejak pergi dari tukang kue itu. Ia akhirnya memutuskan tidak menjalankan mobilnya kejalan yang seharusnya, ia belok ke jalan lain.

"Kok kesini? Mau kemana? "

"Kita Diikutin."

Hao melihat kebelakang, wah benar, dirinya juga merasa diikuti sejak tadi. Ia lantas Berpikir hal buruk tentang dikta dan kawananya lagi.

"Gyeon... Gue takut."

Gyeon mengelus Pundak Hao dan menyuruhnya untuk tenang. Mobil berjalan berputar putar, wah Mereka benar benar keliling Bandung, dan ya sesuai dugaan, mobil dibelakang tetap mengikuti. Gyeon membuang nafasnya, siapa mereka? Gyeon ragu kalau itu dikta yang katanya akan kebandung itu. Ayolah, jarak bandung dan jakarta tak sedekat itu. Dan Mobil itu juga Plat Nya D, artinya itu mobil daerah ini.

"Shit... Salah jalan."

Gyeon masuk daerah perumahan yang sepi, dia salah total. Harusnya dia tetap dijalan ramai, karna jika terjadi sesuatu resiko nya besar ditempat sepi seperti inj. Gyeon berusaha mencari jalan keluar. Sayangnya mobil dibelakang menambah kecepatan, seperti berniat menyalip mobil gyeon.

2 Mobil itu berusaha salip menyalip, Hao sudah tak karuan. Gyeon berhasil melaju lebih cepat dan memimpin di depan.

Dor!

"Sial mereka bawa senjata. "

Gyeon makin mempercepat Mobilnya, orang dari kursi penumpang dalam mobil belakang mencoba menembaki mereka.

"Hao nunduk!awas hati hati..."

dia berusaha untuk maju dan kabur secepat mungkin.Di depan sana ada lapang, tanah kosong, kalau gyeon tidak salah itu dekat jalan keluar. Ia berusaha untuk cepat pergi dari griya sepi ini. Dan tetap menenangkan Hao.

"Gyeon... "

"Tenang Hao.. Kita keluar bentar lagi."

Hao meninju pelan pipi gyeon, yang tentu dapat lirikan sinis dan bingung dari gyeon.

"Lo ngingetin gue sama Sahabat gue dulu.."

Lah Apasih Hao ini, mereka sedang dikejar Mobil bersenjata dibelakang!
Dan Dia bilang Gyeon mirip sahabatnya? Siapa? Dikta?!

"Makasih ya udah peduli sama gue.. "

Hao menyandarkan badannya, menarik tangan kiri gyeon yang sedang menyetir, lalu menciumnya lama. Gyeon hilang fokus, mobilnya melambat dan ia malah menatap Hao disisinya.

Mobil Belakang ternyata sudah menyalip, dan orang dari dalam mobil mengeluarkan badannya lewat jendela berniat menembak dari tanah kosong beberapa ratus meter di depan mobil Gyeon.

BOM!

Mobil meledak, Mobil Penguntit di tanah kosong itu meledak. Hao dan Gyeon Syok jelas. Untung saja Mereka memperlambat Laju mobilnya tadi, jika tidak mereka pasti ikut meledak di depan sana.

Come back[GYUHAO]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang